Trending

Inilah Alasan Warga Masih Nekat Mudik Meski Diimbau untuk Tidak Berangkat Oleh Pemerintah

Ritual ‘mulih dhisik’ atau pulang kampung alias mudik memang telah menjadi kebiasaan dari masyarakat Indonesia. Kegiatan ini dilakukan saat bulan ramadan tiba atau beberapa minggu menjelang hari raya idul fitri. Namun akibat wabah Covid-19 yang merebak saat ini, pemerintah sempat mengimbau agar kegiatan mudik untuk sementara tidak dilakukan.

Meski demikian, banyak dari masyarakat yang nekat untuk tetap mudik dengan berbagai macam alasannya. Presiden Joko Widodo sendiri juga mengatakan bahwa ada dua jenis pemudik yang tidak bisa dilarang, yakni mereka yang mudik karena masalah ekonomi dan terkait tradisi, seperti yang dilansir dari News.detik.com (09/04/2020). Alasan lainnya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Tetap mudik dengan menerapkan imbauan pemerintah

Ilustrasi mudik dengan menerapkan imbauan pemerintah [sumber gambar]
Tetap mematuhi imbauan pemerintah menjadi salah satu alasan bagi para pemudik yang nekat pulang kampung di tengah penyebaran wabah corona. Seperti memakai masker, selalu mencuci tangan, hingga menerapkan physical distancing (menjaga jarak) dengan tidak berkerumun.

Kangen bertemu dengan keluarga di kampung halaman

Ilustrasi bertemu dengan keluarga di kampung halaman [sumber gambar]
Mudik memang identik dengan melepas rasa kangen dengan keluarga di kampung halaman yang memang jarang dijumpai. Karena alasan inilah, banyak dari masyarakat nekat untuk tetap melaksanakan mudik meski dalam situasi wabah COVID-19. Setidaknya ada dua pilihan sebagai alasan yang masuk akal demi menghindari penyebaran virus corona, yakni menggunakan kendaraan pribadi dan tetap menaati imbauan pemerintah.

Merasa aman karena naik kendaraan pribadi

Ilustrasi mudik dengan kendaraan pribadi [sumber gambar]
Menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik juga menjadi alasan yang sejatinya bisa dibenarkan. Bagi pemudik, hal ini dilihat karena hanya menampung keluarga dekat mereka saja saat bepergian. Namun di sisi lain, tidak ada yang menjamin bahwa mereka yang pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa tetap aman dari penularan COVID-19.

Mudik karena masalah ekonomi di tanah rantau

Salah satu alasan paling krusial yang tidak bisa ditolak adalah soal ekonomi. Banyak dari para pemudik berasal dari pekerja harian yang tidak lagi memiliki pemasukan untuk menopang kebutuhan sehari-harinya di perantauan. Beban berat bakal dirasakan jika tetap memilih untuk tetap tinggal di tanah rantai tanpa kepastian hidup yang jelas. Jika sudah begini, mau tak mau solusi yang bisa dipilih adalah pulang ke kampung halaman untuk sementara.

Alasan tradisi mudik yang tidak bisa ditinggalkan masyarakat

Ilustrasi mudik yang telah menjadi tradisi di Indonesia [sumber gambar]
Jika sudah masuk ke dalam ranah tradisi yang dijadikan sebagai alasan, upaya mencegah agar mereka tidak mudik untuk sementara bakal menemui kesulitan. Hal inilah yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Selain karena masalah ekonomi, mereka (para pemudik) tetap pulang kampung karena telah menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia selama ini.

BACA JUGA: Melihat Bahaya Mudik Lebaran di Tengah Wabah Corona yang Kini Dikhawatirkan Pemerintah

Imbauan untuk menunda mudik tak hanya diberikan pada masyarakat secara umum, para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dilarang pulang kampung untuk sementara waktu. Khusus bagi pegawai negeri tersebut, mereka bakal dikenai sanksi tegas jika nekat melanggar aturan yang telah ditetapkan, seperti penundaan naik gaji, pangkat, hingga dicopot dari jabatannya.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

10 hours ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

2 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

5 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

2 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago