Akhir-akhir ini, isu toleransi sedang menjadi topik hangat bahkan panas untuk diperbincangkan. Dan pada momen hari Pancasila pada hari Kamis 1 Juni 2016 lalu, hampir semua lapisan masyarakat dari berbagai elemen menghimbau agar toleransi dan rasa persatuan diperkokoh kembali. Mengingat apapun suku, bahasa, bangsa, dan agama, semua adalah satu Indonesia yang mempunyai satu dasar negara yaitu Pancasila.
Kemeriahan ini tentu akan berakhir tak hanya sekedar semarak sesaat jika masyarakat benar-benar bisa menerapkan toleransi di dalam kehidupan. Jika hal itu terjadi, maka perbedaan tak akan lagi membawa kehancuran melainkan keindahan. Berikut ini contoh nyata toleransi di dalam lingkup kecil yaitu keluarga. Deretan lima keluarga ini masing-masing dalam satu atap memiliki tiga agama yang berbeda. Meski begitu, kehidupan mereka tetap bahagia dengan menjalankan kepercayaan masing-masing.
Keluarga Menteri ESDM Ignasius Jonan
Keluarga Kotong, Bekasi

Keluarga Kotong tinggal di daerah Kampung Sawah, Jati Murni, Pondok Melati, Kota Bekasi. Di keluarga Kotong terdapat tiga agama berbeda. Sang ayah menganut agama Kristen Protestan. Sang anak, Andi Kotong memeluk agama Katolik. Sedang adik Andi yang bernama Nini Kotong merupakan pemeluk agama Islam sejak tahun 1979. Ketiganya tak pernah bersitegang, malah selalu kompak di berbagai kesempatan.
Keluarga Halim, Jogja
Wujud toleransi beragama juga diperlihatkan keluarga Halim di Jogjakarta. Keluarga itu rukun-rukun saja meski memiliki keyakinan agama berbeda. Halim merupakan penganut Kristen, ayahnya pemeluk Islam, dan Ibunya memiliki keyakinan Buddha. Perbedaan itu tak menimbulkan masalah sebab Halim dan keluarga mempercayai bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan.
Keluarga Kriss Hatta
Keluarga Pak Ulis, Cigugur
Lima kisah keluarga di atas merupakan gambaran harmonisnya masyarakat Indonesia walaupun hidup dalam keberagaman. Hal ini patut dijadikan teladan masyarakat yang kerap dihantam isu intoleransi seperti saat ini. Sebenarnya jika disikapi dengan bijak, keberagaman akan menjelma keindahan dan berwujud kedamaian.