adab berbicara
Menjadi seorang manusia yang merupakan makhluk sosial, maka sudah menjadi hal yang wajar jika kita berkumpul dan berkomunikasi dengan masyarakat. Salah satu wujud komunikasi adalah perbincangan.
Nah ada yang perlu diwaspadai dalam perbincangan ini yaitu timbulnya benih-benih permusuhan yang meretakkan persaudaraan. Untuk itu, demi menghindari hal-hal yang menimbulkan perpecahan, ada baiknya kita simak beberapa adab berbicara berikut ini.
Yang paling sulit kita lakukan, terkadang adalah menahan apa yang akan kita keluarkan dari lisan. Kita khawatir jika apa yang hendak kita ucapkan adalah kata-kata yang buruk.
Sikap diam susah dilakukan, atau bahkan gagal?? Maka ada lagi satu cara agar kita bisa menahan diri dari mengatakan hal yang tidak baik yaitu menghemat kata-kata.
Ghibah adalah menggunjing dan namimah adalah mengadu domba. Dua hal ini jelas bisa merenggangkan hubungan persaudaraan kita dengan orang lain. Itulah sebabnya kita perlu berhemat kata-kata!
Nah, apalagi yang satu ini! Selain merupakan dosa yang dibenci Allah, berdusta juga bisa menjadi hal yang menjauhkan kita dari sahabat-sahabat kita yang lain.
Kadang agar dipandang sebagai sosok yang pintar atau cerdas, kita begitu bernafsu untuk menjadi pemenang dalam adu argumentasi dengan orang lain. Padahal saat berdebat, kita akan banyak bicara dan tanpa sadar ada kata-kata yang buruk terucap.
Itulah mengapa, lebih baik kita hindari saja perdebatan, walaupun memang kita berada di pihak yang benar.
Salah satu indikator bahwa seseorang itu kurang bisa menghargai lawan bicaranya adalah ketika lawan sedang berbicara, dengan tanpa meminta izin dia seenaknya memotong pembicaraan tersebut. Hal ini bisa menimbulkan prasangka dan sakit hati pembicara tersebut.
Jika diizinkan, silahkan berbicara tentang apa yang akan kita sampaikan dengan baik, dan seperlunya. Namun jika tidak diizinkan, maka kita hormati dan tunggu sampai yang bersangkutan selesai berbicara.
Terkadang ada beberapa orang yang bawaannya keras saat berbicara. Ini mungkin karena pengaruh dialek sehari-hari dari suku atau kebiasaan keluarganya. Namun, tak semua orang memahami dan mengerti keadaan orang dengan suara keras ini.
Belajar untuk pelan dan menjaga intonasi serta volume suara kita, adalah langkah tepat untuk menghargai lawan bicara kita. Sehingga kata-kata yang baik dan nada suara lembut kita akan membuat orang lain juga menghormati kita.
Allah memerintahkan dan Rasulullah pun mengajarkan juga, bahwa kita harus menghargai orang yang lebih tua. Salah satunya adalah dengan mempersilahkan mereka berbicara terlebih dahulu, jika mereka ingin mengatakan apa yang hendak dikemukakan.
Nah, itulah tadi 8 adab berbicara yang perlu kamu ketahui untuk menjaga hubungan dengan masyarakat di sekitar. Karena seperti kata pepatah, bahwa “mulutmu adalah harimaumu”, kita harus waspada menyakiti orang lain dari lisan kita. (sof)
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…