Saat di bangku sekolah, kita pasti sudah dikenalkan dengan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka merupakan sebutan untuk bendera Indonesia yang pertama dan dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno. Bendera ini sangat bersejarah karena menjadi bendera pertama yang dinaikkan dan dikibarkan pada hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Saat ini Bendera Pusaka memang tak lagi dikibarkan di setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun, masih disimpan dengan baik di Istana Negara. Ada banyak fakta dan kisah menarik di balik Bendera Pusaka ini. Sebagian besar pasti belum pernah kamu ketahui. Oh ya, ada sebuah info yang juga perlu diluruskan soal Bendera Pusaka. Selengkapnya, ikuti informasinya di sini.
1. Seorang Perwira Jepang Memberikan Kain Cikal Bakal Bendera Pusaka
Suatu hari pada bulan Oktober tahun 1944, Fatmawati didatangi seorang perwira Jepang. Saat itu Fatmawati sedang hamil tua (anak yang kemudian lahir tanggal 3 November 1944 itu diberi nama Guntur). Perwira Jepang tersebut membawakan dua blok kain, warna merah dan putih.
2. Fatmawati Menjahit Sambil Menitikkan Air Mata
Pemberi kain bendera tersebut rupanya berhubungan dengan pengumuman dari Perdana Menteri Koiso. Tanggal 7 September 1944, Jepang menyatakan berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Meski tak menyebutkan tanggal pastinya, janji tersebut jelas memberi harapan dan titik cerah sendiri bagi bangsa Indonesia.
3. Perwira Tersebut Bernama Chairul Basri
Chairul Basri, itulah nama dan sosok perwira Jepang yang memberikan kain ke Fatmawati. Diceritakan bahwa Chairul mendapat kain tersebut dari Hitoshi Shimizu, kepala Sendenbu (Departemen Propaganda). Dalam memoarnya, Apa yang Saya Ingat, Chairul memaparkan “Pada kesempatan itulah ibu Fatmawati bercerita kepada Shimizu bahwa bendera pusaka kainnya dari Shimizu.”
Kain tersebut didapat dari sebuah gudang Jepang yang berada di daerah Pintu Air, Jakarta Pusat. Kurang lebih letaknya di depan bekas bioskop Capitol. Dan Chairul diminta untuk mengambil kain tersebut dan mengantarkannya ke Fatmawati.
4. Kain Bendera Pusaka Bukan Terbuat dari Kain Seprai Apalagi Kain Tenda Warung Soto
Inilah info yang perlu diluruskan. Mungkin kamu pernah membaca atau menerima kabar burung kalau Bendera Pusaka terbuat dari kain seprai dan kain tenda warung soto. Setelah ditelisik, pernyataan ini berasal dari Lukas Kustaryo, seorang tentara. Kepada Majalah Intisari, Agustus 1991, ia mengklaim kalau dirinya telah mendapatkan klarifikasi dari Fatmawati langsung.
5. Desain Bendera Dibuat Berdasarkan Bendera Majapahit pada Abad ke-13
Menurut Wikipedia, desain bendera ini dibuat berdasarkan bendera Majapahit pada abad ke-13. Desain bendera Majapahit itu sendiri terdiri dari sembilan garis berwarna merah dan putih yang tersusun selang-seling atau bergantian.
6. Bendera Pusaka Pernah Dibawa ke Yogyakarta
Dalam buku-buku sejarah, kita tahu kalau Bendera Pusaka pertama kali dinaikkan dan dikibarkan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, usai pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tapi tahukah kalau ternyata Bendera Pusaka juga pernah dibawa ke Yogyakarta?
7. Setelah Tahun 1968, yang Dikibarkan di Istana Saat Upacara Kemerdekaan adalah Bendera Duplikat
Tercatat setelah tahun 1968, bendera yang dikibarkan di Istana saat upacara kemerdekaan bukan lagi Bendera Pusaka asli melainkan bendera duplikatnya. Bendera Pusaka yang asli memang masih menjadi bagian dari acara tapi disimpan di kotak penyimpanan. Kondisi Bendera Pusaka yang sudah lapuk tak memungkinkannya lagi untuk dikibarkan. Kalau robek, jelas akan menimbulkan masalah sendiri.
Bendera mungkin fisiknya hanya secarik kain berwarna, tapi di balik itu ada perjuangan besar yang tak karuan. Indonesia pada akhirnya bisa mengibarkan sang Pusaka setelah mengalami penjajahan yang keras dan lama. Semoga, sampai kapanpun bendera kita ini akan tetap berkibar dan jadi lambang Indonesia yang semakin kuat dan hebat.