Mendengar nama negaranya saja sudah bikin kita merinding, apalagi datang ke sana. Ya, Korea Utara menjadi salah satu negara yang paling ogah didatangi oleh para turis. Selain adanya peraturan super ketat yang harus ditepati, sudah banyak warga asing di Korea yang kena ancaman hukuman mati atau perbudakan. Amit-amit deh datang ke sana.
Namun siapa sangka ternyata ada orang Indonesia yang selama ini tinggal di sana. Bahkan pria ini sampai mengabadikan keadaan di negara pimpinan Kim Jong Un dari kamera tersembunyinya. Ya, pria bernama Jaka Parker ini sempat jadi buah bibir netizen. Jadi bagaimana dia bisa sampai di negara milik klan Kim itu? Simak ulasan berikut.
Kedatangannya untuk bekerja
Siapa sangka lelaki yang sering dipanggil Jaka ini mendapatkan kesempatan yang sangat unik. Ya beberapa tahun yang lalu Jaka mendapatkan pekerjaan untuk bekerja di Korea Utara. Ya seperti diketahui kalau negara itu memang sangat terkenal dengan keadaannya yang lumayan mencekam.
Atas perintah pemimpin agungnya, Kim Jong Un, segala kegiatan di negara itu serba dibatasi. Beruntung tidak terjadi apa-apa pada dirinya dan keluarganya. Namun demikian, Jaka masih sempat curi-curi kesempatan untuk mendokumentasikan keadaan di negara itu dengan kamera tersembunyi. Seperti yang biasa digambarkan, keadaan di sana sangat berbeda, semua serba terikat dengan peraturan, soalnya melanggar sedikit saja, nyawa bisa jadi taruhannya.
Melalui video dan blognya kita tahu keadaan Korea Utara
Seperti yang diduga, kehidupan di Korea Utara sangat berbeda dengan negara lainnya. Menurut Jaka, keadaan kota maupun desa di sana sangat sepi, terutama saat musim panas. Interaksi warga lokal dan asing sangat dibatasi mengingat adanya aturan dari Kim Jong Un sendiri.
Namun demikian, masyarakat di sana ternyata tidak seperti yang selama ini diberitakan. Meskipun minim interaksi, namun mereka juga ramah pada pendatang dan sering membantu. Namun begitu, Jaka Parker juga mesti hati-hati kalau sampai ketahuan bisa saja dirinya juga yang bakal kena hukuman dari Korea Utara.
Masih ada kelonggaran buat mereka yang beragama
Ternyata aturan untuk tidak boleh memiliki agama hanya berlaku buat para penduduk di Korea Utara. Sedangkan untuk warga asing, semua sah-sah saja. Buktinya Jaka Parker masih bisa menunaikan shalat Jumat di salah satu masjid di KBRI Indonesia di sana.
Bukan hanya masjid, buat mereka yang beragama Kristen pun juga memiliki gereja di kedutaan negara lain. Meskipun kadang masyarakat di sana merasa risih terutama bagi orang yang berhijab. Bukan karena apa, hanya agak aneh lihat wanita yang berkerudung di cuaca yang panas di Korea. Meskipun begitu mereka tetap memperlakukannya dengan baik kok, tidak ada perlakukan diskriminatif dari warga sekitar.
Tidak semua bisa dinikmati oleh warga asing
Ya, karena peraturan yang sangat ketat, kebebasan dari orang asing pun sangat dibatasi. Dari videonya kita melihat tidak sembarangan orang Indonesia dalam mengambil makanan. Ada rak-rak khusus dan itupun dikenakan harga yang lebih mahal. Atau saat pergi ke luar kota, orang asing harus selalu didampingi oleh warga asli Korea.
Oleh sebab itu, kalau berada di sana, kita tidak boleh sembarangan dalam melakukan sesuatu. Belum lagi rumah orang asing dan warga sekitar dibatasi oleh jarak tertentu, jadi tidak mungkin buat kita asal selonong masuk ke kediaman orang lain. Kalau ingin selamat di Korea, patuhi semua aturan tersebut.
Seolah punya nyawa sepuluh, Jaka Parker ini nekat mengabadikan keadaan Korea Utara. Kita harus acungi jempol pada keberanian youtuber sekaligus blogger ini. Berkat videonya kita jadi tahu keadaan Korea Utara yang sesungguhnya kadang tidak seperti yang ada di berita.