in

Hemat Uang Belanja hingga Rp 100 Ribu Per Bulan, Jangan Buang 6 Sisa Bahan Dapur Ini!

Bekas sisa dapur atau sampah dari bahan makanan yang tersisa ternyata bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berharga. Daripada dibiarkan menumpuk karena memang setiap hari pasti ada yang tersisa, tentu akan lebih baik jika diolah karena hasilnya memiliki manfaat yang besar.

Di antara bahan-bahan tersebut, ada beberapa jenis sayuran yang bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Tak hanya untuk kebutuhan pribadi, jika kuantitas yang dihasilkan banyak bahkan bisa menjadi nilai ekonomis karena dijual kembali. Bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini.

Seledri yang bisa ditanam dan dikonsumsi ulang

Seledri yang ditaruh dalam gelas berisi air [sumber gambar]
Sisa seledri dengan dasar batang masih utuh ternyata bisa ditumbuhkan kembali. Caranya, pilih bagian yang tebal dari batang tersebut kemudian dipotong. Kemudian, celup bagian batang tersebut ke dalam semangkuk air dan usahakan agar tidak seluruhnya tenggelam. Jika dilakukan dengan benar, daun akan tumbuh pada hari ke 7. Bagian ini kemudian sudah bisa ditanam di tanah.

Bagian penting pokcoy yang terbuang bisa dipanen ulang untuk kebutuhan keluarga

Tanaman pokcoy bertumbuh [sumber gambar]
Hampir sama dengan seledri, pokcoy juga bisa ditanam ulang dengan cara memotong pangkal batang yang masih layak dan kemudian diletakkan pada mangkuk berisi air. Setelah 7 hari, tunas daun akan tumbuh dari bagian tengah pangkal batang. Jika sudah demikian, batang pokcoy bisa dipindahkan ke media tanam seperti tanah. Tunggu selama lima bulan, pakcoy baru bisa dipanen.

Sisa jahe juga bisa tumbuh kembali jika ditanam dengan benar

Jangan keburu membuang sisa jahe bekas bahan masakan, karena tumbuhan ini sangat bisa lho ditanam dan dipanen lagi. Apalagi di masa-masa seperti ini, penggunaan jahe bisa lebih intens dari hari-hari biasanya. Sebut saja jahe merah yang sekilonya saat ini bisa mencapai Rp 100 ribu per kg. Kalau bisa tanam sendiri, akan jauh lebih hemat bukan?

Tunas pada jahe yang bisa dimanfaatkan [sumber gambar]
Caranya, potong jahe menjadi beberapa bagian. Kemudian biarkan, sampai muncul beberapa tunas dan rawat sebentar agar lebih berkembang. Setelah itu, tanam jahe di dalam tanah dengan memberi jarak antar rimpang agar bisa tumbuh. Rimpang ini kaya manfaat dan sangat dicari oleh pengusaha herbal, tim medis atau konsumen umum belakangan ini.

Menumbuhkan bawang merah dari sisa bahan masakan

Meski kecil, bawang merah harganya sedang paling mahal di antara bawang yang lain. Per kilogramnya, saat ini harga bumbu dapur tersebut sudah mencapai Rp 50 ribu. Selain untuk bumbu masakan, bawang juga sering dipakai untuk pengobatan alternatif seperti saat anak mengalami masuk angin.

Tunas bawang merah yang bisa dimanfaatkan [sumber gambar]
Menumbuhkan kembali bawang merah bisa dari bibit yang telah memiliki tunas sebelumnya. Untuk media tanam, bisa menggunakan pot atau polybag dengan tanah yang telah digemburkan. Tunas kemudian ditanam pada kedalaman 5 sampai 7 cm. Setelahnya bisa rutin disiram pagi dan sore. Bawang baru bisa dipanen dalam waktu 60-90 hari.

Menanam sisa serai yang bisa dilakukan dengan mudah

Serai termasuk tanaman yang banyak diminati belakangan ini. Selain untuk masakan, juga nikmat sebagai tambahan wedang atau minuman kesehatan. Jangan salah, cafe-cafe anak muda masa kini juga kerap menyertakan minuman serai sebagai salah satu minuman hitsnya.

Menumbuhkan kembali serai di dalam gelas berisi air [sumber gambar]
Serai juga termasuk golongan tanaman yang bisa dikembangkan dengan cepat. Caranya dengan memilih ujung serai yang sudah berakar dan kemudian potong bagian atas daunnya. Jika akar belum terlihat, bisa disiasati dengan menaruh batang tersebut di dalam gelas yang berisi air. Usahakan batang serai tidak terkena matahari secara langsung.

Biji cabai juga bisa melahirkan cabai segar lainnya

Sudah bukan rahasia kalau cabai termasuk tanaman pangan yang harganya bisa meroket pada musim-musim tertentu. Bayangkan saja, cabai merah sekilo bisa bikin pusing ibu-ibu saat harga per kilonya mencapai Rp 80 ribu. Jadi, tak ada salahnya lho kalau kita ‘berinvestasi’ pada tanaman hot ini.

Ilustrasi biji cabai [sumber gambar]
Cabai tergolong bahan masakan yang mudah didapat sekaligus dibudidayakan. Pertama-tama, cari bibit dari lombok yang memiliki tekstur bagus, tidak busuk, dan segar. Ambil biji dan jemur di bawah terik matahari. Setelahnya, biji-biji tersebut bisa disebar pada media tanam seperti polybag, pot, dan sebagainya.

BACA JUGA: Inilah Cara Berkebun yang Efektif untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Tengah Wabah Covid-19

Selain jenis sayuran di atas, sisa-sisa bahan masakan lainnya juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Seperti air bekas cucian ikan yang bisa menyuburkan tanaman karena mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium, air cucian beras untuk membunuh hama tanaman, dan bahan lainnya yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Tertarik mencoba Sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Cerita 30 Pasukan Garuda RI Pakai ‘Hantu Putih’ untuk Kalahkan 3.000 Pemberontak Kongo

Mengintip Ngerinya Galeri Astral Gus Soleh Pati yang Penuh Lukisan Penampakan Jin