in

4 Waktu ini Paling Diharamkan Untuk Menikah Menurut Orang Jawa

Menikah lebih baik disegerakan dari pada nantinya terjadi hal yang tidak-tidak. Namun anggapan ini dipentalkan dengan berbagai alasan. Misalnya biaya pernikahan yang belum ada, calon mempelai belum punya rumah dan mobil, hingga yang paling sering adalah kepentok dengan bulan-bulan tertentu yang diharamkan untuk menikah. Untuk yang satu itu menjadi sebuah dilema tersendiri bagi siapa pun, terutama yang sudah tercukupi semua syarat nikahnya dan akhirnya tertunda.

Orang-orang Jawa memang menganggap beberapa bulan dalam setahun itu tidak baik untuk dipilih sebagai bulan pernikahan. Konon katanya, ada bala’ atau bencana yang bakal terjadi di rumah tangga seseorang jika nekat tak mengindahkan aturan ini. Sebagai orang yang memegang teguh adat hal ini jadi sesuatu yang dilematis pastinya. Apalagi dalam agama Islam semua bulan itu baik dan dilarang untuk mengutuk atau menghindari bulan-bulan tertentu.

Nah, masih kah kepercayaan ini relevan dengan zaman sekarang? Semua dikembalikan kepada masing-masing. Namun begitu masih banyak orang-orang yang mempercayai jika deretan bulan ini tidak boleh dipakai sebagai tanggal pernikahan. Berikut ulasannya.

1. Mulud

Bulan pertama yang dilarang sebagai tanggal pernikahan adalah Mulud. Alasannya, bulan ini wataknya mati salah satu menurut Primbon Jawa. Artinya, jika memaksakan untuk menikah di bulan ini maka ditakutkan salah satu mempelai akan meninggal nantinya setelah menikah. Selain itu, melakukan prosesi pengikatan janji seperti pertunangan juga dikatakan tidak mampu bertahan lama.

Menikah di bulan mulud konon bakal tidak akan awet [Image Source]
Menikah di bulan mulud konon bakal tidak akan awet [Image Source]
Mulud versi Jawa sendiri sama seperti Rabiul Awal. Di bulan ini ada tanggal kelahiran Nabi Muhammad. Jadi dari sudut pandang Islam tentu saja Mulud atau Rabiul Awal ini adalah bulan yang baik. Justru mengadakan hajatan di bulan ini bisa sekalian memperingati hari lahirnya sang Rasul. Jadi, dobel berkahnya, kan?

2. Suro

Suro juga jadi bulan yang paling dihindari. Menurut orang-orang Jawa, pernikahan di bulan ini akan membawa dampak buruk dan penuh dengan bencana. Mulai dari masalah rumah tangga yang pelik, kecurian harta, bahkan ada salah satu yang meninggal dunia.

Suro jadi bulan yang paling dihindari sebagai tanggal pernikahan [Image Source]
Suro jadi bulan yang paling dihindari sebagai tanggal pernikahan [Image Source]
Suro dalam kalender hijriah adalah Muharram. Bulan ini sendiri dalam Islam masuk dalam 4 bulan haram atau yang diistimewakan dari bulan yang lain. Bahkan sering Muharram ini sering dituliskan pula sebagai bulannya Allah atau Syahrullah. Ada begitu banyak keistimewaan di bulan ini termasuk puasa Asyuro yang fadilahnya bisa menghapus dosa selama setahun. Dengan semua keistimewaan ini, maka memilih tanggal di bulan Suro untuk pernikahan justru adalah pilihan yang tepat.

3. Sapar

Sapar atau Safar ini juga sering dihindari sebagai tanggal pernikahan. Wataknya sendiri menurut primbon adalah yang kekurangan dan banyak hutang. Sehingga jika memaksakan untuk mengikat janji di bulan ini ditakutkan akan ditimpa bencana finansial. Entah kemiskinan atau selalu gagal dalam usaha.

Sedangkan menikah di bulan Sapar akan membuat pasangan suami istri seret finansialnya [Image Source]
Sedangkan menikah di bulan Sapar akan membuat pasangan suami istri seret finansialnya [Image Source]
Larangan menjadikan bulan Sapar sebagai tanggal pernikahan juga menyinggung fenomena Rebo Wekasan. Ini adalah waktu yang dipercaya sebagai turunnya 320 penderitaan. Nah, biasanya hari ini diperingati dengan melakukan doa bersama. Ada pula yang melakukan sholat sunnah 4 rokaat. Terlepas dari fenomena ini, bulan Sapar tak ubahnya seperti bulan lainnya. Tak masalah untuk melakukan pernikahan di waktu ini.

4. Jumadil Awal

Jumadil Awal berlangsung tepat setelah Rabiul Akhir atau Bakda Mulud. Dikatakan dalam Primbon jika bulan ini adalah bulannya fitnah. Artinya, melakukan pernikahan di Jumadil Awal akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi neraka alias penuh dengan fitnah. Ada pula yang mengatakan jika memaksakan menikah di bulan ini akan mendapatkan banyak musuh.

Jumadil Awal jadi bulan yang riskan meskipun boleh dipakai untuk tanggal pernikahan [Image Source]
Jumadil Awal jadi bulan yang riskan meskipun boleh dipakai untuk tanggal pernikahan [Image Source]
Sebenarnya larangan menikah di bulan Jumadil Awal tidak terlalu menekan alias sah-sah saja dilakukan. Namun demikian orang Jawa dulu mengingatkan agar selalu bersiap-siap dengan apa pun. Sebagai gantinya, Primbon merekomendasikan Jumadil Akhir. Bulan ini dipercaya sangat baik lantaran dipercaya membawa rezeki yang melimpah serta banyak anak.

Dalam Islam sendiri Jumadil Awal sama seperti bulan yang lainnya. Namun di bulan ini terdapat berbagai kelahiran orang-orang hebat. Mulai Ali bin Abi Tholib sampai Al Gazali. Alhasil, menikah di bulan ini juga sama sekali tidak buruk.

Menikah ibarat kita bersedekah. Makin cepat, justru makin baik. Jika kebanyakan ditunda karena berbagai pertimbangan maka bisa-bisa niat untuk berbuat baik makin luntur dan akhirnya hilang. Nah, ketika niat untuk menikah terhalang bulan-bulan ini maka silakan menentukan pilihan. Apakah tetap mengikuti hukum adat, atau tidak memperdulikannya dengan anggapan semua bulan itu baik untuk menikah.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

5 Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kehidupan Grup Idol Jepang

cover

7 Fakta Donald Trump, Sang Milyuner yang Membidik Kursi Presiden Amerika