in

Fakta Pekerja Mainan di Tiongkok yang Ternyata Nasibnya Bikin Hati Terenyuh

China sampai saat ini dikenal sebagai negara maju yang produksinya luar biasa jaya dan diakui dunia. Berbagai barang mereka ciptakan, mulai dari elektronik, mainan dan lain-lain. Pun demikian mereka juga mampu membuat barang KW dengan kualitas luar biasa. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau China bisa dianggap macan Asia.

Akan tetapi di balik kemajuannya ada sisi lain yang jarang kita ketahui. Tepatnya nasib beberapa pekerja miris yang harus bekerja luar biasa ekstra agar pabrik lebih produktif. Nah berikut adalah beberapa fakta betapa mirisnya kehidupan pekerja mainan di salah satu pabrik di China.

Para pekerja di bayar rendah, mainan pun jadi murah

Para pekerja mainan [sumber gambar]
Sempat terpikir atau tidak kalau beberapa mainan yang berasal dari China memang memiliki harga lebih rendah ketimbang yang biasa. Ternyata hal itu tidak terlepas dari proses produksinya yang ternyata sedikit mengeluarkan biaya. Lalu kenapa bisa begitu? Usut punya usu, dilansir dari Tribunnews para pekerja mainan di salah satu kota di China sana dibayar hanya 3 juta per bulan dengan jam kerja yang lebih panjang. Kalau di Indonesia si itu sudah lumayan, namun di sana beda lagi ceritanya. Jadi jangan kaget mainan dari sana banyak yang murah.

Pekerja di sana mesti tinggal dengan sangat berdesakan

Tidur tempat seadanya [sumber gambar]
Tentunya jadi tanggung jawab perusahaan jika memang pekerjaan yang membuat para pekerja menginap maka harus disediakan tempat yang nyaman. Akan tetapi rupanya para pekerja di China ini malah diperlakukan sebaliknya. Bagaimana tidak, pasalnya mereka harus tidur berdesakan di tempat istirahat yang disediakan oleh perusahaan. Apalagi mereka biasanya berasal jauh dari rumah namun diberikan ruangan kecil untuk diisi 6 orang serta kamar mandi untuk gantian 50 orang. Tentu hal ini jadi masalah sendiri buatnya.

Tak ada waktu buat mereka, dan para ibu

Waktu hanya untuk kerja [sumber gambar]
Seperti yang dijelaskan sebelumnya kalau pekerjaan di perusahaan mainan ini benar-benar mencekik waktu para wanita yang bekerja di sana. Bagaimana tidak, pasalnya mereka hanya diberikan waktu sekitar 30 menit untuk beristirahat setiap shift-nya. Meskipun mungkin sehari ada beberapa kali, namun dengan  istirahat segitu tentunya kurang dan tak baik untuk kesehatan badan. Terutama para wanita yang punya anak, mereka harus merelakan waktunya hanya demi menyambung kehidupan dengan bekerja di pabrik.

Penggunaan anak sekolah untuk pekerja magang

Jasa anak magang [sumber gambar]
Untuk menyisati kekurangan pegawai yang berada di sana, beberapa pabrik mainan menggunakan cara yang lumayan unik. Salah satunya adalah dengan menggunakan para pelajar yang membutuhkan magang untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas di sana. Namun sayang, tidak ada pengamanan ekstra buat para anak magang atau pegawai yang ada di sana. Entah itu karena enggan mengeluarkan biaya atau alasan lain, yang jelas hal ini sangat berisiko bagi para pekerja. Apalagi yang namanya kecelakaan bisa saja terjadi pada siapa saja yang berada di sana.

Adanya sistem hukuman membuat pekerja makin menderita

Sistem menekan [sumber gambar]
Satu lagi yang jadi permasalahan di sana adalah Hukou atau sistem hukum tenaga kerja yang diterapkan. Bagaimana tidak pasalnya Kesejahteraan pegawai seperti akodomasi, kesehatan, pendidikan dan uang pensiun adalah tanggung jawab daerah tempat lahir. Alhasil banyak pekerja yang ada di sana yang tidak mendapatkan kesejahteraan lebih saat bekerja di pabrik pembuatan mainan. Alasannya, kebanyakan dari mereka tidak berasal dari sana dan tak dapat menuntut haknya.

Kebijakan beberapa pabrik pembuatan mainan yang ada di China ini tentunya jadi sebuah masalah tersendiri. Bahkan masing-masing pihak punya alasan berbeda kenapa melakukannya, baik pekerja maupun perusahaan. Oleh sebab itu perlu dicari jalan tengah agar baik perusahaan maupun pabrik sama mendapatkan keuntungan.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

5 Prestasi Jokowi Sebelum Sukses Menjadi Orang Nomor Satu di Indonesia

Mengenal Hunza, Suku yang Wanitanya Dianggap Punya Kecantikan Abadi