in

Inilah Ketangguhan 6 Pasukan Rakyat di Era Penjajahan

Di saat masa penjajah Belanda masuk ke Indonesia dan mengeruk segala kekayaan alam yang ada di Tanah Air, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang kala itu masih terbagi dari kerajaan dan koloni-koloni sendiri mulai bergerak untuk melawannya. Dari tahun ke tahun pergerakan masyarakat Indonesia yang hanya bersenjatakan senjata tradisional terus berkecamuk dan bermunculan. Tidak ada rasa gentar atau takut melawan para penjajah yang sudah menggunakan senjata modern.

Dengan hasil rampasan senjata dari para penjajah atau juga mengandalkan apa saja yang dapat digunakan, bermunculan pula pasukan-pasukan khusus yang terus menggempur basis-basis atau menyabotase segala hal yang telah dikuasai penjajah, baik Belanda, Sekutu atau juga Jepang. Berikut ini adalah beberapa pasukan rakyat yang dibentuk pada masa penjajahan yang tentu saja keberadaannya membuat para penjajah tersebut kalang kabut.

1. Pasukan Bambu Runcing

Pasukan Bambu Runcing adalah sekumpulan masyarakat Indonesia yang gagah berani untuk melawan dan menghadapi serangan pasukan NICA (Belanda) pada tahun 1945-an. Dikatakan sebagai Pasukan Bambu Runcing karena memang senjata yang mereka gunakan hanyalah satu batang bambu yang ujungnya sengaja dibuat meruncing.

Pasukan bambu runcing [ Image Source ]
Pasukan bambu runcing [ Image Source ]

Anggota dari Pasukan Bambu Runcing sangat beragam, mulai dari BKR, TKR, eks Prajurit PETA sampai dengan Barisan Pelopor dan rakyat biasa. Selain bertugas untuk melawan agresi penjajah, Pasukan Bambu Runcing juga memiliki fungsi untuk menyebarkan segala informasi ke seluruh pelosok Indonesia agar diketahui masyarakat dan juga barisan pasukan-pasukan lainnya.

2. Pasukan T-Ronggolawe

Mungkin tidak banyak orang mengetahui bahwa dulu di Indonesia ada satu barisan gagah berani yang bernama Pasukan T-Ronggolawe. Pasukan ini adalah gabungan dari pasukan TNI berpangkat perwira cadangan dan juga para pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau yang sudah berusia sekitar 20 tahun ke atas.

Pasukan T-Ronggolawe [ Image Source ]
Pasukan T-Ronggolawe [ Image Source ]

Inisial T pada nama pasukannya memiliki artian Tcadangan karena memang pasukan ini berdiri sebagai pasukan cadangan jika diperlukan ketika pasukan inti sedang terdesak atau tidak berada di tempat. Tugas dari Pasukan T-Ronggolawe adalah untuk menyusup ke daerah musuh, menjadi mata-mata, melatih rakyat dalam menggunakan senjata, panitian bumi hangus sampai dengan melakukan pertempuran.

3. Pasukan eks Heiho dan PETA

Ketika Jepang masuk ke Indonesia dan mencengkeramkan kukunya di Tanah Air selama kurang lebih 3,5 tahun, walaupun meninggalkan duka, ada pula keuntungan yang diambil dan diadopsi tentara lokal, salah satunya adalah pembentukan pasukan khusus yang anggotanya diambil dari masyarakat pribumi, yaitu Heiho dan PETA.

Pasukan eks Heiho dan PETA [ Image Source ]
Pasukan eks Heiho dan PETA [ Image Source ]

Beda dari keduanya terletak pada fungsi khususnya. Jika Heiho lebih berperan sebagai pasukan pembantu tentara Jepang, PETA berfungsi sebagai pasukan yang bertugas untuk mempertahankan suatu daerah saja. Setelah Jepang dinyatakan kelah perang, semangat dan juga ilmu berperang dari Dai Nippon tersebut terus digunakan oleh para eks tentara buatan mereka untuk melawan agresi Sekutu yang memboncengi Belanda.

4. Tentara Pelajar

Semakin ganasnya serangan dari penjajah pada waktu itu membuat segenap muda-mudi Indonesia bergerak bersatu untuk bersama-sama berjuang melawannya. Tidak hanya para tentara dan rakyat sipil juga, para pelajar juga turut andil dalam aksi tersebut. Dikarenakan hal itulah, maka muncul suatu barisan yang dinamakan Tentara Pelajar yang dari kota satu ke kota lain juga turut bermunculan.

Tentara pelajar [ Image Source ]
Tentara pelajar [ Image Source ]

Barisan Tentara Pelajar ini berisikan berbagai macam orang, baik pria atau wanita, dan juga dari beragam usia, walaupun mayoritas diisi oleh para pemuda-pemudi yang sudah dewasa. Walaupun begitu, mereka tidak gentar dalam mengangkat senjata untuk terus merangsek posisi dan para tentara Belanda pada saat itu.

5. Pasukan Hantu

Para penjajah, mulai dari Belanda sampai dengan Jepang hadir dan mencengkeram setiap jengkal tanah Nusantara tidak hanya di satu daerah saja, melainkan di seluruh wilayah di Indonesia. Dikarenakan itu, banyak bermunculan pergerakan untuk melawan para tirani tersebut agar keluar dari Indonesia. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh orang-orang di Kalimantan.

Pasukan hantu [ Image Source ]
Pasukan hantu [ Image Source ]

Di Pulau yang dulunya dikenal dengan nama Borneo ini ada satu pasukan yang cukup ditakuti keberadaannya, yaitu Pasukan Hantu. Para anggota dari Pasukan Hantu ini berisikan prajurit Dayak yang sudah berpengalaman dalam berperang dan sudah menguasai medan. Bahkan hanya berbekal senjata tradisional, mereka mampu membunuh puluhan bahkan mungkin ratusan penjajah yang masuk ke wilayah mereka.

6. Tentara Keamanan Rakyat

Tentara Keamanan Rakyat atau disingkat TKR adalah sebuah angkatan perang pertama yang ada di Indonesia dan dibentuk oleh pemerintah setelah kemerdekaan dan menjadi pemberharu dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) bentukan Presiden Soekarno. TKR memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan situasi di Indonesia pasca proklamasi dari segala sesuatu yang tidak aman dan nyaman bagi pemerintah ataupun masyarakat.

Tentara kemanana rakyat [ Image Source ]
Tentara kemanana rakyat [ Image Source ]

TKR dibagi menjadi 3 bagian, yaitu TKR Darat, TKR Laut dan TKR Jawatan Penerbangan sebagai pasukan untuk menjaga keamanan dan melawan kembalinya Belanda ke Indonesia setelah era kemerdekaan. TKR merupakan cikal bakal lahirnya TNI.

Sekarang ini, sudah ada beberapa jenis pasukan yang ada di Indonesia yang dibagi menurut fungsinya seperti TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Polisi. Keempatnya juga masih memiliki pasukan elit khusus yang difungsikan khusus pula.

Written by dwiandika

Leave a Reply

5 Negara Besar Ini Melakukan Eksekusi Mati kepada Narapidana Anak-Anak. Indonesia?

Menengok Situs Peninggalan Bung Karno yang Kaya Sejarah Bangsa