Adys Disty
Penyidik Polres Jakarta Selatan telah memeriksa artis berinisial TM. Pemeriksaan TM terkait kasus prostitusi artis yang belakangan ini santer diberitakan. Polisi memanggil TM karena ada komunikasi melalui telepon genggam dengan mucikari RA alias Obbie yang ditangkap, Jumat (8/5).
Pengacara Robbie Abbas alias RA menguak fakta baru terkait kasus yang menyeret kliennya. Pengacara dari pria yang dituding sebagai mucikari artis kelas atas tersebut menyebutkan satu lagi inisial artis yang kini sudah diperika oleh polisi terkait dengan kasus yang menjerat kliennya tersebut.
“Sudah kita mendesak agar kepolisian memanggil artis yang terlibat. Satu sudah dipanggil, inisialnya TM. Nama itu merupakan hasil pengembangan penyidikan polisi karena nomor kontaknya ada di HP klien saya yang sudah disita polisi,” kata Kuasa Hukum Obbie, Pieter Ell, Rabu (27/5).
Namun, dalam pemeriksaan TM membantah sebagai anak asuh Obbie. Padahal lanjutnya, jelas ada komunikasi TM dengan Obbie melalui whatsapp. “Karena itu, pekan ini klien saya akan diperiksa lagi untuk berita acara pemeriksaan tambahan karena artis itu menyangkal,” tambah Pieter.
Pieter sendiri tidak mau mengatakan siapa artis dengan inisial TM yang dimaksud olehnya tersebut. Namun dia mengatakan bahwa TM ini adalah sosok selebriti terkenal yang sudah dua kali mangkir dari panggilan pihak kepolisian. “TM itu artis terkenal, sudah dipanggil dua kali tapi mangkir. Datang, diperiksa dan katanya menyangkal,” ujar Pieter.
Pieter yang ditunjuk pihak keluarga untuk mendampingi RA mengatakan bahwa penahanan atas kliennya itu adalah suatu tindak ketidakadilan. Dia juga meminta pihak yang berwajib untuk memanggil dan menahan semua artis yang kemungkinan besar terlibat dalam bisnis tersebut.
Pieter juga mengatakan jika Polisi tidak memanggil para artis yang terlibat dalam bisnis ini, maka sebaiknya penyidikan terhadap kliennya dihentikan saja. “Kami minta dihentikan saja. Artis-artis yang terlibat dalam kasus ini, kalau tidak dipanggil hentikan, jangan sampai klien kami dikorbankan karena kelihatannya tebang pilih, hanya bertanggung jawab pada dosa orang lain,” ucap Pieter.
