in

Hakan Sukur, Megabintang Turki yang Kini Jadi Buron dan Terusir Dari Negaranya Sendiri

Popularitas sebagai mantan pesepakbola terkenal, ternyata tak selamanya bersinar. Tindakan ceroboh dan tingkah yang kontroversial, justru bisa menjadi batu sandungan bagi bintang lapangan hijau yang telah gantung sepatu. Hal ini ternyata dialami oleh figur pemain bola ternama di Turki, Hakan Sukur.

Dilansir dari tirto.id, mantan bintang Turki dan Galatasaray itu harus rela ‘terbuang’ dari negerinya sendiri karena tindakan kontroversialnya terhadap pemerintah. Selain dituduh sebagai salah satu dalang percobaan kudeta, ia juga didakwa atas kasus penghinaan. Sang bintang pun harus terusir dari negerinya dan terpaksa ‘mengembara’ di tanah asing.

Sosok bintang fenomenal yang jadi kebanggan Turki

Karirnya moncer bersama klub Galatasaray [sumber gambar]
Pria kelahiran Adapazari, 1 September 1971 itu, pertama kali mengawali karirnya di lapangan hijau di sebuah tim lokal bernama Sakaryaspor yang baru saja promosi ke Liga Super Turki. Laman tirto.id menuliskan, karirnya mulai bersinar kala ia pindah ke klub besar Turki, Galatasaray. Di musim pertamanya Şükür membawa Galatasaray meraih gelar Liga Super dan 5 gol di Piala Turki dengan torehan 19 gol. Prestasinya semakin menjadi buah bibir masyarakat Turki, khususnya pendukung Galatasray. Saat itu, Sukur mencetak 16 gol dan berhasil mempertahankan gelar Piala Super Turki.

Prestasinya tersungkur di liga-liga asing

Hakan Sukur saat membela Inter Milan di Liga Serie A Italia [sumber gambar]
Sayang, tren positif atas prestasinya di tanah sendiri tak berlanjut di negeri asing. Tercatat, ia pernah bermain di Serie A (Liga Italia) dan Premier League (Inggris). Sumber dari tirto.id menuliskan, ia sempat merumput bersama Torino, Inter Milan dan AC Parma di Italia. Klub asal Inggris, Blackburn Rovers pun pernah diperkuat olehnya saat bermain di ajang Premier League. Sayang, Sukur harus terseok-seok di liga-liga tersebut. Ia pun akhirnya memutuskan kembali ke Turki dan bermain untuk Galatasaray. Tercatat, ia berhasil mempersembahkan gelar Liga Super pada 2006 dan 2008 hingga gantung sepatu.

Tekuni dunia politik yang menjadi akar permasalahan dirinya

Bergabung menjadi politisi AKP di bawah pimpinan Erdogan [sumber gambar]
Selepas dari dunia sepak bola, Sukur mencoba peruntungan di dunia politik. Kala itu, ia tergabung menjadi anggota Parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang merupakan kendaraan politik Erdogan. Laman tirto.id menuliskan, Sukur banyak tersandung masalah seperti dikritik karena menerima tawaran sebagai pandit di Lig TV meski statusnya pada saat itu adalah murni seorang politikus. Kontroversi lainnya tak kalah menghebohkan. Saat berada dalam sidang yang membahas anggaran pendidikan, Sukur meninju Haydar Akar, anggota parlemen dari partai oposisi CHP. Namanya pun kembali menjadi topik utama di Turki.

Berselisih dengan pemerintah Turki dan dituduh percobaan kudeta

Berselisih paham dengan Erdogan [sumber gambar]
Puncaknya saat Sukur diketahui mengundurkan diri dari AKP yang notabene ada sosok Erdogan yang bercokol di sana.  Tak lama kemudian, nama Sukur kembali disorot karena kicauannya di Twitter yang dianggap menghina Presiden Erdoğan dan anaknya. Sumber dari tirto.id menuliskan, ia didakwa oleh peradilan Turki karena dianggap menghina Presiden Erdoğan dan anaknya. Puncaknya terjadi saat gerakan Gülen yang didukung oleh Sukur, dituduh sebagai dalang dari percobaan kudeta gagal pada 15 Juli 2016. Alhasil, seluruh pendukungnya (termasuk Sukur) dikenai surat penahanan dari pemerintahan Erdogan. Sukur pun memilih mengasingkan diri ke luar negeri.

Menjadi buronan negara yang terbuang dari tanah kelahirannya sendiri

Terbuang dari Turki karena dituduh hendak melakukan kudeta [sumber gambar]
Tak hanya diancam penjara, seluruh harta kekayaannya dan milik sang ayah yang mencapai 200 juta Lira disita oleh pemerintah pada 2017. Sukur pun juga terancam tak lagi bisa menginjakkan kakinya di Turki yang merupakan tanah kelahirannya. Seperti pemberitaan oleh Daily Sabah yang dikutip dari tirto.id, Sukur kabarnya menjalankan usaha restoran-kafe di Palo Alto, Caifornia, Amerika Serika. Di sana, ia menjalani nasib sebagai mantan warga negara Turki yang memang diasingkan dari negerinya sendiri.

BACA JUGA: Dulu Berjaya Mengharumkan Nama Bangsa, Seperti Inilah Nasib Pemain Timnas di Masa Tua yang Nestapa

Dunia politik ibarat dua sisi mata pedang yang saling bertolak belakang. Akan baik jika dijalani secara bijak, namun menjadi racun manakala kekuasaan lebih utama di bandingkan dengan berkarya. Seperti kisah Hakan Sukur di atas, agaknya kita bisa mengambil pelajaran dari dirinya. Bahwa tindakan negatif sekecil apapun, dapat merusak nama baik dan reputasi di masa depan.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Belasan Tahun Tsunami Berlalu, Begini Kabar Delisa yang Kisahnya Sempat Difilmkan di Layar Lebar

Kenalan dengan Pagar Nusa, Seni Bela Diri Tertua Milik Nahdlatul Ulama yang Sangar Abis