in

Rudolf Richter, Kisah Transgender Pertama Dunia yang Jarang Didengar

Rudolf Richter memutuskan untuk menjadi perempuan seutuhnya.

Pernah nonton The Danish Girl? Film fenomenal tentang pelukis Denmark yang mengubah identitasnya tersebut diangkat dari kisah nyata Einar Wegener, atau lebih dikenal dengan nama Lili Elbe. Menurut sejarah Einar yang menjadi Lili ini adalah transgender pertama di dunia. Ternyata, operasi ganti kelamin sudah pernah dilakukan sebelum itu.

Hanya beberapa bulan sebelumnya, seorang pria bernama Rudolph Richter melakukan operasi kelamin. Operasi tersebut berhasil membuat Rudolph menjadi wanita. Keberhasilan itulah yang memberikan optimisme dan harapan pada Lili Elbe untuk melakukan operasi yang sama. Nah, kali ini kita akan membahas tentang Rudolph alias Dora yang kisah transgender pelopornya justru jarang diketahui.

Rudolph Kecil yang Sudah Tumbuh Sebagai Pria Kemayu

Rudolf Richter saat menjadi laki-laki tulen [image source]
Rudolph Richter lahir di Erzgebirge, Jerman pada tahun 1891. Sejak kecil ia seperti memiliki bawaan untuk tumbuh dengan sifat yang lebih feminin dibanding teman-teman laki-lakinya. Ia tidak suka pakaian anak laki-laki dan nggak doyan  permainan yang maskulin. Bahkan pada usia 6 tahun, ia mencoba memotong alat kelaminnya sendiri. Sebenci itulah ia pada kehidupannya dan menginginkan hidup sebagai perempuan.

Sempat Dipenjara Gara-gara Berpakaian Wanita

Saat beranjak dewasa, Rudolph bekerja sebagai pelayan di sebuah hotel di Berlin pada musim liburan. Saat bekerja, ia berpakaian seperti laki-laki. Namun saat musim liburan berakhir, ia kembali berpakaian seperti perempuan. Beberapa kali Rudolph ditangkap polisi dan dipenjara karena menggunakan pakaian perempuan padahal fisiknya jelas-jelas menunjukkan ia adalah laki-laki. Rudolph dimasukkan ke penjara pria meski ia tidak mau mengakui gendernya sendiri Suatu hari, hakim yang mengadilinya merasa kasihan dan meminta Rudolph untuk menemui Magnus Hirschfeld, seorang sexolog terkemuka di Jerman. Magnus memiliki sebuah institusi sexologi non-profit dan melakukan berbagai penelitian terkait dengan kelamin manusia.

Magnus bersama para transgender di Institutnya

Rudolph akhirnya ditampung di institut tersebut sambil bekerja. Di sana, ia bebas menggunakan pakaian yang ia inginkan. Magnus memanggilnya Dorchen atau Dora kecil. Selain Dora, ada sekitar empat laki-laki lain yang bekerja di sana yang menggunakan pakaian perempuan. Pada saat itu, memang sangat sulit bagi mereka untuk mencari pekerjaan. Magnus membantu mereka dengan memberi pekerjaan di institutnya. Keputusan Magnus itu tidak salah karena semua pegawainya bekerja dengan giat.

Menjalani Operasi Kelamin

Pada tahun 1922 Rudoplh/Dora dikastrasi atas permintaannya sendiri. Kastrasi tersebut dilakukan oleh Dr. Erwin Gohrbandt, rekan Magnus di Universitas Charite di Berlin. Sebagai informasi, Erwin Gohrbandt ini jugalah yang melakukan kastrasi pada Lili Elbe. Sayangnya, nasib Lili Elbe ternyata tidak semujur Dora dalam melanjutkan hidup.

Rudolf Richter memutuskan untuk menjadi perempuan seutuhnya.

Setelah kastrasi dilakukan, Magnus Hirschfeld meneliti perkembangan tubuh Rudolph/Dora. Ia ingin mengetahui pengaruh pengurangan hormon testosteron pada anatomi tubuh pasiennya tersebut. Dari penelitian yang ia lakukan pada Dora, ia menemukan bahwa kastrasi memiliki dampak pada tubuh pasiennya meskipun tidak terlalu mencolok. Tubuh Dora menjadi lebih montok, pertumbuhan janggutnya melambat, dadanya tumbuh, dan pinggulnya melebar.

Pada tahun 1931, Dora setuju untuk melakukan vaginoplasty dan menjadi perempuan sepenuhnya. Operasi tersebut dilakukan oleh Ludwig Levy-Lenz dan Felix Abraham yang merupakan rekan Magnus Hirschfeld. Operasi vaginoplasty pertama di dunia itu berhasil dilakukan. Dora pun menjadi manusia transgender pertama di dunia.

Kehidupan Setelah Operasi

Lili Elbe (kiri) Dora (kanan)

Setelah menjalani serangkaian operasi ganti kelamin, Dora berhasil menjadi perempuan sepenuhnya. Ia tetap bekerja di Institut Magnus Hirschfeld hingga institut tersebut dihancurkan oleh Nazi pada tahun 1933. Nazi memang anti transgender dan homoseksual, sehingga tidak heran jika mereka menyerang tempat tersebut. Setelah penghancuran institut, keberadaan Dora tidak terdengar hingga kini. Entah dia berhasil melarikan diri ataukah tewas dalam serangan.

Berbeda dengan Lili Elbe yang kisahnya cukup tersohor, kehidupan Dora Richter nyaris tidak terdengar. Padahal, Dora secara tidak langsung memberikan keberanian bagi Lili untuk melakukan operasi. Meski yang satu tidak setenar lainnya, baik Dora maupun Lili memiliki peran dalam sejarah transgender dunia.

Written by Aisyah Putri

Leave a Reply

4 Hantu Thailand ini Juga Bisa Bikin Kamu Ketakutan Setengah Mati

Rebo Wekasan, Hari yang Konon Dikeramatkan karena Turunnya Ribuan Bala dalam Semalam