Korea Utara tak henti-hentinya membuat kita bertanya-tanya. Mulai dari kebijakannya yang konyol, keotoriteran yang melebihi batas, pelanggaran hak asasi manusia, penolakan penggunaan teknologi, hingga penelantaran gedung pencakar langit Hotel Ryugyong. Biasanya, pembiaran sebuah gedung dilakukan karena alasan kekurangan dana atau permasalahan internal dengan developer. Tapi apa yang menjadi alasan gedung tertinggi di Korea Utara ini tidak dioperasikan hingga saat ini masih menjadi misteri.
Hotel Ryugyong berdiri tepat di tengah kota Pyongyang dan merupakan salah satu ikon kota ini karena bentuknya yang menarik dan cukup menonjol. Julukan ikon kepada Ryugyong sendiri datang dari para wisatawan, pasalnya orang-orang Korut tak pernah menganggap bangunan ini berharga. Bahkan mereka tak segan untuk menghardik para wisatawan yang mencoba mendekati bangunan ini.
Nyaris Jadi Hotel Tertinggi di Dunia
Piramida di Asia

Bentuk hotel yang mirip dengan Piramida ini bukan tanpa maksud. Rupanya pembangunan Ryugyong dibantu oleh investor dari Mesir. Piramida Mesir terbukti bisa menjadi lokasi yang ikonik dan bisa menarik perhatian banyak orang. Tidak heran jika si investor menginginkan hotel yang ia danai sama-sama ikonik dan memiliki banyak pengunjung.
Sempat Akan Dibuka Beberapa Kali
Berbagai Fasilitas Mewah
Para wisatawan yang mengunjungi Korea Utara mengaku mereka tidak diperbolehkan bertanya mengenai hotel ini. Entah apa sebenarnya yang mereka rahasiakan. Mungkin saja alasan berhentinya pembangunan gedung ini ada hubungannya dengan politik sehingga tidak ada yang boleh mengetahuinya. Tidak heran sih, dengan rezim otoriter seperti itu, sangat mudah bagi pemerintah untuk melakukan korupsi.
Sayang sekali hotel ini tidak pernah dibuka, padahal akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan bisa dengan mudah menambah devisa negara. Tapi tentunya Korea Utara tidak mengikuti logika ini. Mereka lebih suka menjadi negara yang misterius.