in

Perjuangan Tenaga Medis saat Jaga Malam yang Tidak Pernah Kamu Tau Sebelumnya

Ketika kamu tidur, mereka siaga 24 jam [image source]

Bekerja memang kebutuhan bagi mereka yang sudah dewasa, untuk mencari nafkah dan bertahan hidup. Memilih profesipun, sesuai dengan hati nurani dan cita-cita yang diidamkan. Salah satu pekerjaan yang kita tak pernah menyadari bahwa perjuangan mereka begitu berat adalah tenaga medis. Tidak ada kata menunda dalam profesi mereka. Sigap, tepat dan tangkas harus diterapkan, mendapat jam kerja tengah malampun wajib dilaksanakan.

Memang, mereka dibayar untuk menjadi tenaga medis di rumah sakit atau klinik. Namun seberapa berartinya uang, dibanding pengabdian mereka untuk menyelamatkan nyawa banyak orang? Banyak hal yang mereka lakukan terlihat sepele atau sederhana, padahal itu sungguh perjuangan yang luar biasa besar:

Tenaga Medis dalam Kondisi Hamil Tetap Bekerja Penuh Waktu

Perempuan hamil memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tetap sekuat baja, ada yang fisiknya menjadi lemah tak berdaya. Bagi tenaga medis, selama mereka berstatus aktif dan tidak cuti maka pekerjaan tetap sama seperti biasanya. Bisa dibayangkan, dokter dan perawat yang sedang hamil tua tetap harus sigap berlari ke sana ke mari untuk menolong pasien?

Meski hamil, mereka tetap bekerja seperti hari biasa [image source]
Meski hamil, mereka tetap bekerja seperti hari biasa [image source]
Ibu hamil tentu harus menjaga kesehatan lebih ketat dari yang lainnya. Namun bagi tenaga medis, kehamilan bukan alasan bagi mereka bermanja-manja. Shift malam hingga pagipun dilaksanakan, meski perut membuncit besar. Dokter tetap beraktivitas seperti biasanya, begitu juga perawat. Pernahkah kamu sadari hal tersebut?

Waktu Bekerja 24 Jam, Tidak Kenal Siang Malam

Tenaga medis punya jam kerja yang berlaku 24 jam. Dalam artian, ada jam kerja pagi, jam kerja siang dan jam kerja malam. Meski sama-sama bekerja selama 8 jam seperti profesi lainnya namun mereka ada waktu bekerja dari malam hingga pagi hari. Laki-laki atau perempuan, sudah berusia ataupun masih muda, kondisi hamil atau tidak, semua mendapat gantian jam kerja secara adil dan rata.

Ketika kamu tidur, mereka siaga 24 jam [image source]
Ketika kamu tidur, mereka siaga 24 jam [image source]
Di tengah malam orang-orang beristirahat, tenaga medis harus siaga jika ada yang membutuhkan bantuan mereka. Saat ada pasien yang butuh pertolongan, mereka sigap saat itu juga. Bahkan jika dibutuhkan melakukan operasi pada jam 2 pagi, akan dilakukan. Tidak ada kata nanti dulu, semuanya harus dilakukan segera. Mereka sedang beristirahat untuk makanpun, akan ditinggalkan jika pada kondisi darurat.

Beban Moral dan Psikis yang Besar

Jika ada keluargamu sakit, rasa panik kerap membuncah. Takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, apalagi jika sampai fatal. Jika kamu saja khawatir luar biasa, bagaimana dengan tenaga medis yang menanganinya?

Tenaga medis menanggung beban moral yang besar karena keselamatan jiwa ada di tangan mereka [Image Source]
Tenaga medis menanggung beban moral yang besar karena keselamatan jiwa ada di tangan mereka [Image Source]
Beban moral besar ada di pundak mereka. Jangan sampai salah memberikan diagnosa, apalagi meresepkan obat atau menyuntikkan obat. Tidak satu dua kali dalam sehari, mereka mendengar tangisan pecah dari keluarga dan sahabat pasien yang telah dijemput Tuhan untuk pulang ke rumahNya. Merekapun turut merasa sedih dan berduka. Apalagi jika semua sudah diusahakan semaksimal mungkin namun takdir berkata lain.

Jangan Lupa Ucapkan Terimakasih, Setulusnya

Kita memang sudah membayar atas jasa yang mereka lakukan. Namun sekian rupiah itu, tidak akan bisa mengganti tenaga mereka yang dengan maksimal dan sepenuh hati merawat pasien yang sakit. Ketika mereka usai mengecek kondisimu atau pasien yang sakit, ucapkan terimakasih. Hargai perjuangan mereka untuk membantu pasien bertahan hidup, dengan izin Tuhan Yang Maha Esa.

Sampaikan terima kasih [image source]
Sampaikan terima kasih [image source]
Tenaga medis memang bukan profesi sembarangan. Dibutuhkan kesabaran yang luar biasa, stamina tubuh yang prima dan ketelitian tingkat dewa. Tidak semua orang bisa menjadi tenaga medis, terlebih yang melayani dengan hati dan penuh perhatian. Mereka adalah tangan-tangan yang diizinkan Tuhan untuk membantu manusia mendapatkan kesembuhan. Sudahkah kamu menghargai profesi tenaga medis selama ini?

Written by Admin

Leave a Reply

Mengenal Tarekat Naqsyabandiyah, yang Selalu Puasa Lebih Awal

4 Mitos yang Dipercaya Masyarakat Tentang Meninggal di Bulan Ramadan