in

Santhara, Sebuah Ritual Puasa Sampai Meninggal Dunia yang Mampu Dilaksanakan Ratusan Orang

Ritual Santhara [image source]

Puasa adalah salah satu kegiatan peribadatan yang hampir dimiliki oleh semua agama. Namun tentu saja cara menjalankannya berbeda di setiap agama. Dan kebanyakan puasa ini memang dimaksudkan untuk membersihkan diri para pengikut agama-agama tersebut. Dalam Islam puasa juga eksis dan bahkan menjadi ritual ibadah wajib di bulan Ramadan. Selain kita, ada juga ritual puasa yang dilakukan oleh umat-umat lain.

Salah satunya adalah ritual puasa yang dikenal dengan nama Santhara. Ritual ini mungkin belum terlalu familiar di telinga kita ya karena memang paling sering ditemukan di wilayah India. Sekilas tentang Santhara, puasa ini dilakukan sepanjang hayat dan akan berakhir ketika manusia mencapai batasnya. Ya, mati. Berikut adalah ulasan selengkapnya tentang ritual ekstrem tersebut.

Santhara adalah bagian dari agama Jainisme

Kebiasaan puasa ekstrem ini ternyata merupakan salah satu ritual dari agama Jainisme. Kepercayaan ini mungkin juga belum banyak dikenal oleh masyarakat umum, namun perlu diketahui bahwa Jainisme adalah salah satu agama tertua yang ada di dunia. Menurut beberapa penjelasan, Jainisme adalah agama yang bertujuan untuk menaklukkan kodrat syahwati dalam tata hidup manusiawi. Dan Jainisme ini juga diketahui memegang prinsip anti kekerasan. Sampai-sampai pengikutnya pun ada yang tidak berkenan mengonsumsi akar pohon karena hal itu akan melukai mahluk hidup lain di dunia.

Ritual Santhara [image source]
Salah satu kegiatan keagamaan yang paling disoroti dari agama Jainisme ini adalah ritual Santhara. Kalau dalam Islam kita masih memiliki waktu sahur dan berbuka, namun Santhara nampaknya tidak mengenal hal tersebut. Bila ada orang yang berniat melakukan ritual ini, maka dia sebelumnya diwajibkan untuk bersumpah. Sumpah tersebut berisi tentang kesanggupan mereka untuk berhenti makan sampai benar-benar meninggal dunia.

Ritual ini dilakukan oleh orang yang sehat maupun sakit

Tentu tidak mudah bagi seseorang untuk menjalankan ritual ini. Karena selain harus mematuhi larangan untuk makan, mereka juga harus siap melepaskan keinginan duniawinya. Dan bila tidak mampu, berarti sumpah tersebut sudah ditinggalkan dan orang tersebut wajib menghentikan puasa. Santhara disebut-sebut lebih banyak dilakukan oleh mereka yang menderita sakit keras, namun orang yang sehat juga sah-sah saja untuk melakukannya.

Pelaksanaan Santhara [image source]
Menurut data, hampir setiap tahunnya ada ratusan pemeluk kepercayaan Jainisme yang mengambil sumpah ini di India. Dan ternyata 60 persen di antaranya adalah perempuan. Banyak yang berkata bahwa para perempuan lebih memiliki kemauan sangat keras untuk melaksanakan Santhara dibandingkan laki-laki. Biasanya para peserta yang mengajukan diri adalah mereka yang merasa sudah memasuki tahapan akhir dari hidupnya masing-masing. Tak peduli muda maupun tua.

Puasa terlama berhasil dilakukan sampai 87 hari

Ketika seseorang sudah memutuskan bahwa dirinya siap mengambil sumpah Santhara, maka biasanya dia akan langsung meminta ijin pada kawan-kawan dan juga keluarga. Hal tersebut sepertinya juga sebagai ajang mereka untuk pamit secara tidak langsung. Santhara sendiri menurut kepercayaan adalah sebuah cara untuk membersihkan diri seseorang dari yang namanya karma buruk serta mencapai tahap pembebasan dari siklus duniawi kematian dan juga reinkarnasi.

Biksu Sadhvi [image source]
Sampai sekarang hanya ada satu orang yang berhasil menjalankan Santhara sampai 87 hari, tak lain dan tidak bukan dia adalah seorang biksu 60 tahun bernama Sadhvi Charan pada 2009. Saat itu dikenal sebagai salah satu peristiwa penting bagi penganut agama Jainisme. Tidak heran bila ada sekitar 20 ribu orang datang untuk mengikuti proses kematian sang biksu. Sadhvi Charan sekaligus membuktikan bahwa sebenarnya manusia bisa-bisa saja menahan hasrat duniawi mereka bila memang mau.

Ritual ini sempat dilarang oleh pemerintah India

Santhara memang pantas dikatakan sebagai salah satu ritual keagamaan yang ekstrim. Itulah sebabnya kemudian Pengadilan Tinggi untuk negara bagian Rajasthan sempat melarang pelaksanaannya. Menurut pihak pengadilan, aksi semacam itu sama halnya dengan bunuh diri. Apalagi Santhara sudah dilakukan oleh ratusan orang di setiap tahunnya.

Unjuk rasa [image source]
Namun tentu saja aturan hukum tidak bisa berjalan mulus. Semenjak larangan tersebut diberlakukan, ada banyak sekali penganut Jainisme yang tidak setuju. Bahkan mereka juga tidak segan untuk melakukan aksi unjuk rasa sebab ritual suci mereka sudah dianggap sebagai tindakan pelanggaran hukum. Padahal itu adalah sebuah ritual keagamaan yang harusnya dihargai. Dan menurut sensus yang dilakukan di india beberapa tahun silam ada sekitar 4 juta penduduk di sana yang memeluk kepercayaan ini.

Hanya orang-orang kuat dan siaplah sepertinya yang memutuskan untuk mengambil sumpah menjalankan Santhara ini. Bayangkan saja mereka harus siap untuk tidak makan dan minum sampai ajal menjemput. Belum lagi dalam masa tersebut mereka harus siap meninggalkan segala urusan duniawi termasuk keluarga untuk hanya bisa dekat dengan sang pencipta.

Written by Faradina

Leave a Reply

Ular Tannin, Makhluk Berkepala 7 yang Disiapkan Allah untuk Mencabik Manusia Berdosa di Alam Kubur

Inilah 5 Alasan Mengapa Bule Iri Setengah Mati dengan Kehidupan Orang Indonesia, Kita Wajib Bersyukur