Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan sejarah dari zaman penjajahan Jepang maupun Belanda. Dan salah satu dari banyak peninggalan itu berupa gedung bersejarah, termasuk penjara tempat para pejuang Indonesia diasingkan. Dari banyaknya bangunan penjara yang masih tegak berdiri sekarang, tentunya suasanya mencekam juga tak akan pernah lepas. Apalagi bila kita berbicara tentang penjara bawah tanah.
Perlu diketahui bahwa Indonesia memiliki beberapa penjara bawah tanah yang menjadi tempat pengasingan banyak pejuang kemerdekaan. Dan salah satu di antaranya adalah penjara Kalisosok yang dikenal sebagai penjara bawah tanah paling angker milik Indonesia.
Penjara Kalisosok masih tegak berdiri di Surabaya
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa ternyata tempat yang dijuluki sebagai penjara bahwa tanah paling angker di Indonesia terletak di kota pahlawan, Surabaya. Tempat yang dikenal dengan nama penjara Kalisosok ini mulai dibangun saat masa kepemimpinan Herman Williem Daendels yang saat itu menjabat sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda yang ke 36.
Penjara ini menjadi yang paling ditakuti oleh para narapidana
Menurut sejarah, hampir semua pejuang kemerdekaan Indonesia pernah merasakan kejamnya penjara Kalisosok. Terutama pada masa tahun 1940 sampai dengan 1943 ketika kita masih berjuang memerdekakan diri dari kekejaman Jepang. Sebelum kemerdekaan, tempat pengasingan bawah tanah penjara ini masih kerap digunakan untuk memenjarakan narapidana. Namun setelah 1945, ruangan bawah tanah sudah tak lagi digunakan.
Hampir semua pejuang pernah mendekam di dalamnya termasuk Soekarno
Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa penjara ini menjadi saksi bisu banyak pejuang Indonesia. Selain Soekarno, ada pula tokoh Muhammadiyah bernama Kiai Haji Mas Mansur yang juga pernah mencicipi dinding penjara Kalisosok. Kebanyakan orang-orang yang dikirim ke sini adalah mereka yang dianggap mengancam serta memprovokasi agar masyarakat semakin benci dengan para penjajah.
Kalisosok saat ini adalah rumah bagi para preman
Bangunan penjara yang terletak di sebelah utara Jalan Rajawali dan Kembang Jepun ini sekarang memang tampak tidak terawat dengan dinding-dinding dipenuhi lumut dan bagian sekitarnya hanya digunakan sebagai pangkalan truk. Menurut para pedagang yang berada di sekitar penjara, saat ini ada banyak sekali preman yang sepertinya sudah menganggap Kalisosok sebagai rumah.
Keadaan penjara Kalisosok sekarang memang sudah jauh berbeda dengan pada masa penjajahan dulu. Meski demikian tetap saja penjara yang telah menjadi saksi bisu perjuangan Indonesia ini sudah menyimpan kenangan mengerikan bagi banyak tahanannya. Dan saking kejamnya penyiksaan yang diberikan Belanda, sampai sekarang masih sering terdengar suara minta tolong di sekitar lokasi. Semoga saja semua pejuang kita saat ini sudah tenang di alam sana setelah sebelumnya mendapat kekejaman di Kalisosok.