in

Seru Tapi Bikin Emosi, Inilah Tradisi Perang Balon Air Kala Ramadan yang Hanya Ada di Pemalang

Riuh perang balon air [image source]

Sebagai negara yang didominasi penduduk beragama Islam, nggak heran kalau Indonesia selalu menyambut datangnya ramadan dengan begitu meriah. Begitu luasnya negeri ini juga membuat masing-masing daerah punya cara tersendiri untuk memeriahkan hadirnya bulan suci.

Tentu di daerah kamu juga punya tradisi yang selalu ada di bulan puasa, kan? Contohnya saja, kebiasaan patroli membangunkan sahur keliling kampung. Atau ada juga bocah-bocah yang menyalakan petasan sambil nunggu waktu tarawih. Ada juga lho daerah yang tradisi bulan puasanya sangat unik. Sebut saja kota Pemalang, di sana punya kebiasaan perang balon air saat ramadan. Seperti apa keseruannya? Berikut ini ulasannya

Tradisi yang nggak ada duanya

Pernah denger perang balon air pas puasa? Mungkin cuma ada di Pemalang saja. Tradisi perang air ini hampir selalu dilakukan di bulan puasa, tepatnya di kawasan Alun-alun Pemalang. Proses tradisi sendiri adalah dengan melempari para pengguna kendaraan bermotor yang melalui jalan sekitar alun-alun.

Korban perang air [image source]
Baiknya, tiap pengendara yang melalui kawasan tersebut harus berhati-hati, karena semua bakal jadi sasaran lemparan balon air, apalagi kalau yang lewat cewek, bakal lebih banyak serangan balon air yang diluncurkan.

Sudah ada sejak zaman dulu

Ternyata, selain unik tradisi lempar balon air juga sudah dilakukan sejak zaman dulu, bahkan dipercaya ada sejak puluhan tahun lalu. Hal itu dibuktikan oleh pernyataan salah satu netizen yang mengaku sudah tahu tradisi tersebut sejak masih kecil, dan sekarang usianya genap 30 tahun. Tradisi itu sendiri dilakukan sepanjang bulan puasa di pagi hari, tepatnya sesaat setelah shalat subuh.

Riuh perang balon air [image source]
Dalam permainan tersebut diketahui jika para pelempar tidak mencari target khusus, mereka melemparkan balon air secara random, alias siapa saja yang lewat di sekitar di Widuri. Terlebih, jika yang lewat itu cewek, biasanya bakal lebih banyak yang memberi lemparan air.

Tujuan hanya untuk seru-seruan

Ya memang, banyak yang merasa jika perang balon air tersebut sangat mengganggu. Terlebih bagi pengendara sepeda motor yang melintas di sekitar alun-alun Widuri. Tak sedikit yang merasa jika aksi lempar itu sangat membahayakan pengendara.

Sebab, dilempar balon air bisa saja menyebabkan kecelakaan. Namun, seorang netizen bernama Dewi Ratna Sari yang merupakan warga setempat mengungkapkan jika adanya lempar balon air memang sudah jadi tradisi. Dia memaklumi kelakuan para pelaku lempar balon air tersebut dan menganggap jika itu hanya seru-seruan saja.

Bahkan sampai ada penjual balon air di sekitar alun-alun

Tradisi perang balon air di sekitar alun-alun Pemalang rupanya jadi berkah tersendiri bagi beberapa orang, sebut saja orang-orang yang punya ide untuk menjual balon berisi air. Namun sayangnya, belakangan ini polisi mulai melakukan razia terhadap para pedangan balon air yang kedapatan berjualan.

razia balon air [image source]
Razia tersebut dilakukan untuk menghindari adanya emosi para pengguna jalan yang turut menjadi korban lemparan balon air. Kapolsek setempat juga memberi imbauan agar para pedagang tidak lagi menjual balon air, karena berpotensi menimbulkan konflik yang terjadi antar pemuda dan anak-anak.

Tradisi perang balon air dari Pemalang memang jadi salah satu yang unik dan nggak bisa ditemui di manapun. Sayangnya, ada beberapa pihak yang merasa dirugikan tradisi ini. Atau mungkin sebaiknya perang tidak sampai melibatkan pengguna jalan, ya?

Written by Nikmatus Solikha

Leave a Reply

Kisah Hartono, Pembuat Spanduk Soto Lamongan Ikonik yang Miliki Ribuan Pelanggan Meski Masih Pakai Cara Manual

Sariban Si Pejuang Kebersihan, Dulu Disebut Gila tapi Sekarang Mendunia