in

Alasan Sepeda Brompton Berharga Puluhan Juta Rupiah tapi Laku Keras di Indonesia

Keberadaan sepeda Brompton sempat menjadi perbincangan hangat setelah peristiwa penyelundupan yang dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, beberapa waktu lalu. Kini, sepeda buatan Inggris tersebut kian dicari seiring dengan semakin populernya olahraga menggunakan sepeda di masa new normal ini.

Dari segi harga, Brompton memang tergolong sepeda mahal. Per unitnya untuk pasaran Indonesia dibanderol sekitar Rp37 juta – Rp60 juta. Jelas, tak semua orang bisa membeli sepeda tersebut. Meski tergolong mahal, Brompton menjadi salah satu merek favorit dan banyak dicari. Lantas, apa yang membuatnya begitu spesial?

Sepeda dengan desain yang praktis dan minimalis

Desain Brompton yang ringkas dan minimalis [sumber gambar]
Desain yang simpel dan minimalis adalah salah satu daya tarik yang dimiliki oleh Brompton. Meski terlihat agak aneh dengan roda kecil dan kursi yang tinggi, hal itulah yang justru membuat sepeda tersebut nyaman dikendarai. Jika tak dipakai, Brompton bisa dilipat hingga ke bentuk yang benar-benar ringkas.

Kualitas produk handmade dengan presisi tinggi

Brompton dibuat secara handmade [sumber gambar]
Salah satu hal yang membuat Brompton mahal adalah kualitasnya yang memang jempolan. Alih-alih menggunakan mesin, sepeda tersebut dibuat secara manual handmade alias buatan tangan. Tak heran jika nilai Brompton bukan hanya soal sepeda, tapi juga ada seni tersendiri dalam proses pembuatannya.

Dirancang dengan memperhatikan aspek keamanan

Ringkas dan bisa dibawa ke mana pun [sumber gambar]
Desain Bromptom yang telah memiliki paten dalam setiap bentuknya, juga sangat memperhatikan aspek keamanan. Beratnya sendiri diatur hingga berkisar 9 – 12,5 kilogram. Sementara dalam keadaan terlipat, diset memiliki tinggi 58,5 cm, panjang 56,5 cm, dan lebar 27 cm. Dengan posisi tersebut, Brompton bisa dibawa oleh pemiliknya ke mana pun.

Dikenal sejak lama sebagai lambang prestise di dunia sepeda

Prestise Brompton [sumber gambar]
Sejak diproduksi pada 1981, Brompton memang memposisikan diri sebagai sepeda kota (city bike) kelas atas. Mengandalkan proses desain yang minimalis, proses pengerjaan secara hand made, dan material yang berkualitas, Brompton menjadi sepeda mewah yang tak hanya digunakan untuk nggowes semata. Lebih dari itu, tapi juga menaikkan status sosial pemiliknya.

Jadi sorotan luas ketika jadi barang selundupan Ari Askhara

Brompton selundupan yang dibawa oleh Pesawat baru Garuda Indonesia [sumber gambar]
Brompton sejatinya telah booming di Indonesia sejak 2018 lalu. Keberadaannya mulai jadi sorotan setelah adanya peristiwa penyelundupan di kargo barang pesawat Garuda Indonesia. Saat itu, sepeda mahal tersebut menjadi salah satu barang yang dibawa secara ilegal oleh mantan Dirut Garuda Ari Askhara.

BACA JUGA: 5 Fakta Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dicopot Karena Kasus Harley Davidson

Brompton memiliki dua model sepeda yang bisa dikenali dari bentuk stangnya, yakni model sport dengan bentuk sejajar dan bentuk U untuk model santai. Jenisnya sendiri cukup beragam, yakni Brompton Electric, Brompton Superlight, Brompton Special Editions, hingga tipe Standard atau umum. Pendek kata, Brompton memang memiliki segalanya.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Corona Masih Kuat Mencengkram, Tiba-tiba Muncul Flu Babi yang Dibilang Bisa Berpotensi Pandemi

5 Buronan Indonesia yang Masih Misterius hingga Kini, Ada yang Raib Sejak Orde Baru