Berkat pengakuan mantan pelaku pengaturan skor di sepak bola Indonesia Bambang Suryo, nama Vigit Waluyo baru-baru ini kembali ramai diperbincangkan oleh khalayak insan bola tanah air. Bahkan lantaran hal tersebut, banyak warganet menyerukan untuk segera menangkap pria berkumis tersebut. Ngomong-ngomong tentang Vigit mungkin tidak banyak mengetahui siapa sebenarnya orang itu, terkhusus bagi pencinta bola generasi Z.
Hal yang tentunya merupakan sesuatu yang lazim. Pasalnya, sebelumnya naik di beberapa media Vigit memang jarak diberitakan. Selain itu, ia juga jarang tertangkap kamera awak media atau terlihat nonggol di kompetisi-kompetisi sepak bola nasional. Berkaca dari hal itu, apakah dia hantu di olahraga ini? Entahlah, yang pasti orang semacam itu harus ditendang dari sepak bola tanah air. Dan berikut Boombastis akan membuka tabir siapa sebenarnya ia.
General manajer kondang di sepak bola Indonesia
Vigit adalah anak dari pendiri Gelora Dewata

Kalau menarik sejarah ke belakang, kedeketan Vigit dengan olahraga ini bukan terjadi dengan sendirinya. Darah suka sepak bolanya turun daro orang tuanya yang terkenal sebagai sosok yang gila sepak bola. Selain itu ayahnya yakni H Mislan merupakan pendiri klub Gelora Dewata di Era Galatama. Kesebelasan yang juga merupakan tim pertama yang ada di Pulau Bali. Tidak berhenti disitu saja, kiprah Pak Mislan di bola nasional juga sempat diwarnai dengan menjadi manajer Persebaya Surabaya dan pada tahun 80-an jadi ketua yayasan Arema. Berkaca dari hal itu tak heran kalau Vigit terlibat dengan sepak bola Indonesia.
Mertua dari pemain Brazil Danilo Fernando
Vigit disebut mendalangi munculnya klub ‘siluman’
BACA JUGA: 5 ‘Dosa’ Ketua Umum PSSI, Pantaskah Pak Edy Mundur Dari Jabatannya?
Bagaimana sobat Boombastis apa kalian sudah tercerahkan dengan siapa situ Vigit Waluyo? Harusnya sudah ya. Berkaca dari aksi-aksi kontroversinya tersebut tentu sudah menjadi hal wajib pihak federasi segera menendangnya dari kompetisi sepak bola nasional. Selain itu melihat terbuka kasus pengaturan skor juga sedikit jadi bukti, kalau penyebab paling besar prestasi bola kita kusut bukan dari pemain-pemain saja. Melainkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ingin mencari keuntungan.