in

4 Filosofi Hidup ini Bisa Kamu Pelajari dari Teknik Menyanyi Dangdut Loh

Sebagai musik yang legedaris, dangdut memang telah menunjukkan kiprahnya di dalam negeri. Bukannya semakin turun, pamor dangdut makin lama justru menjadi semakin baik. Hal itu bisa dilihat dari munculnya idola-idola dangdut baru yang ternyata masih berusia sangat muda saat ini. lagu dangdut semakin lama juga seakan mengalami evolusi yang tak hanya bermain di ranah klasik saja tetapi juga menjamah genre lain seperti pop, rok, bahkan reggae.

Selain itu jangan dikira bahwa menyanyi dangdut adalah persoalan mudah, karena ada banyak sekali teknik yang harus diperhatikan sampai nyanyian kita sempurna. Dan sadarkah kalian bahwa ternyata teknik bernyanyi dangdut ini bisa dianalogikan dengan kehidupan kita loh. Ada beberapa pelajaran yang sebenarnya bisa kita petik dari teknik-teknik menyenyi tersebut seperti di bawah ini.

Intro sebagai kesan pertama

Pada beberapa lagu dangdut biasanya akan ada bagian di mana sang penyanyi diijinkan memulai lagu dengan versinya dengan diiringi musik minimalis hanya di awal lagu. Tertarik tidaknya pendengar dengan sang penyanyi sepenuhnya ditentukan dari bagian ini. Bila dia bisa menyanyikannya dengan baik maka orang lain akan setia mendengarkan lagu sampai habis, tapi jika di bagian ini dia gagal maka pendengarnya bisa jadi mengubah lagunya.

Ilustrasi kesan pertama [image source]
Hal itu sama seperti kita sehari-hari jika akan masuk di lingkungan baru. Intro diibaratkan sebagai kesan pertama kita di sana. Jika berhasil menunjukkan sikap atau performa yang baik, bukan tidak mungkin kita akan diterima dengan baik di sana. Namun jika di intro saja kita sudah salah nada atau sikap maka butuh usaha keras untuk beradaptasi lebih baik.

Dinamika sebagai seni kehidupan

Dalam bernyanyi dangdut, para biduan selalu dituntut untuk bisa menyajikan performa terbaik salah satunya dengan penggunaan teknik dinamika. Dinamika ini berarti dalam sebuah lagu sang penyanyi harus tahu kapan harus bernyanyi dengan suara lantang dan lembut agar terdengar indah. Karena tidak semua lagu akan bagus jika menggunakan suara lantang.

Ilustrasi santai dan kaku [image source]
Sama seperti hidup kita, ada kalanya kita berambisi mengejar impian kita dengan melakukan cara-cara yang cukup keras dan ada waktunya kita cukup bersikap atau berperilaku lembut untuk menggapainya. Seni kehidupan itu baru bisa kita rasakan saat benar-benar mengerti kapan harus getol mengejar mimpi dan kapan kita santai. Akan sangat lelah bila kita hanya bekerja terlalu keras saja tanpa sekalipun mencoba selow.

Cengkok untuk pemanis

Yang namanya dangdut pastilah identik dengan cengkoknya. Orang bilang dangdut tanpa cengkok sama saja dengan sayur tanpa garam, karena yang menjadi pembeda dangdut dengan genre lainnya adalah cengkok itu sendiri. Dan kemampuan bernyanyi dengan meliuk-liuk itu juga bukan perkara mudah untuk dilakukan.

Ilustrasi fleksibel [image source]
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus bisa juga meliuk-liuk, artinya jangan terlalu kaku dalam menjalani hidup. Semua yang ada di dunia ini tidak mungkin akan selalu berjalan sempurna sesuai yang kita mau, jadi cobalah fleksibel atau meliuk-liuk dalam melakukan segalanya. Karena menjadi sosok yang kaku hanya akan membuat kita menjadi seorang yang sulit maju. Ingat dangdut tanpa cengkok akan terdengar kaku dan sulit indah.

Repetisi dan improvisasi untuk kemampuan menghadapi masalah

Ada beberapa lagu dangdut yang liriknya berjenis repetitif atau pengulangan saja. Lagu yang seperti ini memang mudah untuk dihafal karena liriknya yang sedikit. Namun lagu semacam ini juga bisa menjadi tantangan cukup sulit ketika kita diminta memberikan improvisasi yang berbeda dalam setiap repetisinya. Hal itu penting agar pendengar tidak bosan dengan lirik yang itu-itu saja.

Hadapi masalah [image source]
Sebagai manusia kita juga pasti sering kali dihadapkan pada permasalahan yang serupa beberapa kali. Ada sebagian orang bosan dan cenderung memilih untuk mencari pelarian, ada juga yang menghadapinya dengan cara sama sehingga memungkinkan untuk terulang kembali. Namun ada pula mereka yang memilih mencari jalan keluar baru atau mencoba improvisasi yang berbeda supaya benar-benar tak akan terulang kembali. Kita harus kreatif dalam memperlakukan masalah yang berulang kali menghampiri. Hadapi repetisi dengan improvisasi yang berbeda.

Sama seperti menyanyi dangdut, dalam hidup kita butuh yang namanya dinamika, cengkok, improvisasi dan sebagainya. Pemanis-pemanis itu dibutuhkan agar hidup ini jadi lebih berwarna dan nggak melulu statis. Jadi nyanyian dangdut tidak semata-mata bisa menghibur penontonnya saja tetapi juga bisa memberikan pelajaran positif untuk kita semua.

Written by Faradina

Leave a Reply

9 Kelakuan Pengendara Motor Indonesia yang Bikin Orang Lain Ketar-Ketir

5 Mobil Murah yang Harganya Bersahabat dengan Kantong, di Bawah Rp 100 Juta!