in

5 Orang Perempuan yang Menjadi Presiden Wanita Pertama di Negaranya

Megawati Soekarnoputri [Image Source]

Sosok yang duduk di kursi pemerintahan suatu negara biasanya masih didominasi oleh para pria. Mungkin karena yang lebih berminat pada bidang politik dan untuk maju menjadi orang nomor satu kebanyakan adalah orang pria.

Meski begitu, bukan mustahil jika wanita menjadi kepala negara atau presiden. Meski harus melalui persaingan yang begitu ketat, nyatanya 5 politikus ini berhasil menjadi presiden wanita pertama di negaranya.

1. Park Geun-hye

Park Geun-hye berhasil mengukir sejarah sebagai presiden wanita pertama di Korea Selatan. Ia dilantik sebagai presiden pada 25 Februari 2013 di Majelis Nasional Seoul. Dalam Pemilu, ia berhasil mendapatkan 52% suara mengalahkan lawanyna, Moon Jae-in yang hanya mendapatkan 48% suara.

Park Geun-hye [Image Source]
Park Geun-hye [Image Source]
Sebagai seorang presiden, tentu ia memang punya kuasa atas Korea Selatan. Tapi tidak hanya itu saja, pada tahun 2013 dan 2014, ia disebut menjadi salah satu dari wanita paling berpengaruh di Asia Timur oleh majalah Forbes dan daftar The World’s 100 Most Powerful Women.

2. Dilma Rousseff

Dilma Rousseff terpilih sebagai presiden Brasil pada 1 November 2010 lalu. Di usia yang ke 62 tahun, ia menjadi presiden wanita pertama di Brasil. Pada saat itu, Pemilu sampai harus dilakukan hingga dua kali karena dari dua kandidat tidak ada yang mendapatkan lebih dari 50 persen suara.

Dilma Rouseff [Image Source]
Dilma Rouseff [Image Source]
Sejak masih muda, Rousseff memang telah sudah tertarik dengan politik. Awalnya, ia menjadi seorang sosialis, bergabung dengan gerilya Marxis, ikut serta dalam kudeta tahun 1964, dan berjuang melawan diktator militer. Namun ia akhirnya ditangkap dan dipenjara antara tahun 1970 hingga 1972.

3. Joyce Banda

Sebelum menjadi presiden, Joyce Banda sempat menjadi wakil presiden Malawi. Pada 7 April 2012, wanita yang giat menyuarakan hak perempuan itu resmi menjadi presiden Malawi yang secara otomatis juga menjadi presiden wanita pertama di negara tersebut.

Joyce Banda [Image Source]
Joyce Banda [Image Source]
Banda menggantikan Presiden Bingu wa Mutharika yang meninggal akibat serangan jantung. Tidak disangka, Banda ternyata mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi pemimpin Malawi setelah meninggalnya presiden Mutharika. Banda juga menjadi salah satu wanita yang paling berpengaruh versi majalah Forbes.

4. Megawati Soekarnoputri

Di Indonesia, ada Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden wanita pertama. Ia dilantik  menjadi presiden pada 23 Juli 2001 dengan wakil presiden Hamzah Haz. Megawati menjabat sebagai presiden hingga 20 Oktober 2004.

Megawati Soekarnoputri [Image Source]
Megawati Soekarnoputri [Image Source]
Sebelum menjadi presiden, ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden di bawah pemerintahan Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa sebagai Gus Dur. Ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu tahun 2004 dan 2009, namun kalah dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

5. Bidhya Devi Bandhari

Bidhya Debi Bandhari menjadi wanita pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Parlemen Nepal. Ia adalah ketua dari Partai Komunis Nepal dan ketua dari Persatuan Seluruh Wanita Nepal. Dalam voting parlemen untuk pemilihan presiden, ia berhasil meraih 327 suara dari 549 suara mengalahkan pesaingnya, Kul Bahadur Gurung.

Bidhya Devi Bandhari [Image Source]
Bidhya Devi Bandhari [Image Source]
Sebelum menjadi presiden, Bidhya juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pemerintahan Nepal. Hal ini juga merupakan prestasi tersendiri karena ia adalah wanita pertama yang menjabat di bidang tersebut.

Wanita sebenarnya juga bisa berkiprah dan sukses di dunia politik. Tentu saja menjadi seorang pemimpin dari sebuah negara memang bukan hal yang mudah. Tapi nyatanya dengan tekat untuk memajukan negara, lima wanita tersebut mampu terpilih menjadi kepala negara.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

5 Wanita Paling Berpengaruh di Asia yang Parasnya Bak Bidadari

5 Mobil Paling Murah di Dunia ini Bisa Bikin Kamu Ogah Naik Motor Lagi