in

7 Alasan ‘HOT’ ini Membuktikan Bahwa Romawi Kuno Adalah Surga Esek-esek Dunia

perbudakan di era romawi

Bangsa Romawi kuno memang dikenal memiliki kebudayaan maksiat yang sangat tinggi. Di masa lalu, negeri ini dipenuhi dengan hal-hal negatif terkait hubungan badan yang bisa dilakukan dengan siapa saja. Bahkan ada beberapa budaya yang menggunakan adegan ranjang ini sebagai komponen yang penting yang tak bisa dihilangkan.

Mungkin anda mengenal bawa bangsa Romawi kuno adalah bangsa yang dipenuhi esek-esek. Namun anda pasti terkejut mendapati tujuh fakta HOT ini! Dari tujuh hal ini saja kita bisa membayangkan jika di masa lalu, Romawi kuno benar-benar menjadi surga bagi pencari kepuasan.

1. Pesta Maksiat Sebagai Bagian dari Kepercayaan

Adalah sebuah sekte yang memiliki festival bernama Bacchanalia. Festival ini diadopsi dari Yunani dan akhirnya diterapkan sebagai bagian dari ritual agama. Dalam Bacchanalia, semua orang yang berkumpul akan melakukan pesta, berdansa, hingga melakukan adegan ranjang di tempat itu bersama-sama dengan semua orang.

Pesta Seks Sebagai Bagian dari Kepercayaan [image source]
Pesta Maksiat Sebagai Bagian dari Kepercayaan [image source]
Adegan ini dianggap sebagai bagian dari ritual kesuburan. Semua orang dari sekte wajib mengikutinya tanpa terkecuali. Aksi mengerikan ini terus bertahan hingga ratusan tahun dan dianggap sebagai budaya yang tak bisa dipisahkan lagi dari Romawi kuno.

2. Adanya Praktik Pederasty

Pederasty adalah bentuk hubungan atau kontak fisik yang dilakukan oleh sesama pria. Di zaman Romawi kuno hal ini adalah biasa. Bahkan banyak sekali pria besar berkuasa selalu mencari pria muda berumur 12 tahun ke atas untuk dijadikan sebagai budak yang akan melayaninya sepanjang hidup. Tradisi ini terus berkembang hingga beratus-ratus tahun.

Adanya Praktik Pederasty [image source]
Adanya Praktik Pederasty [image source]
Di masa itu, hubungan intim dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Jadi mau berhubungan dengan siapa saja tidak masalah. Apalagi jika orang itu adalah budaknya. Praktik pederasty semakin tinggi karena banyak sekali orang tua menjual anak laki-laki mereka kepada penguasa yang sudah dikuasai oleh nafsunya.

3. Sudah Banyak Novel Esek-Esek

Di dunia modern mungkin anda sudah mengenal 50 Shades of Grey. Novel ini dipandang sebagai novel dewasa paling bagus dan menampilkan banyak sekali adegan yang sangat panas. Namun sebelum novel ini ada, penulis Romawi kuno telah menghasilkan karya mengerikan yang bisa membuat banyak orang jadi begidik ngeri.

Sudah Banyak Novel Esek-Esek [image source]
Sudah Banyak Novel Esek-Esek [image source]
Coba bayangkan, di era kuno itu banyak sekali orang sudah berfantasi melakukan hubungan badan dengan anak-anak, dengan hewan, dengan sesama jenis, hingga menggunakan alat-alat bantu lainnya. Di era modern pasti akan susah menemui jenis novel yang menampilkan teks berisi hal panas itu secara tersirat dan tanpa batasan apa-apa.

4. Batu Nisan pun Bertuliskan Hal Panas

Jika di peradaban yang lain batu nisan menuliskan ungkapan suka cita atau ungkapan sedih. Di Romawi kuno, batu nisan justru bertulis hal-hal berbau panas. Banyak sekali batu yang mengisahkan hubungan suami istri saat malam pertama. Lalu fantasi-fantasi yang dilakukan oleh suami atau istri yang telah meninggal dan akhirnya dikubur.

Batu Nisan pun Bertuliskan Hal Panas [image source]
Batu Nisan pun Bertuliskan Hal Panas [image source]
Apa yang dilakukan oleh kebudayaan Romawi kuno benar-benar di luar batas. Bahkan banyak orang mengatakan jika di otak orang Romawi kuno hanya ada hal berbau esek-esek. Selebihnya hanya ada kekuasaan, kedudukan, dan perang.

5. Gambar Tak Pantas Memenuhi Kota

Ada bisa membayangkan era Romawi kuno di mana bayak sekali baliho dengan gambar tak senonoh memenuhi kota. Ada gambar organ kelamin pria dan juga gambar hubungan badan antara manusia dengan hewan. Hal ini dibiarkan memenuhi kota dan dianggap sesuatu yang sangat biasa.

Gambar Tak Pantas Memenuhi Kota [image source]
Gambar Tak Pantas Memenuhi Kota [image source]
Tak hanya baliho saja, mata uang yang digunakan juga memuat gambar tak pantas hubungan sesama jenis dua pria. Belum lagi ada gambar Dewa Pan yang berhubungan badan dengan seekor domba. Hal-hal mengerikan seperti ini akan menjadi mala petakan jika ada di dunia modern, terlebih di Indonesia.

6. Budak Pemuas Nafsu

Perbudakan di zaman Romawi kuno bukanlah hal yang aneh. Saat kerajaan ini menyerang daerah lain, mereka akan menangkap pria dan wanita untuk nantinya diperdagangkan. Rata-rata mereka yang memiliki tubuh bagus akan digunakan sebagai budak pemuas nafsu para bangsawan dan juga para petinggi militer.

Budak Seks [image source]
Budak pemusas nafsu[image source]
Mereka akan dipaksa melakukan apa saja tanpa boleh menolak. Jika sampai mereka tidak mau melakukannya. Nyawa akan melayang dengan cepat. Di masa itu, budak diperlakukan dengan sangat mengerikan bahkan nyawa mereka tak lebih berharga dari sepiring makanan yang disantap para bangsawan.

7. Aborsi Menjadi Keharusan

Alat kontrasepsi yang ada di zaman dahulu pasti tak lebih baik dari yang ada sekarang. Padahal seks adalah hal yang penting dan dilakukan oleh banyak masyarakat di Romawi kuno. Akhirnya dengan sangat terpaksa mereka banyak sekali melakukan aborsi kepada kehamilan yang tidak diinginkan.

Aborsi Menjadi Keharusan [image source]
Aborsi Menjadi Keharusan [image source]
Mereka akan melakukan banyak sekal cara agar bayi di dalam kandungan keluar. Selain itu mereka juga membunuh bayi yang lahir ke dunia jika dianggap menyusahkan. Jika orang tua tak tega membunuhnya  ia akan dijual dan nantinya jika sudah tumbuh besar akan menjadi seorang budak.

Inilah tujuh alasan yang membuktikan jika Romawi Kuno adalah surga esek-esek dunia. Di masa lalu, seks dijadikan sebagai prioritas utama dibandingkan moralitas dan juga kemanusiaan. Well, bagaimana menurut anda?

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

5 Fakta Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China, Siapa yang Lebih Mematikan?

Kado Terpahit Ulang Tahun Menteri Susi, Putra Sulung Kesayangannya Meninggal Dunia