Kita semua tentu setuju bahwa korupsi adalah masalah besar. Pasalnya tindakan tidak bertanggungjawab seperti ini hanya akan merugikan banyak pihak dan bahkan bisa mengancam kemajuan dan kemakmuran suatu negara.
Meskipun setiap orang sebenarnya sadar atas dampak negatif dari tindakan korupsi, namun herannya hal ini masih merajalela. 5 orang politisi ini bahkan diduga telah melakukan korupsi besar-besaran yang merugikan negaranya.
Spiro Agnew adalah wakil Presiden pada masa pemerintahan presiden Richard Nixon. Ia menjabat sejak Januari 1969 hingga mengundurkan diri pada tahun 1973. Ia mengundurkan diri dari jabatannya ketika jaksa federal mulai melakukan investigasi terhadap kasus korupsinya.
Randy Duke Cunningham adalah pilot tempur angkatan laut pada masa perang Vietnam. Ia menjabat sebagai Republikan di kongres Amerika pada tahun 1991 hingga 2005. Namun kemudian mengundurkan diri pada tahun 2005 setelah mengaku bersalah atas tuntutan menerima sogokan.
Alberto Fujimori adalah Presiden ke-90 Peru. Ia menjabat sejak tahun 1990 hingga 2000. Ia kabur ke Jepang ketika berita tentang tindakan korupsinya meluas ke publik. Fujimori didakwa hukuman penjara 7,5 tahun untuk penggelapan uang dan 6 tahun untuk dakwaan korupsi dan penyuapan.
Sani Abacha adalah kepala negara Nigeria sejak 17 November 1993 hingga 8 Juni 1998. Selama rezim pemerintahannya, ia dan keluarganya dilaporkan telah mencuri £5 juta dari kas negara. Abacha meninggal dunia pada tahun 1998 ketika tinggal di vilanya di Abuja.
Saddam Hussein adalah presiden Irak sejak 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Pada tahun 2003, beberapa jam sebelum Amerika menyerang, ia memerintahkan Bank Irak untuk mentransfer uang sebesar 1 milyar dollar dari dana negara ke rekening pribadinya.
Slobodan Milosevic adalah presiden Serbia sejak tahun 1989 hingga 1997 dan merupakan presiden Yugoslavia sejak 1997 hingga 2000. Pada tahun 2001, ia ditangkap atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Mobutu Sese Seko menjabat sebagai presien Republik Kongo sejak tahun 1965 hingga 1997. Sejak memerintah, ia mengubah nama Kongo menjadi Zaire pada tahun 1971. Pada masa rezim diktatornya, ia terkenal dengan nepotisme, sering belanja ke Paris, dan melakukan penggelapan uang negara. Kabarnya ia menggelapkan uang sebesar 4 juta hingga 15 juta dollar.
Laporan Transparency International 2004 menulis nama Soeharto sebagai salah satu presiden yang melakukan tindakan korupsi. Menurut perkiraan, nilai total korupsi yang dilakukan sebesar 15-35 miliar dollar.
Korupsi bukan hanya masalah di Indonesia saja, tapi juga di negara lainnya. Masih ada orang yang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan hal seperti inilah yang pada akhirnya akan merugikan orang banyak. Semoga saja selanjutnya setiap pemimpin di dunia bisa belajar dari sejarah dan tidak lagi mementingkan diri sendiri.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…