in

Ini 5 Fakta Peristiwa Bersejarah di Bulan Maret yang Harus Kamu Ketahui

Selamat datang Bulan Maret, sayonara Bulan Februari. Membuka lembar baru, tiap-tiap bulan mempunyai catatan tersendiri. Hari-hari bersejarah akan tersemat abadi di tanggal-tanggal tersebut. Nah, siapa yang membukanya tentu dia akan memperoleh banyak harta karun pengalaman. Pepatah mengatakan, “Guru terbaik adalah pengalaman.”

Berhubung kita baru menginjakkan kaki di Bulan Maret maka akan kita bahas hari-hari bersejarah yang terjadi selama bulan ini. Ada Serangan umum 1 Maret dan yang paling terkenal adalah Supersemar. Nah, bagaimana ulasan lengkapnya? Berikut kami sajikan pembahasan yang sangat sayang untuk dilewatkan!

1. 1 Maret, TNI Melakukan Serangan Umum

Membuka edisi Maret, kita akan diantarkan pada peristiwa yang terjadi 67 tahun yang lalu, yakni Serangan Umum 1 Maret 1949 ke Yogyakarta. Seperti diketahui, kedaulatan Indonesia yang baru seumur jagung itu sempat diganggu oleh Agresi Militer II Belanda sampai-sampai jantung ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta, berhasil mereka duduki.  Para pemimpin negara juga sempat ditangkap dan diasingkan, termasuk Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.

serangan umum
Jendral Soedirman mengkoordinir Serangan Umum 1 Maret [Image Source]
Namun untungnya, kita mempunyai seorang Jendral Besar Soedirman. Sebagai pemimpin tentara, Beliau tidak mengenal kata menyerah. Dengan bergerilya Beliau memimpin pasukan TNI melakukan perlawanan terhadap Belanda. Puncaknya di tanggal 1 Maret 1949 TNI menyerang Yogyakarta dengan besar-besaran. Sejarah mencatat, serangan ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia. Serangan ini mampu mengangkat posisi tawar Republik Indonesia  di mata dunia sekaligus mempermalukan Belanda yang telah mengklaim jatuhnya pemerintahan Indonesia.

2. 11 Maret, Lahirnya Supersemar yang Kontroversial

Sampai di 11 Maret, kita akan dibawa kepada kepada sejarah yang penuh kontroversi, yakni keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau yang lebih dikenal sebagai Supersemar. Banyak yang meyakini Supersemar inilah yang menjadi awal mula kejatuhan Soekarno. Disebutkan Presiden Soekarno mengeluarkan surat ini untuk menanggulangi adanya pergerakan ‘pasukan tak dikenal’ yang bergerak menuju Istana Bogor. Tahu kondisi dalam bahaya, Presiden Soekarno memberi mandat kepada Panglima TNI AD saat itu, Soeharto, agar mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang memburuk.

supersemar
Berkas Surat Perintah 11 Maret [Image Source]
Namun, sekali lagi Supersemar adalah sejarah yang masih gelap. Terkait keaslian sejarahnya masih belum ada yang bisa menjamin karena arsip asli Supersemar pun belum ditemukan. Sampai saat saksi terakhir masih hidup, yakni mantan presiden Soeharto, Beliau tidak mengemukakan bagaimana sejarah asli lahirnya Supersemar itu. Saat ini ada tiga versi Supersemar yang masih tersimpan, yakni versi Pusat Penerangan TNI AD, Yayasan Akademi Kebangsaan, dan versi Sekretariat Negara.

3. 14 Maret, Bung Hatta Wafat

Indonesia kehilangan salah satu proklamatornya di tanggal 14 Maret 1980. Ketika itu, Bung Hatta berpulang setelah sebelas hari di rawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sepanjang hidupnya, Beliau mempunyai peranan penting untuk kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Beliau memproklamirkan kemerdekaan dengan Bung Karno. Setelah itu Beliau menjabat sebagai wakil presiden pertama Indonesia, dan pernah menerima amanah sebagai perdana Menteri di era Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Beliau mundur dari jabatan wakil presiden tahun 1956 karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Bung Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

bung hatta
Bung Hatta, Sang Proklamator bangsa [Image Source]
Dipimpin Wakil Presiden saat itu, Adam Malik, Bung Hatta dikebumikan sehari sesudah wafat di TPU Tanah Kusir Jakarta tanggal 15 Maret 1980. Atas jasa-jasa Beliau sebagai proklamator bangsa, Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator bersama Bung Karno di tanggal 23 Oktober 1986. Di tanggal 7 November 2012 Beliau juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional atas keputusan resmi presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.

4. 24 Maret , Terjadinya Bandung Lautan Api

Beranjak ke tanggal 24 Maret 1946, kita akan diajak menuju sejarah perjuangan Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan TNI saat itu) dan rakyat Bandung untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Di tanggal itu, asap membumbung tinggi menandakan terjadinya kebakaran hebat di suatu wilayah. Peristiwa itulah yang kemudian disebut sebagai Bandung Lautan Api.

bandung lautan api
Bandung terbakar dengan lautan api [Image Source]
Pembumi-hangusan Kota Bandung sengaja dibuat oleh TRI dan rakyat supaya kota yang juga disebut sebagai Kota Kembang tersebut tidak dijadikan markas oleh sekutu. Sebanyak 200.000 jiwa bergerak meninggalkan Kota Bandung dan yang tersisa hanya api dan asap yang mengepul ke langit. Untuk mengenang peristiwa ini, lagu Halo-halo Bandung diciptakan sebagai bentuk kenangan akan emosi perjuangan TRI dan rakyat yang menunggu untuk kembali kepada pangkuan kota tercinta yang telah menjadi lautan api.

5. 25 Maret, Terjadinya Perjanjian Linggarjati

Berjalan ke tanggal 25 Maret 1947, kita akan disuguhkan babak diplomasi kedaulatan Indonesia.  Banyak pihak yang menganggap Perjanjian Linggarjati adalah bentuk lemahnya pemerintahan saat itu. Di mana harusnya Sumatera masuk dalam wilayah NKRI, namun perundingan dengan Belanda tersebut hanya mengakui bahwa wilayah Republik Indonesia secara de facto hanya terdari dari Jawa dan Madura. Selain itu, perjanjian ini juga berhasil mengubah bentuk negara dalam Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).

Collectie / Archief Spaarnestad Beschrijving Ondertekening basisovereenkomst Linggadjati. Batavia 25 maart 1947. Datum 25 maart 1947 Locatie Batavia Fotograaf Fotograaf onbekend
Perjanjian Linggarjati yang dianggap melemahkan negara [Image Source]
Pelaksanaan hasil-hasil Perjanjian Linggarjati ini tidak berjalan mulus. Bahkan Belanda justru menghianati perjanjian ini dengan melakukan Agresi Militer I pada tanggal 21 Juli 1947. Harusnya, menurut perjanjian, mereka akan angkat kaki dari bumi Indonesia tanggal 1 Januari 1949. Dengan adanya agresi ini maka dianggap perjanjian batal oleh keduanya.

Nah, itulah peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi sepanjang Bulan maret. Bung Karno berpesan, Jasmerah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Dan tentunya masyarakat bisa mengenang jasa pahlawan itu dengan membuka lembar-lembar sejarah terdahulu. Jadi mari kita melawan lupa. Karena dalam sejarah banyak menyimpan bekal pengalaman yang akan berguna bagi masa depan bangsa.

Written by Anas Anas

Leave a Reply

Ngeri, 5 Negara Besar ini Terobsesi Menguasai Indonesia

Sisa peradaban kuno di dasar laut [ image source ]

8 Misteri di Indonesia yang Mungkin Belum Pernah Anda Ketahui Sebelumnya