Seperti roda, begitulah banyak orang menggambarkan kehidupan di dunia ini. Kadang di atas dengan segala kebahagiaan, dan kadang pula jatuh tersungkur ke bawah menelan pahitnya penderitaan. Hal demikian juga dialami seorang guru SD bernama Afif Afiatullah. Dulu dirinya hidup kurang layak sebab gaji guru honorer yang tidak mencukupi. Namun hal itu berbalik setelah pemerintah daerah mengangkatnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menjadi PNS tak lantas membuat kehidupannya berjalan mulus, cobaan dari sisi lain kembali menerjang hidupnya. Afif harus menanggung hutang puluhan juta rupiah lantaran sang istri mengalami kerugian dalam usaha. Tak kunjung mampu melunasi, Afif pun terpaksa turun ke jalan untuk mengais uang receh dari hasil mengamen di jalanan.
Dalam kesehariannya, guru bernama lengkap Afif Afiatullah itu mengajar di sebuah SD Negeri yang masuk kawasan Kabupaten Purwakarta. Afif menderita hutang sebab usaha sampingan yang dijalankan istrinya mengalami kebangkrutan. Tidak hanya itu, usaha jual beli pakaian itu pun menyebabkan tumpukan hutang bagi keluarga Afif. Hutang itu semakin banyak lantaran menggunakan uang tabungan siswa. Sudah beberapa tahun terakhir, hutang puluhan juta itu tak kunjung bisa dilunasi.
Berbagai cara sempat dilakukan Afif untuk segera bisa melunasi hutangnya. Salah satunya dengan mengikuti acara penghapusan hutang yang diadakan stasiun televisi swasta. Namun sayang, uang yang diperoleh dari acara tersebut ternyata masih belum cukup untuk melunasi banyaknya hutang Afif.
Meski sudah berstatus PNS, gaji Afif tak kunjung mencukupi untuk membayar hutang-hutangnya. Ia pun berinisiatif untuk mengamen dengan bermodal suaranya yang tergolong lumayan bagus dan alat musik seadanya. Tak hanya itu, Afif pun akhirnya merelakan sang istri untuk hijrah ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Meski sudah melepas status guru honorer dan telah ditetapkan sebagai PNS, namun Afif belum masuk kategori guru berlabel pendidik profesional (tersertifikasi). Artinya, laki-laki ini belum bisa mencairkan tunjangan sertifikasi seperti guru lainnya. Hal ini disebabkan ijazah Afif masih ditahan pihak perguruan tinggi, sebab dirinya belum melunasi kewajiban administrasi yang jumlahnya Rp 6 juta rupiah.
Permasalahan yang dialami Afif ini turut mengundang perhatian dari masyarakat. Dan pada hari Rabu 2 Mei 2017 lalu, Bupati Purwakata Dedi Mulyadi menyatakan akan membantu melunasi hutang Afif. Salah satu caranya dengan memberikan bantuan untuk membayar ijazah agar bisa diberikan oleh pihak perguruan tinggi tempat Afif kuliah. Selain itu, Dedi pun menghimbau agar Afif berhenti mengamen dan kembali fokus mengajar dengan baik.
Ternyata bukan hanya sekali ini pemerintah turun tangan untuk membantu Afif. Dulu di tahun 2015, Afif direkomendasikan Dinas Pendidikan di daerahnya untuk menerima hadiah sepeda motor. Hadiah ini berkaitan dengan wilayah sekolah yang dilalui Jalan Tol Jakarta- Cikampek. Afif termasuk salah satu dari lima orang yang terpilih mendapat hadiah dari program yang dilakukan PT Jasa Marga Tbk. Hal itu dalam rangka program Bina Lingkungan di daerah yang berada di sekitar jalan tol.
Hingga saat ini, Afif dan keluarga sedang berusaha untuk membayarkan hutang-hutangnya. Beberapa pihak yang ikut turun tangan pun berharap satu persatu masalah Afif segera terselesaikan. Sehingga Afif bisa lebih fokus dalam menjalankan profesinya sebagai guru.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…