Selain korupsi, sejatinya narkoba juga menjadi salah satu musuh utama negeri ini. Bagaimana tidak, pasalnya masa depan para generasi bangsa bisa jadi taruhannya. Oleh seban itu, hukuman kurungan saja kadang dirasa tidak cukup untuk memberikan efek jera bagi bagi para pengedar narkoba.
Namun siapa sangka BNN sempat menggungkapkan beberapa jenis hukuman yang mungkin akan diajukan agar memberikan efek jera bagi para pengedar. Mulai dari di lempar ke kandang buaya hingga dicekoki napza sampai sakau dan menjemput ajal pun sempat terpikirkan. Penasaran dengan hukuman nyeleneg yang sempat ingin diterpakan BNN ini? Simak ulasan berikut.
Dalam wawancara salah satu media dengan kepala BNN, Budi Waseso beberapa waktu yang lalu, beliau sempat mengatakan sebuah statement yang cukup mencengangkan. Ya pasalnya menurutnya, dia ingin sebuah hukuman baru yang lebih berat daripada eksekusi agar para bandar narkoba jadi jera.
Berdasarkan instruksi dari kepala BNN, kini para anggotanya tidak lagi menggunakan peluru karet dalam aksinya menangkap para pengadar barang terlarang. Ya, pasalnya Budi Waseso sekarang menginstruksikan untuk memakai peluru tajam sebagai senjata dalam melakukan penangkapan para bandar.
Entah itu hanya guyonan saja atau benar-benar akan dilakukan, namun dalam satu kesempatan lain, Budi Waseso selaku kepala BNN, mengungkapkan untuk menerapkan hukuman yang lebih berat bagi para pengendar narkoba. Ya, mereka nantinya tidak hanya di tembak di tempat namun juga bakal di cincang dan dilemparkan ke kandang buaya kalau perlu.
Umumnya di Indonesia para pecandu sering diberi label “korban narkoba”. Padahal kata korban sendiri merujuk pada hal yang dilakukan dengan paksaan tanpa kemauan diri sendiri. Hal itulah yang ingin dihilangkan oleh BNN. Ya salah satu upayanya menghukum mereka yang tidak lapor pada pihak berwajib mengenai dirinya yang sudah menggunakan narkoba.
Memang benar cara-cara itu dianggap sangat bertentangan dengan HAM. Namun jika ditengok lebih dalam sudah banyak negara dunia yang juga telah menerapkannya. Namun terlepas dari semua itu, sejatinya masalah narkoba ini adalah problem kita bersama, ya masa depan generasi bangsa jadi taruhannya.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…