in

Barang-Barang Ini Awalnya Dibuat Untuk Tujuan yang Berbeda

Di era modern ini, kita melihat ada begitu banyak benda penemuan yang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Untuk kemudahan ini, kita patut berterimakasih dengan para penemu yang sudah menciptakan alat-alat ini.

Tapi, tahukah kamu bahwa ternyata ada beberapa alat-alat tertentu yang dicipatakan dengan tujuan yang berbeda seperti yang saat ini sering dipakai. Nah, berikut ini beberapa alat-alat yang kini dibuat dengan tujuan yang tidak sama seperti saat awal dibuat.

1. Dasi

Hingga saat ini belum ada yang tahu bagaimana dasi pertama dibuat. Ada yang mengatakan bahwa awalnya adalah berupa kain yang diletakkan di sekitar leher untuk melindungi penggunanya dari hawa dingin serta sebagai tisu. Ada juga yang mengatakan bahwa awalnya berupa kain yang digunakan oleh prajurit Kroasia dalam perang tiga puluh tahun di leher mereka agar mereka bisa mengenali satu sama lain dan agar kerah kemeja mereka tetap terikat.

Dasi [Image Source]
Dasi [Image Source]
Setelah perang, prajurit Perancis mengenalkan dasi di negara tersebut yang kemudian dikenakan oleh kaum kelas atas. Dasi tersebut kemudian digunakan sebagai bagian dari pakaian pria, namun kemudian dikenakan juga oleh wanita pada tahun 1920an dan 1930an sejak digunakan oleh seorang artis wanita.

2. Bantal

Bantal awalnya dibuat agar serangga tidak masuk ke hidung, telinga, dan mulut saat orang sedang tidur. Bantal pertama digunakan di negara yang sekarang dikenal sebagai Irak lebih dari 9.000 tahun lalu dan dibuat dari batu. Bangsa Mesir kuno juga menggunakan bantal untuk melindungi kepala mereka, sedangkan bangsa Cina menggunakan bantal keras karena percaya bahwa bantal empuk bisa menghilangkan energi tubuh.

Bantal [Image Source]
Bantal [Image Source]
Bangsa Afrika menggunakan bantal agar bisa terhubung dengan nenek moyang, dan geisha dari Jepang menggunakan bantal agar tatanan rambut tidak rusak. Di Eropa, bantal dipandang sebagai simbol kelemahan sehingga pria jarang menggunakannya, bahkan dilarang digunakan kecuali oleh wanita yang hamil.

3. Coca-Cola

Coca-Cola pertama kali dibuat oleh John Pamberton yang merupakan seorang ahli farmasi. Ia membuat minuman ini pertamakali untuk mengatasi kecanduan morphin setelah perawatan luka-luka. Hal ini karena pada masa perang saudara, dokter menggunakan morfin untuk mengurangi rasa sakit dari luka yang dialaminya. Minuman ini awalnya adalah minuman beralkohol yang dibuat dari campuran anggur dengan tanaman kelapa, dan cola nut.

Coca-Cola [Image Source]
Coca-Cola [Image Source]
Tahun 1886, John Pemberton berhenti menggunakan alkohol dan ia kemudian menjual minuman non-alcohol yang terbuat dari campuran gula tebu, daun coca, dan cola nut sebagai minuman obat untuk mengatasi ketergantungan morfin.

4. Bubble Wrap

Siapa sih yang tidak suka dengan bubble wrap? Selain aman untuk melindungi barang-barang agar tetap terlindungi dan tidak mudah rusak, hampir setiap orang pasti suka memencet-mencet gelembung kecil pada bubble wrap untuk menghasilkan sensasi letupan kecil yang memberikan kepuasan tersendiri.

Bubble Wrap [Image Source]
Bubble Wrap [Image Source]
Bubble wrap awalnya dibuat pada tahun 1957 oleh Alfred Fielding dan Marc Chavannes saat mereka menjahit 2 tirai mandi jadi satu. Tujuannya adalah untuk membuat wallpaper dengan gelembung udara di dalamnya. Rencananya gagal, kemudian ia menjual bubble wrap sebagai penyekat untuk rumah kaca, tapi juga gagal. Akhirnya IBM menggunakan bubble wrap untuk melindungi komputer mereka saat pengiriman dan membeli ide tersebut.

5. High Heels

Saat ini, sepatu high heels banyak digunakan oleh para wanita karena bentuknya yang cantik dan fashionable. Tidak hanya itu saja, sepatu ini juga sudah menjadi fashion item yang sangat digemari oleh wanita. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya, sepatu ini sebelumnya dibuat untuk hal yang sangat jauh berbeda?

High Heels [Image Source]
High Heels [Image Source]
Sepatu high heels pertama dibuat untuk tentara Persia pada abad 16, dan bukan didesain untuk berjalan. Tujuan awalnya adalah untuk meningkatkan stabilitas para tentara agar mereka bisa memanah dengan lebih efisien saat naik kuda. Bangsa Eropa mulai mengenakan high heels pada tahun 1600an dan hanya digunakan oleh bangsawan karena tidak digunakan untuk berjalan atau bekerja. Wanita mulai ikut menggunakan high heels karena ingin tampak seperti pria, namun bedanya hak yang dipakai lebih tipis dari yang digunakan pria. Akhirnya, para pria berhenti menggunakan sepatu hak tinggi karena sudah tidak lagi menjadi simbol status karena wanita juga mengenakannya.

6. T-shirts

T-shirt awalnya digunakan oleh para personel angkatan laut Amerika dalam masa perang Spanyol-Amerika untuk kaos dalam di balik seragam mereka. Awak kapal perahu selam mengunakannya untuk kaos kerja karena membuat mereka lebih bebas bergerak serta tidak membuat gatal jika dibandingkan dengan wool.

T-shirt [Image Source]
T-shirt [Image Source]
Desain kaos ini kemudian digunakan oleh tentara Amerika dan terkadang dipakai oleh para rekruitmen baru. Karena kaos tersebut murah dan mudah dicuci, akhirnya banyak orang menggunakan kaos tersebut sebagai pakaian untuk digunakan sehari-hari dan menjadi fashion item. Kini, T-shirt juga sudah hadir dengan berbagai jenis dan model.

7. Dress hitam

Gaun hitam menjadi pakaian yang sangat disukai oleh para wanita. Para pengamat mode menyarankan agar setiap wanita punya setidaknya sayu gaun hitam untuk dikenakan dalam beberapa acara formal. Tapi dulunya, ternyata gaun hitam punya sejarah yang lebih kelam.

Dress hitam [Image Source]
Dress hitam [Image Source]
Pada tahun 1920, gaun hitam hanya digunakan oleh janda atau duda atau orang-orang lain yang sedang berkabung atas kematian suami, istri, atau anggota keluarga. Pria mengenakan setelan jas gelap dan menggunakan gaun hitam selama kurang lebih 2 tahun. Tapi pada tahun 1926, Coco Channel kemudian menciptakan dress hitam pendek yang kini dikenal sebagai little black dress dan gaun hitam mulai dipakai oleh setiap wanita apapun kelas sosial mereka.

8. Listerine

Listerine kini dikenal sebagai merek mouthwash, tapi awalnya adalah desinfektan untuk operasi agar lebih aman. Listerine kemudian diiklankan untuk merawat luka, mengatasi ketombe, bahkan gigitan serangga dan deodoran.

Mouthwash [Image Source]
Mouthwash [Image Source]
Johnson bersaudara yang menciptakan Listerine kemudian bekerjasama dengan ahli farmasi Jordan Wheat Lambert umtuk menjual Listerine pada dokter gigi sebagai antiseptik mulut. Anak-anak Lambert kemudian bertanya pada ahli kimia perusahaan tersebut dan bertanya apa saja manfaat Listerine. Barulah Listerine kemudian digunakan sebagai mouthwash.

Siapa sangka jika benda-benda tersebut awalnya dibuat dengan tujuan yang berbeda. Tapi nyatanya, meskipun berbeda dengan tujuan utamanya, benda tersebut tetap meninggalkan manfaat besar bagi kita.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

Inilah 5 Negara Paling Berbahaya di Benua Afrika

Wanita Melahirkan Sendiri Bayinya Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit