in

Pria Ini Dijuluki ‘Malaikat Tak Bersayap’ karena Diam-diam Lunasi Tagihan Pasien di RS

Kebaikan seorang pria asal Nigeria bernama Zeal Akaraiwai ini bak kisah-kisah drama fiktif namun terjadi di dunia nyata. Dengan kekuatan finansial yang dimilikinya, pria yang berprofesi sebagai konsultan keuangan itu rutin melunasi tagihan rumah sakit dari para pasien yang kurang mampu.

Kebaikan luar biasa yang dilakukan oleh Zeal ini membuatnya diibaratkan sebagai ‘malaikat tak bersayap’. Datang kepada mereka yang saat itu benar-benar membutuhkan pertolongan agar terbebas dari lilitan biaya rumah sakit yang besar. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Rutin mengunjungi pasien di rumah sakit dan melunasi tagihan berobat mereka

Zeal saat memeriksa lembaran dokumen [sumber gambar]
Zeal secara rutin mengunjungi pasien di rumah sakit berdasarkan daftar nama yang diberikan oleh seorang pekerja sosial. Dari data tersebut, ia kemudian membayar tagihan pengobatan para pasien dari kalangan yang tidak mampu. Tidak sekaligus, tapi hanya mereka yang sudah cukup sehat dan boleh pulang namun terkendala biaya sehingga ditahan oleh pihak rumah sakit.

Melunasi tagihan menjadi cara Zeal menerapkan keyakinannya

Daftar pasien yang menjadi rujukan Zeal melunasi tagihan mereka [sumber gambar]
Kebaikan yang dilakukan oleh Zeal memang cukup unik dan mungkin jarang dilakukan oleh kebanyakan orang. Menolong orang tidak mampu dengan melunasi tagihan pengobatan menjadi salah satu cara menerapkan keyakinan yang dianutnya. Zeal ingin agar apa yang telah dilakukannya bisa menginspirasi banyak orang, bahwa setiap orang bisa menolong sesama dengan caranya masing-masing.

Ikut mengecek pasien tanpa pernah mengungkapkan jati dirinya

Menolong tanpa pamrih dan enggan ungkap jati dirinya pada pasien [sumber gambar]
Selama menolong para pasien, Zeal enggan mengobrol dan mengungkapkan jati dirinya pada mereka. Ia hanya melihat daftar yang ia tulis di buku hitam miliknya beserta detail pasien yang tagihannya akan segera dilunasi. Zeal bahkan enggan menerima ucapan terima kasih atas kebaikan yang dilakukan. “Itulah mengapa saya menyebutnya Proyek Malaikat. Jadilah malaikat yang ingin kamu temui.” ucapnya yang dikutip dari BBC (21/12/2018).

Merasa marah kepada pemerintah karena sistem kesehatan yang tidak adil

Ilustrasi pasien di sebuah rumah sakit di Nigeria [sumber gambar]
Kebaikan yang dilakukan Zeal juga membuka ‘borok’ pemerintah Nigeria yang mengecewakan dirinya. Terutama sistem kesehatan yang dinilai tidak adil. Ia menganggap pihak berwenang telah gagal lantaran terdapat jurang yang besar antara kaum kaya dan jutaan orang miskin yang harus ditanggung oleh negara. Mau tidak mau, Zeal harus turun tangan sendiri.

Aksi Zeal yang membuat dirinya dijuluki ‘Malaikat tak bersayap’

Kebaikan Zeal yang diharapkan mampu menginspirasi banyak orang [sumber gambar]
‘Proyek Malaikat’ yang dilakukan oleh Zeal membuat dirinya telah menjadi penolong bagi mereka yang membutuhkan. Tak terhitung sudah berapa biaya yang telah dikeluarkan secara cuma-cuma untuk membebaskan pasien kurang mampu dari tagihan pengobatan di rumah sakit. Julukan sebagai ‘ malaikat tak bersayap’ agaknya tak berlebihan jika disematkan pada Zeal. Mengingat kebaikannya yang begitu luar biasa.

BACA JUGA: 7 Milyarder Dunia yang Duitnya Nggak Habis Meski Sedekah Gila-Gilaan

Kebaikan pada orang lain memang bisa dilakukan dengan cara apapun. Salah satunya seperti kisah Zeal di atas, ia berbagi dengan orang lain dengan caranya yang sangat brilian. Terdengar seperti sebuah kisah pada drama-drama di televisi, namun hal tersebut benar-benar nyata dan terjadi. Sebuah sikap yang bisa menjadi renungan bagi kita semua.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Cemas Sambil Menunggu di Dalam Lubang, Begini Kisah di Balik Foto Warga yang Diduga Simpatisan PKI

Bukti Nusantara Kaya Potensi Alam, Inilah 5 Api Abadi di Indonesia Setelah Mrapen Padam