Ulah Hacker atau pembobol sistem komputer akhir-akhir ini memang sangat meresahkan. Sudah tak terhitung lagi kerusakan dan dampak yang ditimbulkannya selama beraksi. Yang menakutkan, mereka juga tak segan-segan menyebarkan virus berbahaya yang dapat melumpuhkan jaringan komputer hanya dalam hitungan menit.
Di Indonesia sendiri, banyak Hacker yang justru meretas sistem komputer di luar negeri. Seperti baru-baru ini yang terjadi, kawanan Hacker asal Surabaya yang bernama Surabaya Black Hat atau SBH, melakukan kejahatan digital dengan membobol sebanyak 600 situs di 44 negara berbeda. Seperti apa sepak terjangnya penyusup digital tersebut? simak ulasan dibawah ini.
Seperti yang diketahui, para peretas akun-akun pada website luar negeri tersebut, merupakan sekumpulan orang yang ada pada satu organisasi. Surabaya Black Hat (SBH), merupakanperkumpulan yang menaugi ketiga penjahat cyber yang telah menjadi tahanan Polisi tersebut.
Kasus pembobolan yang dilakukan oleh ketiga Mahasiswa sebuah perguruan tinggi tersebut, tergolong sangat cepat dan sulit dideteksi. Menggunakan sebuah teknik yang bernama Penetration Testing atau pentest, mereka leluasa memasuki komputer orang lain secara ilegal.
Setelah berhasil merusak sistem kemanan pada komputer korban, para Hacker tersebut mengirim sebuah email pada korbannya untuk membayar sejumlah uang tebusan. Mata uang yang digunakan pun, merupakan jenis digital yang bisa dibayarkan ke dalam akun Paypal dan Bitcoin.
Sesuai dengan bukti yang tercatat, kelompok Hacker ini sudah bekerja pada 3.000 sistem elektronik di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Ada 600 website yang telah berhasil diretas oleh kawanan perampok digital tersebut.
Setelah kasusnya mencuat, pihak Indonesia yang bekerjasama dengan IC3 ( Internet Crime Complaint Center) dan FBI Amerika Serikat, segera berkoordinasi. Hasilnya, para tersangka tersebut ditangkap di rumahnya yang berada di kawasan Gubeng, Surabaya. Sebenarnya, Polisi telah mengincar enam orang sebagai pelaku utama atas kejadian tersebut.
Kejadian pencurian serta pemerasan yang dilakukan secara eletronik tersebut, tak pelak bak dua sisi mata uang yang berlainan. Pada satu sisi kehebatan Hacker Indonesia kian diakui dunia internasional, namun di sisi yang lain, kegiatan tersebut justru mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia. Semoga kedepannya, para Hacker jenius tersbeut, mengalihkan kemampuannya tersebut, ke dalam bidang yang lebih positif. Misalnya, menjaga kemanan jaringan internet Indonesia dari serangan Hacker negara lain.
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…
Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…
Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…
Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…