in

Menengok Kehidupan di San Pedro Sula di Mana Hukum Rimba Berlaku

Penasaran dengan nerakanya dunia? Kalau iya, mungkin kota San Pedro Sula yang ada di Honduras, Amerika Tengah ini adalah tempat ke mana kamu harus pergi. Di sini, kita akan ditunjukkan sebuah tatanan kota yang luar biasa ngeri. San Pedro Sula adalah tempat di mana semua orang bebas berbuat apa pun. Termasuk membunuh seseorang hanya gara-gara pakai jersey klub kota sebelah.

San Pedro Sula adalah kota yang menerapkan hukum rimba. Seseorang akan berjaya kalau punya kekuatan di sini. Jika tidak, maka ia akan jadi kambing di antara serigala, atau mungkin menjilat serigala biar masuk kawanannya. Lantaran sangat bar-bar, maka jangan tanya soal aksi kriminal khususnya pembunuhan. Dalam sehari, minimal 5 kasus pembunuhan terjadi.

Dengan segala kegilaan yang terjadi di sini, maka tak heran kalau San Pedro Sula pernah mendapatkan gelar sebagai kota paling mematikan di dunia. Lebih jauh menyusuri si kota setan kalau kata orang-orang, berikut adalah fakta-fakta tentang San Pedro Sula.

Seseorang Bisa Mati Gara-Gara Hal Sepele

Dari luar mungkin kota ini terkesan tenang dan damai, tapi ternyata menyimpan bara yang besar di dalamnya. Emosi dan amarah bisa terjadi kapan pun di mana pun. Dan kalau sudah begitu, tinggal putuskan saja yang mati siapa. Beginilah asli San Pedro Sula di mana kejahatan bisa terjadi semudah kita meludah di toilet bahkan mungkin lebih gampang lagi.

Mati lantaran hal sepele [Image Source]
Mati lantaran hal sepele [Image Source]
Pembunuhan adalah hal yang paling sering terjadi di sini. Dan dari rata-rata kasus yang terjadi, sangat jarang persoalannya begitu berat. Mayoritas seseorang meninggal dibunuh lantaran hal-hal sepele. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di mana dua orang pemuda tewas dengan kepala bocor hanya gara-gara memakai jersey klub kota sebelah. Jika perkara enteng saja bisa menyebabkan mati, maka jangan tanya apa yang bakal terjadi kalau masalahnya lebih dari itu.

Minimal Delapan Mayat Baru Muncul dalam Sehari

Pembunuhan di San Pedro Sula benar-benar sudah nggak karuan. Tingkatnya sudah sangat tinggi untuk ukuran kota berpenduduk 1,5 juta orang. Tiap hari pasti selalu ada yang mati. Bahkan jumlahnya selalu lebih dari lima.

Kasus pembunuhan sangat tinggi [Image Source]
Kasus pembunuhan sangat tinggi [Image Source]
Dengan total kematian tinggi tiap harinya, maka nggak heran kalau dalam setahun ada lebih dari seratus ribu kasus pembunuhan. Kota ini pernah mendapat julukan sebagai yang paling mematikan gara-gara ini dan bersaing ketat dengan Caracas yang juga nggak kalah edan.

Aksi Geng yang Sudah Seperti Tuhan

Nggak hanya soal tingkat pembunuhannya yang super, San Pedro Sula juga identik dengan yang namanya geng. Kota ini diketahui memang dikuasai oleh beberapa geng kenamaan macam Mara Salvatrucha, Barrio 18, Los Tercerenos, Ponce dan lain sebagainya.

Kota yang dikuasai gangster [Image Source]
Kota yang dikuasai gangster [Image Source]
Geng di sini ibaratnya seperti pemerintah kedua. Dalam hal ini mereka seolah berhak mengatur apa pun sesuai dengan keinginan. Misalnya merampas rumah seseorang untuk dijadikan gudang kokain atau membunuh mereka yang mengganggu. Mirisnya, penduduk di sini juga tak berani melawan mereka dan malah bergabung dalam kelompok-kelompok tertentu.

Jadi Tempat Para Gangster Berperang

San Pedro Sula mungkin bisa dibilang sebagai Suriah-nya Amerika Latin. Alasannya nggak lain karena tempat ini juga begitu banyak peperangan. Bedanya, kalau di Suriah pertikaiannya antara pemerintah dan oposisi, kalau di sini ya antar geng. Geng bertikai memang adalah hal yang sangat lazim.

Kerap terjadi perang antar geng [Image Source]
Kerap terjadi perang antar geng [Image Source]
Perang geng yang terjadi di sini kurang lebih ya sama alasannya. Kalau tidak karena wilayah ya alasan-alasan kecil macam anggota sebelah sana cari gara-gara dan sejenisnya. Yang seram kalau para geng ini perang adalah nuansanya yang seperti konflik sipil. Nggak heran kalau akhirnya korban yang berjatuhan pun juga begitu banyak.

Ketika Polisi Malah Jadi Pembunuh

Jangan salah, San Pedro Sula juga punya penegak hukum. Tapi, boleh dibilang mereka ini sama sekali tak punya peran. Polisi khususnya, keberadaan mereka malah lebih bisa disebut pembunuh daripada pengayom masyarakat. Tidak salah juga sih kenapa demikian. Karena dalam tiap proses penangkapan atau semacamnya, para penjahat selalu akan memberikan perlawanan hebat. Sehingga polisi pun seolah tak punya pilihan.

Polisi San Pedro Sula [Image Source]
Polisi San Pedro Sula [Image Source]
Kalau berbicara soal penyelesaian kasus kriminal, khususnya pembunuhan, polisi di sana juga terkesan ogah-ogahan. Dari 10 laporan, hanya akan ada satu yang bakal diurus. Tapi, itu pun hanya jadi formalitas saja. Sangat jarang juga kasus pembunuhan yang disidangkan karena belum sempat cari bukti-bukti mayat-mayat baru sudah berdatangan kasusnya.

Kabar terakhir soal kota ini, San Pedro Sula dikatakan sudah lebih kondusif sekarang. Setidaknya angka pembunuhan agak berkurang meskipun keamanan masih jadi barang mahal. Pemerintah Amerika yang paling andil dalam hal ini. Pasalnya mereka sangat giat mengucurkan dana dan agen-agen untuk membuat San Pedro Sula layak ditinggali manusia.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Inilah Bukti Kalau Praktik Korupsi Sudah Mengakar Sejak Zaman Majapahit

Fakta Unik Agats, Kota Berlumpur di Papua yang Semua Bangunannya Dibangun di Atas Papan Kayu