Ada banyak alasan kenapa puasa di Indonesia itu sangat nikmat jika dibandingkan dengan negara lain. Pertama karena letak geografis Indonesia yang membuat kita hanya perlu menahan lapar kurang lebih 12 jam saja, berbeda dengan negara lainnya yang lebih lama. Tak hanya itu, alasan utama kenapa puasa di sini menyenangkan tak lain adalah karena penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam.
Lantaran kebanyakan masyarakat Indonesia adalah Muslim, maka kita sangat bebas mau berpuasa. Orang-orang non Muslimnya juga sangat apresiatif dan menghargai. Benar-benar surga puasa di Indonesia itu. Sekarang mari kita berandai-andai sejenak. Bagaimana jika seandainya Indonesia adalah negara non Muslim yang tidak begitu toleran terhadap Islam? Jika seperti ini tentu saja ibadah puasa akan makin berat lagi.
Tapi, apakah benar seperti itu sensasi puasa di negara-negara non Muslim? Bisa iya tapi juga bisa tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, simak ulasan tentang bagaimana puasa di negeri-negeri minoritas Islam berikut.
1. Seperti ini Sensasi Puasa di Korut
Korut adalah salah satu negara di mana Muslim jadi minoritas. Kalau dilihat dari statistiknya, penduduk Muslim di sana tak sampai satu persen dari total warganya. Bahkan sepertinya hampir tak ada seorang pun warga Korut asli yang memeluk Islam. Diketahui, hanya para diplomat dan keluarga kedutaan yang jadi penyumbang angka Muslim di sana.
2. Puasa di Israel yang Ternyata Menyenangkan
Kita mungkin berpikir jika Israel adalah tempat paling tidak nyaman di muka Bumi bagi para Muslim. Bagaimana tidak, kita lihat sendiri beritanya bagaimana mereka berbuat kejam kepada para penduduk Palestina selama bertahun-tahun. Meskipun kesannya Israel anti Islam, tapi di sisi lain mereka menunjukkan hal yang luar biasa.
3. Puasa di Myanmar yang Katanya Ngeri
Tidak bermaksud menggiring opini buruk, tapi sudah jadi rahasia umum kalau Myanmar sepertinya tidak terlalu menyukai Muslim. Bukti paling nyatanya adalah bagaimana mereka mengusir etnis Rohingya dengan begitu kejam. Islam memang jadi minoritas di sana, dan sebagai minoritas, Muslim Myanmar mengalami banyak hal yang tak menyenangkan.
4. Puasa di Kuba Ternyata Juga Cukup Menyiksa
Dari sekian banyak negara minoritas Islam, mungkin hanya Kuba satu-satunya negara yang tak memperbolehkan masjid berdiri. Dulu pernah ada wacana, tapi tak jadi dieksekusi. Dari sini kita bisa simpulkan jika Muslim di sana cukup tersiksa dengan apa yang mereka alami.
5. Puasa di Rusia Menyenangkan, Tapi…
Rusia bukanlah negara mayoritas Islam. Tapi, dibandingkan negara non muslim lainnya, di sini prosentase Muslimnya cukup besar. Sekitar 6,5 persen atau kalau dikonversikan menjadi total penduduk jumlahnya adalah sekitar 9 juta orang. Islam di sini sangat-sangat diterima. Bahkan pertumbuhannya lumayan bagus dari tahun ke tahun.
Ya, beginilah para saudara Muslim kita berpuasa di negara-negara minoritas. Ada yang menyenangkan, tapi ada juga yang memberatkan. Lagi-lagi kita harus benar-benar bersyukur tinggal di Indonesia. Puasa di sini sangatlah menyenangkan dan bikin iri penduduk muslim di negara lain.