in

Kisah Mantan Pekerja Kantoran yang Resign dan jadi Petani demi Hidup yang Lebih Baik

Tak selamanya sebuah pekerjaan yang mapan di kota besar menjanjikan segala hal. Meski secara gaji tercukupi, namun terkadang merasa ada ‘sesuatu’ yang hilang di dalam diri. Mulai dari perasaan bosan dengan rutinitas yang ada, hingga tak memperoleh ketenangan hidup karena selalu dikejar-kejar oleh tugas.

Hal inilah yang dirasakan oleh seorang mantan pekerja kantoran asal Malaysia yang bernama Nuraishah Shamsuddin. Ingin lepas dari kebisingan hidup dan profesinya sebagai desainer grafis di kota besar, ia memutuskan untuk melanjutkan hidup sebagai petani sederhana. Wah, seperti apa ya kisahnya Sahabat Boombastis?

Pilih tinggalkan pekerjaan di kota dan hidup sederhana sebagai petani

Kisah Nuraishah berawal saat dirinya mulai merasakan kejenuhan sebagai pekerja kantoran di kota besar. di Kuala Lumpur (KL), ia bekerja sebagai desainer grafis lepas dan editor foto lulus kuliah. Ritme kehidupan yang serba cepat dan hiruk pikuk di sana, membuat Nuraishah merasa hari-harinya seakan penuh dengan beban.

Memutuskan untuk menjadi petani [sumber gambar]
Dilansir dari Says.com (07/04/2020), dirinya mengaku lelah dengan keramaian dan hiruk pikuk gaya hidup KL. Membebaskan diri dan pikirannya dari semua hal tersebut kini menjadi prioritas utamanya saat itu. Profesi menjadi petani organik pun dipilih oleh Nuraishah demi menukar kegelisahannya dengan kehidupan kerja di kota besar.

Lulusan sarjana yang kini fokus menjadi petani

Meski dirinya memiliki gelar Master di bidang Sejarah Seni dan Manajemen Budaya di Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Shah Alam, Malaysia, pekerjaannya sebagai petani sama sekali tak mengganggu dirinya. Justru dari sanalah, Nuraishah menemukan ketenangan dan bisa menjalani kehidupan yang maksimal.

Hasil kebun yang ditanam oleh Nuraishah [sumber gambar]
Bagi Nuraishah, dunia pertanian bukanlah sebuah hal yang baru. Lahir dan besar di Teluk Intan, Perak, Malaysia, ia sedari kecil telah akrab dengan kehidupan petani berkat aktivitasnya berkebun dan beternak bersama almarhum kakek dan almarhum sang ayah. Dari sana, Nuraishah belajar banyak hal tentang pertanian.

Bekerja keras menanam dan berjualan sayuran organik

Berbekal lahan seluas setengah hektar yang berjarak dua kilometer dari rumahnya di Teluk Intan, Nuraishah mulai menanam sayur dan buah-buahan seperti alpukat, mulberry, kangkung, bayam, terong, selada, dan ulam. Bahkan untuk sayuran, ia belajar bercocok tanam dari YouTube. Setiap pagi hingga siang hari, waktunya dihabiskan di ladang.

Bercocok tanam di ladang miliknya sendiri [sumber gambar]
Beruntung, Nuraishah tak sendiri saat mengerjakan semuanya. Banyak dari teman dan keluarganya datang membantu dirinya untuk bertani. Meski tak lagi menjadi pekerja kantoran, ia mendapat dukungan agar terus menjalani kehidupan barunya itu. Sembari bercocok tanam, Nuraishah menjual sayuran organik untuk menopang hidupnya.

Berjuang demi mendapatkan hidup sehat yang berhasil diraih oleh dirinya

Selain bertani, Nuraishah juga bercerita bahwa ia menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) di akun Twitternya. Penyakit tersebut memiliki ditandai dengan gejala seperti menstruasi yang tidak teratur dan penambahan berat badan, dan biasa terjadi pada wanita muda.

Salah satu menu makanan yang membantunya untuk hidup sehat [sumber gambar]
Namun, perubahan besar terjadi pada diri Noraishah ketika dirinya kembali ke rumah dan memasak makanannya sendiri dari hasil bercocok tanam. Selain mampu menjaga berat badannya yang berkurang sekitar 17kg dari 82kg sebelumnya, Noraishah juga merasa hormonnya telah kembali normal dan tak lagi merasakan gejala PCOS.

Kisah Noraishah yang inspiratif menuai banyak pujian di dunia maya

Kesuksesan Noraishah mengubah kehidupannya dari seorang pekerja kantoran menjadi petani, mendapat banyak pujian di dunia maya. Kisah yang dibagikannya lewat Twitter itu ternyata menginspirasi banyak orang. Terutama ketika Noraishah memperlihatkan sayur dan buah-buahan dari ladangnya.

https://twitter.com/Nuraishams/status/1245583871996919813

Beberapa netizen yang mengomentari dirinya, merasa senang dengan apa yang telah diraihnya. Unggahan hasil ladang seperti sayur dan buah-bahan hingga makanan buatan sendiri di Twitter miliknya pada Kamis, 2 April 2020, telah Retweet sebanyak 32,3 ribu dan disukai hingga 58,5 ribu kali.

BACA JUGA: Kisah Karyawan Bank yang Tinggalkan Gaji Mentereng dan Banting Setir Menjadi Petani

Banyak dari netizen yang berkomentar positif atas pencapaian seorang Noraishah di atas. Beberapa dari mereka bahkan menyarankan agar pengalamannya tersebut dijadikan sebuah vlog dan diunggah ke YouTube. Meminjam kata-kata mutiara mendiang Steve Jobs yang berbunyi “Milikilah keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda,” Noraishah berhasil mengikuti kata hatinya dengan baik.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Kisah Haru Selama Pandemi Corona, dari Ojol Ditipu Hingga Badut Menghibur Mall Sepi

Dari Dulu Hingga Sekarang, Inilah 5 Iklan Ramadan yang Mengena di Hati dan Bikin Baper