in

Ditolak Negara Kelahiran, 5 Pemain Bola Ini Siap Jadi ‘Pengkhianat’ dan Hancurkan Mereka

Membela sebuah negara atau Timnas pastinya bukanlah perkara yang mudah. Selain harus bersaing dengan ratusan talenta, mereka juga bisa terhalang oleh selera seorang pelatih. Tak ayal, hal ini menjadikan seorang pesepakbola pilih hijrah dengan membela negara lain demi bermain di level internasional. Berkat hal tersebut ada pemain yang rela menjadi ‘pengkhianat’ saat bertemu kesebelasan tanah kelahirannya.

Bahkan para pemain tersebut juga tega untuk mengalahkan atau menggagalkan mimpi Timnas asal untuk tampil di kompetisi besar. Nama-nama, seperti Deco, Miroslav Klose dan Zinedin Zidan adalah buktinya. Tak berhenti di situ, beberapa pemain yang ada pada ulasan di bawah ini juga rela pergi demi bisa bermain bersama Timnas. Siapa sajakah mereka? Simak ulasannya sebagai berikut.

Persaingan ketat di Timnas Brasil membuat Diego Costa pindah ke Spanyol

‘Karena Spanyol sudah memberikan segalanya untuk karier saya’ Sepenggal alasan Diego Costa untuk tidak membela Brasil. Hal yang akhirnya membuat banyak media mengungkapkan apabila persaingan ketat tim asal Benua Amerika itulah juga mendasari ia pindah dari tanah kelahiran.

Diego Costa membela Spanyol [Sumber Gambar]
Berkaca dari talenta pemain negeri Samba yang luar biasa hal tersebut bisa dikatakan masuk akal juga. Apabila ia memutuskan untuk tetap berbaju kuning Brasil belum tentu ia bisa mentas di Piala Dunia seperti sekarang bersama Spanyol. Kondisi ini juga akan menjadikannya menjadi ‘pengkhianat’ tim tanah lahirnya ketikan bertemu.

Demi lambang Timnas di dada, Wilfried Zaha pilih pindah negara

Seperti halnya Diego Costa, nasib Wilfried Zaha juga tidak beberbeda jauh. Persaingan ketat Inggris yang berjubel pemain hebat membuat pemain bertalenta ini memutuskan pindah negara. Dilansir laman, Goal Zaha memutuskan untuk menjadi warga negara Pantai Gading.

Zaha bermain dengan Pantai Gading [Sumber Gambar]
Namun sayang, meski sudah berhasil mewujudkan mimpi bermain di Timnas, mantan pemain Manchester United ini harus gigit jari lantaran gagal pergi ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Bermain bersama Crystal Place di kompetisi tanah Inggris sebenarnya Zaha tampil sangat bagus dengan golnya yang selamatkan klub dari degradasi.

Diabaikan Timnas Swiss, Taulant Xhaka hijrah ke negara tetangga

Meski sempat memperkuat tim tanah kelahiran beberapa laga, kebulatan tekad untuk pindah negara Taulant Xhaka tetap tidak terbendung. Dilansir laman Indosport, adik dari gelandang Arsenal ini memutuskan pindah ke Albania.

Aksi Taulant Xhaka dengan Albania [Sumber Gambar]
Keputusan tersebut diambil lantaran ia merasa bakat sepak bolanya telah diabaikan oleh negara yang terdapat pegunungan Alpen tersebut. Selama mengenakan lambang Albania di dada ia sudah bermain sebanyak 14 kali pertandingan. Dan laga emosionalnya terjadi saat harus berhadapan dengan Swiss di Euro beberapa tahun yang lalu. Namun sayang harus pulang dengan kekalahan 1-0.

Lahir di Jerman, Kevin Prince Boateng lebih pilih Ghana untuk diperkuat

Pemain yang diabaikan oleh tanah kelahiran lainnya adalah Kevin Prince Boateng. Lahir di tanah Jerman mantan pemain AC Milan seperti tersisih meski mempunyai bakat yang lumayan. Dilansir laman Okezone, pemain berperawakan kekar ini memilih untuk berseragam Ghana.

Kevin Prince Boateng dengan Ghana [Sumber Gambar]
Kendati sempat membela Timnas junior Jerman ia pilih tim asal benua Afrika itu untuk tapakan karier di level internasional. Seperti halnya Taulant Xhaka, dirinya juga jalani laga emosional saat bertanding dengan Jerman di Piala Dunia Afrika beberapa tahun yang lalu.

Pemain keras Pepe jadikan Portugal sebagai negara yang dibela

35 tahun Képler Laveran Lima Ferreira atau lebih dikenal Pepe lahir di Brasil. Kedanti berdarah Negara Samba itu, Portugal lah yang menjadi Timnas yang ia bela. Keputusan yang diambil didasari oleh pertimbangannya agar bisa bermain di level Internasional. Dilansir laman FourFourTwo, belum sekalipun sejak ia torehkan debut profesional di panggil Timnas Brasil.

Pepe dengan Portugal [Sumber Gambar]
Apabila menilik lebih jauh, persaingan ketat dan banyaknya muncul bakat menjadi namanya terabaikan tim samba untuk mentas di kejuaraan dunia. Bersama Portugal Pepe mampu merebut juara Euro Perancis 2016.

Kesempatan bermain adalah hal utama yang banyak diburu oleh pesepakbola manapun. Hal tersebutlah yang akhirnya menjadikan pemain tadi mau untuk pindah sebuah negara lain. Penampilan mereka selalu all out meski bertemu tanah kelahirannya menjadi bukti apabila di atas lapangan hanya pemain berkostum sama menjadi teman. Pertemuan mereka dengan tim tanah kelahiran di event internasional patut ditunggu.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Bukan Cuma Ngegas dan Ngerem, Ini 5 Hal Tentang Masinis yang Tak Banyak Diketahui Orang

Sering Diabaikan, Inilah Sanksi yang Akan Diterima Jika Tidak Ikut Program BPJS Kesehatan