Penjara merupakan tempat di mana kamu dan kebebasanmu dikekang. Ya, namanya juga rumah tahanan. Meski kita sering menemukan penjara yang memperlakukan para narapidana dengan manusiawi, ada banyak pula yang memperlakukan sang tahanan dengan sangat keras dan sangar. Kalau di Indonesia sih contohnya Nusakambangan.
Sekarang mari kita pindah ke Jepang. Di Negeri Sakura ini, ada penjara yang namanya Abashiri, letaknya di Hokkaido. Abashiri sendiri disebut sebagai Nusakambangan versi Jepang, lantaran peraturan di sana sangat ketat.
Penjara ini merupakan tempat berakhirnya penjahat kelas kakap
Jika di Indonesia ada Nusakambangan sebagai tempat para napi elit ditahan, kira-kira kalau Jepang di mana ya?Yup, jawabannya adalah Abashiri. Di penjara ini, tahanan kelas kakap negeri Sakura dibui. Melansir japanesestation.com, penjara ini sendiri dibangun ratusan tahun lalu selama Era Meiji di sebuah desa bernama Abashiri.
Narapidana yang bekerja sebagai kuli pembangun jalan
Kehidupan di penjara memang tak ada yang menyenangkan. Derita yang dirasakan oleh para narapidana ini juga berlipat. Seperti dilansir dari kompas.com, ketika matahari menyingsing, para napi digiring untuk mengerjakan proyek pembangunan Jalan Chuo-Doro sepanjang 200-an kilometer –menghubungkan daerah tengah dan timur Hokkaido.
Makanan dan fasilitas yang sangat kurang
Tenaga mereka diperas habis, namun tak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan. pasokan makanan untuk napi sangat minim, yakni hanya semangkuk kecil sup miso, nasi, sepotong kecil ikan, dan sejumput sayuran. Kesehatan dan kebersihan juga bukan hal yang penting.
Berubah total pasca Perang Dunai II
Semula segala kengerian ada di dalam penjara ini. Namun, hal tersebut berubah pasca meletusnya Perang Dunia II. Rumah tahanan yang awalnya lebih mirip kamp kerja paksa ini perlahan memperlakukan tahanan lebih manusiawi.
Menjadi museum dan ramai turis
Kalau Sabat Boombastis pernah membaca tulisan tentang penjara Phu Quoc, maka tak ada bedanya dengan rumah tahanan satu ini. Sekarang, Abashiri sudah disulap menjadi museum, di mana para turis bisa masuk dan merasakan sensasi yang dirasakan oleh para tahanan dahulu kala. Ada banyak sekali diorama dan reka adegan yang dibuat dalam bentuk patung-patung. Uniknya, jam operasional museum ini sangat terjadwal.
BACA JUGA: Mengenal Phu Quoc, Penjara Super Sadis yang Terapkan ‘Siksa Neraka’ di Vietnam
Untuk bisa sampai ke penjara –yang sekarang menjadi museum ini—kamu bisa naik bus lokal dari Stasiun Abashiri menuju Tentozan sekitar 10 menit ke halte bus khusus. Tapi, jangan kaget kalau yang kamu lihat di sini adalah hal-hal yang tidak menyenangkan dan dirasa kurang manusiawi, karena memang Abashiri ini adalah penjara dengan peraturan ketat dan kejam dulunya.