Setelah Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi, atau Arif Suyono, kini giliran Dedik Setiawan menjadi punggawa Timnas asal Bumi Singo Edan. Hal tersebut seperti menunjukkan kalau punggawa Arema selalu memiliki kualitas yang bagus hingga layak berseragam Tim Merah Putih. Tapi, terlepas dari hal tersebut pemanggilan Dedik, tentu menjadi capaian yang besar untuknya.
Malahan bila melihat statusnya beberapa waktu lalu yang hanya pemain ‘pelosok’ Malang apa yang diperolehnya adalah prestasi yang sensasional. Meski belum tentu mendapatkan banyak menit bermain nanti, namun loncatan kaiernya yang gemilang ini patut untuk diberikan diapresiasi setinggi-tinginya. Dan berikut perjalanan kerier Dedik dari hanya raja tarkam sampai masuk ke skuad Garuda untuk AFF Suzuki Cup 2018.
SSB Sinar Emas menjadi awal mula karier Dedik kecil
Arema membuat Dedik semakin berkembanng

Cerita manis pemain kerap dijuluki Didier Drogba ini berlanjut ketika ia memutuskan untuk hijrah dari tim pertama tadi. Bergabung di Arema tahun 2016 bakat perlahan namun pasti terus berkembang. Meski di awal bergabung ia kesulitan untuk bersaing dengan penyerang top Singo Edan. Tapi, penantian dan kerja keras yang tidak pernah putus akhirnya mengantarkan pria bernomor punggung 11 ini menjadi pilihan utama Tim Arema seperti sekarang. Di bawah arahan Milan Petrovic, Dedik bisa dikatakan semakin moncer dengan beberapa gol yang telah dibuatnya di kompetisi Liga 1. Terakhir pemain ini menciptakan gol adalah ketika Arema berjumpa PSMS Medan.
Mencatatkan debut Timnas dengan hasil memuaskan
Raja’ Tarkam di sejumlah wilayah Jawa Timur
Apa yang diperoleh Dedik adalah bukti kalau disetiap kerja keras pemain akan ada hasil bagus yang siap menanti. Berkaca dari perjalanan pemain asal Dampit tersebut, besar harapan kalau para pemain-pemain muda Indonesia tidak lelah untuk bekerja keras. Agar capaian bagus pria 24 tahun itu juga dirasakan mereka. Semangat Garuda Indonesia-ku.