in

Mengundang Decak Kagum Seluruh Dunia, Ini Rahasia di Balik Indahnya Tari Ratoh Jaroe

Asian Games 2018 yang dibuka pada Sabtu, 18 Agustus kemarin, membuat semua orang terkagum-kagum. Ya bagaimana tidak, teknologinya yang kece ditambah dengan konsep ciamik bikin kita tidak rugi untuk menontonnya. Bahkan, bisa dibilang semua orang mempunyai bagian favorit tersendiri dari Opening Ceremony Asian Games 2018 ini.

Salah satunya yang paling banyak menarik perhatian penonton adalah Tari Saman. Yap, seni yang berasal dari Aceh tersebut mampu membuat semua orang bertepuk tangan lantaran jumlah penarinya terlampau banyak. Selain itu, gerakannya yang sangat serempak juga jadi sorotan dari para penonton. Nah, keindahan tarian ini tidak semata-mata hanya latihan terus menerus saja Sahabat Boombastis. Tapi ada beberapa rahasia lain yang bikin kalian mengangguk-anggukan kepala.

Dilatih oleh koreografer ternama

Tarian Saman ini ternyata dilatih oleh tokoh profesional. Tak lain dan bukan adalah Denny Malik. Kalian yang generasi 90an, kemungkinan besar tahu lah dengan sosok ini. Pria yang mengawali karir sebagai pedangdut ini mengatakan jika tarian di pembukaan Asian Games 2018 tersebut sebenarnya bernama Ratoh Jaroe.

Dilatih oleh Denny Malik [Sumber Gambar]
Dilansir dari kumparan.com, namanya Ratoh Jaroe dikarenakan tarian ini ditampilkan oleh perempuan. Lalu, pria yang mempunyai lagu berjudul Jalan Sore tersebut juga mengatakan kalau mengajari penari-penari ini kudu ekstra sabar. Alasannya karena penari-penari ini rata-rata berusia 16 sampai 17 tahun. Ya bisa dibilang masih agak labih nih.

Penarinya bukan dari sanggar, tapi hanya siswa sekolah biasa

Banyak yang bilang kalau penari-penari dari Ratoh Jaroe ini diambil dari sanggar terpilih di seluruh Indonesia. Padahal, kenyataannya tak seperti itu lho Sahabat Boombastis. Menurut akun twitter @coketaeil, jika penari-penari ini diambil dari 18 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Jakarta.

Tidak semua penari berpengalaman [Sumber Gambar]
Bahkan yang ikut bisa siapa saja, meski tidak mengikuti ekstrakurikuler tari di sekolahnya. Jadi, bisa disimpulkan kalau hampir semuanya yang ikut pembukaan, tidak jago nari alias hanyalah siswa SMA biasa. Hal ini juga diungkapkan oleh Denny Malik kepada kumparan.com. Bahwa semua siswa bisa ikut asalkan dapat mengikuti gerakan.

Ada beberapa seleksi untuk memilih mana penari yang terbaik

Audisi yang dilakukan untuk memilih para penari profesional di acara Pembukaan Asian Games 2018 ini cukup ketat. Tidak hanya dilakukan sekali, namun ada beberapa tahap yang harus dilalui para penari ini. Dikutip dari akun twitter @coketaeil, 100 orang yang mendaftar diseleksi lagi menjadi 81 penari. Mengapa 81? Karena itu terdiri dari 75 tim inti dan juga 6 orang reserve alias cadangan.

Ilustrasi seleksi penari [Sumber Gambar]
Jadi tak serta merta semua yang mendaftar dan diterima, akan lanjut sampai babak akhir. Lalu, di tahap-tahap tertentu, para peserta akan dites. Mulai dari gerakan, keluwesan dan juga hafalannya. Mungkin agak susah untuk siswa yang tidak berpengalaman menari sebelumnya. Namun, kita tidak akan pernah tahu karena ternyata banyak siswa yang tidak memiliki dasar tari sama sekali, malah sampai di babak akhir.

Latihannya bertahap namun cukup menguras energi

Latihan yang dilakukan juga tidak langsung semua peserta dijadikan satu Sahabat Boombastis. Semua yang telah lolos dalam tahap-tahap seleksi, akan dilatih dulu di sekolah masing-masing di kurun waktu satu bulan lamanya. Bahkan, latihannya ini bisa dibilang cukup ngebut.

Latihan di sekolah masing-masing [Sumber Gambar]
Dilansir dari akun twitter @coketaeil, ia dan teman-temannya yang lain sudah diajari setengah lagu pada latihan keempat. Selain itu, di hari sabtu dan pulang sekolah, juga harus menjalani latihan. Latihan ini berlangsung dari Bulan April hingga Mei 2018 tanpa ampun supaya menghasilkan tarian yang terbaik dan membanggakan Indonesia pastinya.

Berlatih dengan menggunakan atribut unik

Di tanggal 24 Juni 2018, compound alias semua peserta jadi satu di latihan dimulai juga. Pertama-tama, para penari Ratoh Jaroe diberi baju yang bernama bib number. Pada baju tersebut, ada nomor punggung yang berfungsi untuk menentukan gerakan.

Berlatih menggunakan bib number [Sumber Gambar]
Selain itu, bajunya juga ada bermacam-macam warna yang fungsinya juga sama dengan nomor tadi. Namun, untuk satu orang mendapatkan beragam warna yang akan disesuaikan dengan formasinya nanti. Bisa kalian lihat sendiri, pada Tarian Ratoh Jaroe kemarin ada beberapa formasi dengan tampilan warna yang berbeda. Sehingga tariannya nampak indah jika dilihat dari berbagai sisi.

Jadi, tarian Ratoh Jaroe yang mengagumkan beberapa waktu lalu, ternyata butuh perjuangan lebih. Semua pihak, mulai dari koreografer dan para penarinya berlatih berbulan-bulan demi menampilkan yang terbaik. Tapi hasilnya pun cukup memuaskan dan juga mendapatkan pujian dari beberapa negara. Kalau kalian, suka formasi tari yang bagian mana nih?

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

10 Seleb Papan Atas ini Ternyata Pernah Jadi Paskibra, Bikin Bangga deh!

10 Potret Defia Rosmaniar, Penyumbang Emas Pertama untuk Indonesia dalam Asian Games 2018