Kejarlah ilmu sampai ke negeri China, kalimat tersebut mungkin sudah nggak asing. Petuah yang disampaikan rasul itu menyarankan agar umatnya menuntut ilmu setinggi-tingginya. Yang jadi masalah, biaya pendidikan di Indonesia bukanlah sesuatu yang murah, terlebih jenjang kuliah. Sepertinya hanya anak-anak keluarga berada saja yang bisa menikmati bangku kuliah.
Tapi, bukan berarti orang golongan ekonomi bawah tidak bisa kuliah. Semua kembali pada diri, jika ada niat, pasti ada jalan. Hal itu dibuktikan oleh Hamzah, seorang pemuda yang sehari-hari jadi tukang becak ini berhasil jadi sarjana dan diwisuda. Kisahnya pun langsung viral dan bikin warganet terpana. Seperti apa kisahnya? Berikut ulasannya.
Mahasiswa berprestasi, meski harus nyambi kerja
Pergi ke acara wisuda dengan mengayuh becak

Dengan bangga hati, Hamzah pergi ke gedung kampusnya yang berjarak sekitar 6,3 km dengan mengayuh becaknya. Sama sekali tak tampak gurat letih di wajahnya. Hamzah juga membawa ibunya untuk menghadiri hari wisudanya. Pria kelahiran 5 April 1995 ini mengaku bersyukur, sama sekali tidak malu dengan profesinya sebagai tukang becak. Sebab, keberhasilannya menjadi sarjana juga hasil kerjanya sebagai tukang becak.
Awalnya, ibu Hamzah tidak bersedia datang
Satu-satunya anak yang berhasil jadi sarjana
BACA JUGA: Kisah Sanim, Tukang Becak Tak Tamat SD yang Kini Punya Puluhan Mobil Mewah dan Dua Pabrik
Itulah kisah Hamzah yang bisa jadi sarjana meski sehari-hari hanya berprofesi sebagai tukang becak. Setelah ini, semoga Hamzah bisa menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. Dan lagi, semoga kisahnya bisa menginspirasi warganet yang lain.