Pandemi belum surut, namun beberapa akses kegiatan mulai dilonggarkan. Salah satu yang membuka diri adalah Arab Saudi, di mana pemerintah setempat telah mempersilakan jamaah luar negeri beribadah di Tanah Suci Mekah. Hal ini tetap dibarengi dengan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah orang. Serta diwajibkan untuk menunjukkan hasil PCR test yang negatif sejak keberangkatan umrah.
Ada beberapa hal menarik dari ibadah di tengah situasi sulit ini. Bisa menjalankannya tentu bagai mendapat golden ticket dari Sang Pencipta, karena tak semua punya kesempatan. Bahkan, ada juga Jemaah umroh yang gagal berangkat di menit-menit terakhir karena hasil swab test positif. Padahal tinggal selangkah lagi.
Berikut ini Boombastis akan merangkum cerita mereka yang berhasil mendaratkan kaki dan doa di sana.
Wajib karantina, bukan bebas keluyuran
Batasan waktu beribadah
Doa lebih khusyu’ hingga menitikkan air mata
Saking nikmatnya, salah seorang jamaah wanita asal Indonesia bernama Retno Anugerah, dilansir dari BBC Indonesia, sampai menitikkan air mata. Karena ibadah tak perlu kesenggol jamaah lain atau mendengar bising. Suasana sangat nyaman untuk memanjatkan doa dan harapan pada Allah SWT. Wah, mendengarnya saja bikin latah ingin ikut bertamu ke tanah suci ya.
BACA JUGA: Ajaib, Suami Istri Sederhana Ini Bisa Pergi Umrah ke Tanah Suci Berkat Bantuan Belalang
Sobat Boombastis yang beragama Islam, barangkali juga sudah terselip dalam hatinya untuk ingin pergi ke tanah suci. Jika kamu tinggal di lokasi embarkasi, misalnya di ibukota negara, maka salah satu syarat wajibnya adalah mengantongi hasil dari penyedia jasa swab test Jakarta atau faskes yang ada di sekitar tempat tinggalmu.
Hal ini merupakan syarat mutlak selain prosedur umroh lainnya. Karena, saat ini semua negara berusaha menekan angka penyebaran covid, baik dari pendatang yang masuk maupun warga yang keluar.