in

Taal, Gunung Berapi Terkecil yang Ledakannya Mampu Melumpuhkan Jagad

Tahukah kamu, kalau di wilayah Filipina ada sebuah pulau yang terletak di tengah danau-yang terletak di tengah pulau-dan terletak di tengah danau-yang terletak di sebuah pulau. Bingung, kan? Namun, begitulah kenyataannya. Dan kali ini, kita akan membahas salah satu bagian spesifik yang ada di pulau tersebut, Gunung berapi Taal.

Gunung berapi Taal merupakan kompleks pegunungan berapi yang berada di kepulauan Luzon, Filipina. Taal merupakan gunung berapi aktif terkecil di dunia dengan ketinggian yang hanya 700 meter. Kendati menyandang status sebagai yang terkecil, namun gunung berapi ini juga dinobatkan sebagai yang paling mematikan akibat sejarah letusannya yang dahsyat.

Lokasi yang menjadi salah satu pemasukkan terbesar bagi warga setempat karena menjadi obyek wisata ini juga masuk ke dalam daftar “Decade Volcanoes.” Program yang dicanangkan pada tahun 90-an ini digagas untuk melakukan kajian insentif dan pemantauan gunung berapi tersebut serta untuk mencegah potensi bencana alam di masa mendatang. Di Indonesia sendiri, ada gunung Merapi yang masuk ke dalam daftar 16 gunung berapi tersebut.

Sejarah awal gunung berapi Taal

Dahulu kala, gunung berapi ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan ketinggian menjulang mencapai 18 ribu kaki atau sekitar 5.490 meter di atas permukaan laut. Namun, akibat letusan yang terjadi secara terus-menerus, menyebabkan gunung berapi ini tak lagi setinggi sedia kala.

Gunung Berapi Taal
Gunung Berapi Taal. [Image Source].
Sejarah mencatat bahwa sejak tahun 1572 gunung berapi ini sudah 33 kali melepaskan laharnya ke daratan. Di antara jumlah erupsi tersebut, terhitung dua kali gunung ini memuntahkan letusan masif yakni pada tahun 1754, 1911, dan antara tahun 1965 hingga 1977. Hal ini juga yang menyebabkan sebagian kaldera gunung berapi Taal dikelilingi oleh perairan.

Letusan paling mematikan yang memakan ribuan korban jiwa

Tetusan terbesar pernah terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1754 dan 1991. Pada tahun 1754, terjadi letusan dahsyat yang dikenal dengan sebutan erupsi 200 hari. Itu karena erupsi ini terjadi sejak tanggal 15 Mei hingga 1 Desember di tahun tersebut. Peristiwa mengerikan ini menelan ribuan korban jiwa. Kendati begitu, letusan tersebut adalah yang paling berperan menyebabkan tanah di sekitarnya menjadi subur dan gembur sehingga ideal untuk ditanami biji kopi, tebu, dan tanaman palawija lainnya saat ini.

Gunung Berapi Taal
Letusan gunung Taal. [Image Source].
Kemudian pada Januari 1911 terjadi lagi letusan paling meluluhlantahkan. Insiden ini menyebabkan 1334 orang kehilangan nyawanya. Letupan abu yang membumbung tinggi sampai menutupi langit kota Manila. Tujuh Barangay (bahasa Tagalog untuk desa atau kelurahan) musnah tak berbekas. Diperkirakan para korban meregang nyawa akibat terkena lumpur dan uap panas yang dihasilkan oleh letusan tersebut.

Vulcan Point, pulau kecil yang terletak di posisi yang unik

Danau kawah yang ada di kepulauan gunung berapi ini merupakan danau terbesar yang terletak di dalam pulau yang terletak di tengah danau yang terletak di sebuah pulau. Terlebih, di danau ini terdapat Vulcan Point, pulau bebatuan kecil yang muncul ke permukaan danau kawah.

Gunung Berapi Taal
Pulau bebatuan kecil yang terletak di tengah danau itu adalah Vulcan Point. [Image Source].
Danau terbesar yang berada di kaldera gunung berapi yang terbentuk akibat letusan supervolcano ratusan ribu tahun silam yang skala kekuatannya puluhan ribu lebih dahsyat dari ledakan gunung Krakatau pada 1883. Ditambah letusan-letusan yang terjadi di zaman masehi, sehingga formasi pulau dapat terbentuk seunik itu.

Gunung berapi mematikan itu kini menjadi destinasi wisata populer

Saat ini gunung berapi dan danau Taal menjadi salah satu pemandangan paling atraktif dan fotogenik yang ada di Filipina. Danau Taal juga merupakan satu-satunya habitat bagi ikan sarden air tawar di dunia. Nama ikan tersebut adalah Tawilis.

Gunung Berapi Taal
Kini jadi destinasi populer turis mancanegara. [Image Source].
Tempat ini dapat dijangkau dari Manila, ibukota Filipina dengan memakan waktu hanya dua jam saja. Tempat terbaik dan paling populer untuk menikmati pemandangan laut dan gunung berapi ini adalah di kota Tagaytay. Salah satu destinasi terbaik menurut kalangan wisatawan yang dimiliki Filipina. Salah satu alasan kenapa kota ini begitu digandrungi adalah karena cuacanya yang lembab lantaran lokasinya yang berada di ketinggian.

Kalau kamu berencana mengunjungi negara kepulauan tersebut, lokasi ini dapat dijadikan salah satu destinasi wajib kamu. Tetapi, kamu kudu tetap hati-hati, sebab gunung berapi ini terus menunjukkan tanda-tanda keaktifannya. Namun, tenang saja badan seismologi penanggulangan bencana vulkanik secara berkala terus mengeluarkan pemberitahuan berkaitan dengan aktivitas gunung berapi tersebut.

Leave a Reply

Margaret Bourke White, Fotografer Wanita Pertama yang Meliput Langsung Perang Dunia II

8 Fakta Unik Sekolah di Jepang yang Bikin Dunia Iri