in

Berkat Video Viral, Warung Mbah Waginah yang Awalnya Sepi jadi Ramai sampai Nolak Pembeli

Gudeg merupakan kuliner khas kota Yogyakarta, tak lengkap rasanya berkunjung ke sana tanpa mencicipi gudeg. Tak heran penjual makanan gudeg menjamur di Kota Pelajar ini. Salah satunya adalah Mbah Waginah. Wanita paruh baya ini berjualan gudeg dengan warung sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu.

Sayangnya, warung yang berlokasi di Gamping, Sleman, ini tak terlalu laris. Namun berkat sebuah video yang diunggah oleh seorang pembeli, kini warungnya menjadi ramai hingga menolak puluhan pembeli. Simak kisah selengkapnya berikut ini.

Cerita sedih Mbah Waginah gudeg jualannya tak laku

Sebuah akun TikTok @masclink_kulineran membagikan video berisi DM (direct message) Instagram dari seorang netizen yang menunjukkan warung Mbah Waginah sepi pembeli. Mbah Waginah mengaku gudegnya hanya laku satu sampai tiga porsi pada hari itu, padahal dirinya sudah berjualan sejak pagi. Ia pun hanya mengantongi Rp23 ribu dalam sehari. Terpaksa Mbah Waginah harus menjemur nasi yang tak laku dijual.

@masclink_kulineran

Dilarisi yuk 🥺🥺

♬ original sound – alsa – alsa

Ternyata @masclink_kulineran merupakan seorang food vlogger yang setahun lalu pernah membeli gudeg Mbah Waginah. Ia merasa iba melihat warung Mbah Waginah tak diminati pembeli. Dalam video tersebut dirinya mengajak warganet untuk membeli gudeg Mbah Waginah. “Dilarisi yuk,” tulisnya.

Hal mistis di balik sepinya warung Mbah Waginah

Mbah Waginah menunggu pembeli [sumber gambar]

Menurut sang pengirim DM, ada seseorang yang iri dengan Mbah Waginah hingga tega melakukan hal-hal berbau mistis agar warung tersebut tak laku. Buktinya sudah tiga hari, gudeg yang dijual di warung tersebut masih utuh. Namun Mas Clink beranggapan warung Mbah Waginah sepi pembeli lantaran tertutup pagar seng, sehingga tak terlihat oleh orang-orang yang sedang melintas di depan warung tersebut.

Laris manis berkat video TikTok viral

Video yang diunggah Mas Clink pun viral dan mengundang simpati warganet. Banyak dari mereka yang turut prihatin dengan nasib Mbah Waginah. Tak lama setelah viral, Mbah Waginah kebanjiran pesanan, sampai dirinya tak sanggup melayani semua pembeli yang datang. Pelanggan yang tak kebagian mencicipi gudeg Mbah Waginah bisa mencapai 50 orang.

@masclink_kulineran

Lanjut tentang #buburdangudegmbahwaginah

♬ Yang Terbaik Bagimu – Jangan Lupakan Ayah – Ada Band

Esok harinya, saat Mas Clink kembali datang ke warung tersebut, gudeg Mbah Waginah sudah habis terjual. Melihat antusiasme warganet, ia berterima kasih kepada orang-orang yang sudah melariskan gudeg Mbah Waginah. Ia berharap para pembeli yang datang tidak hanya ramai saat videonya viral saja, namun akan tetap ramai seterusnya.

Mbah Waginah tetap semangat berjualan di usia tua

Mbah Waginah harus hidup seorang diri setelah sang suami meninggal dunia 15 tahun lalu. Sedangkan kedua anaknya tinggal terpisah dan sudah berkeluarga. Meski usianya sudah 95 tahun, Mbah Waginah masih bersemangat menjual gudeg. Ia membuka warungnya dari pukul 06.00 hingga 10.00 pagi. Resep gudegnya tersebut masih tetap ia pertahankan selama 45 tahun.

Mbah Waginah semangat berjualan gudeg [sumber gambar]

Setiap hari, Mbah Waginah harus memasak gudeg saat subuh. Di siang hari, ia pun tak lantas istirahat. Mbah Waginah masih mengumpulkan kayu bakar dan dedaunan kering. Ia mengaku justru merasa pusing saat tidur siang. Meski umur sudah senja, tapi semangatnya tak kalah dengan yang muda.

BACA JUGA: 5 Kenangan Mbah Lindu yang Membuatnya Dihormati Banyak Orang, Salah Satunya Resep Awet Jualan Gudeg

Merasakan jatuh bangun berjualan gudeg, tak menyurutkan semangat Mbah Waginah. Ia mengatakan menjadi yatim piatu sejak kecil di masa penjajahan, membuatnya tak bisa berdiam diri di rumah saja. Berjualan gudeg bukan hanya dijadikan sebagai mata pencaharian, namun juga untuk menemani hari-harinya.

Written by F A Agustina

Amel, Perempuan Mirip Nike Ardilaa yang Membuat Ibu Lady Rocker Menangis Sesenggukan

Tak Hanya Padamkan Api, Ini 7 Kasus Unik Yang Diselesaikan Pemadam Kebakaran