Serangan penembakan yang terjadi di dua masjid (Masjid Al Noor dan Masjid Linwood) di New Zealand meninggalkan kisah pilu dan membuat seluruh dunia berduka. Betapa tidak, selama ini, negara tersebut terkenal dengan tingkat kedamaian nomer wahid. Jelas banyak yang mengalami trauma pasca serangan terror yang terjadi.
Sekitar 50 korban meninggal karena tembakan senjata yang dilancarkan oleh empat orang penyerang, bahkan salah satunya adalah WNI bernama Muhammad Abdul Hamid. Sekarang, pelaku sudah dibekuk dan diserahkan kepada pihak berwajib. Selain duka para keluarga korban, inilah dukungan dari berbagai pihak yang mungkin luput dari perhatian.
Aksi seorang lelaki yang bermain kucing-kucingan dengan peneror
Setidaknya ada 7 jamaah yang meninggal dunia di Masjid Linwood. Masjid Linwood ini sendiri lokasinya sekitar 5 kilometer dari sasaran pertama, Masjid Al Noor. Jika di Masjid Al Noor ada kakek Daoud Nabi yang merelakan dirinya ditembak dan menjadi pahlawan, di Linwood ada seorang lelaki bernama Abdul Aziz (48) yang melakukan aksi heroik.
Para gangster jalanan yang sambangi rumah keluarga korban
Selama ini gangster lekat dengan image sangar, tatoan, serta perilaku mengacau lain. namun ternyata, mereka juga masih punya perasaan iba, terlebih saat terjadinya penembakan di New Zealand ini. Adalah geng jalanan paling sangar, Mongrel Mob yang mendatangi rumah keluarga korban untuk mengucapakan belasungkawa.
Kecaman terhadap game Fortnite dan PUBG
Banyak pihak yang mengecam bahwa kelakuan si pembunuh, Brenton Tarrant terinspirasi dari game Fortnite dan PUBG. Hal tersebut diperkuat oleh manifesto berjudul The Great Replacement yang diunggah oleh Brenton Tarrant. “Yes, Spyro the dragon 3 taught me ethno-nationalism. Fortnite trained me to be a killer and to floss on the corpses of my enemies. No”, tulisnya.
Pidato presiden Erdogan yang membuat banyak pihak turut berduka
Salah satu tokoh penting yang ikut mengutuk peristiwa di dua masjid New Zealand adalah presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. “Saya mengutuk keras serangan teror terhadap Masjid Al Noor di #NewZealand dan jamaah Muslim,” tulisnya di Twitter. Selain itu, ada potongan pidato yang membuat pihak ikut sedih. Tidak pernah ada istilah Teroris Kristen, Teroris Buddha, atau Teroris Atheis.
BACA JUGA: Soal Penembakan di Selandia Baru, Apa sih yang Sebenarnya Diinginkan Sang Teroris?
Perbuatan di New Zealand membuat seluruh dunia berduka. Bagaimana tidak, pembunuhan kepada mereka yang tak bersalah tidak bisa dibenarkan apapaun dalih dan alasannya. Apalagi hanya karena mereka tidak sama budaya, agama, warna kulit, serta rasnya. Hal ini tetap perbuatan terkutuk dan si pelaku pantas mendapatkan hukuman setimpal.