Sering mendengar ceramah para ulama atau ustad dimasjid? Pengajian juga bisa didengar hanya dengan kaset saja tanpa harus mengundang ulama atau ustad. Para penjaga masjid juga tidak keberatan untuk memutarkan kaset pengajian bagi warga sekitar sambil menunggu waktu shalat datang.
1. Memutar Pengajian Terlalu Keras
Mendekati bulan puasa seperti saat ini, beberapa masjid di Indonesia mulai memutarkan kaset qiroah dan pengajian. Waktu pemutaran biasanya sebelum shalat subuh ditambah lagi jam sebelum dan sesudah shalat magrib.
2. Menggangu Jam Tidur
Bukan sebuah masalah sebenarnya jika memutar kaset pengajian. Selain menambah wawasan, juga dapat berfikir positif bagi pendengar. Tapi bagaimana jika penjaga masjid memutar satu jam sebelum waktu shalat datang.
3. Pahala Untuk Siapa?
Ketika mendengarkan sebuah tausiah, bisa jadi selain pemberi tausiah kita juga terkena cipratan pahalanya. Selain itu dapat merubah mindset jelek kita menjadi lebih positif. Tapi jika yang mengumadangkan adalah kaset di masjid, Apakah kaset yang mendapatkan pahala?
4. Kaset Pengajian Malah Ditolerir Oleh Agama Lain
Pernyataan JK ini ternyata mengundang reaksi bagi agama lain. Banyak dari mereka malah berfikir sebaliknya dengan ungkapan wapres ini. Bagi mereka, itu adalah ritual atau acara yang wajar dilakukan oleh agama lain. Mereka beranggapan tak masalah dengan suara kaset pengajian tersebut karena kita hidup beragama dan saling berdampingan.
Terkadang apa yang diungkapkan pemerintah bisa jadi menjadi pro atau kontra bagi rakyat. Entah yang dilontar JK ini adalah ungkapan sebagai wakil rakyat atau pernyataan pribadi. Yang paling penting adalah kita harusnya menghormati satu sama lain. Bagaimana menurut Anda?