in

Cerita Restoran yang Kena Bintang Satu Gara-gara Tak Perbolehkan Ojol Masuk

Keberadaan ojek online sekarang memang sangat membantu. Bahkan, bagi mereka yang tidak bisa nyetir atau mungkin memang tidak punya kendaraan, ojol sangatlah membantu. Ditambah lagi, order makanan yang serba mudah –bisa sambil leyeh-leyeh di kasur—makanan akan datang dengan sendirinya. Dengan adanya ojol, sales sebuah restoran atau tempat makan juga bisa terbantu.

Sayang, ada salah satu restoran yang letaknya di Jakarta nih, yang memasang sebuah pengumuman di depan pintu masuk mereka. Pengumuman tersebut tidak memperbolehkan ojol masuk ke dalam, mereka hanya bisa mengambil makanan melalui pintu samping.

Pengumuman tersebut ditempel di kaca depan. Dibuat dengan huruf kapital, capslock, dan ditulis dengan garis bawah plus tanda seru. Itu artinya, ada penekanan dari pihak restoran untuk mematuhi peraturan yang ada. Ternyata, pengumuman ini membuat para ojol merasa tersinggung. Tulisan ini kemudian diviralkan melalui akun Twitter @GojekOnTwitt.

“Segitu hinanya kah kita sampai tidak boleh injak kaki lantai mereka. Padahal kita tanggung biaya sebelum pick up selesai lewat saldo gopay kita. Adakah aturan @gojekindonesia, @gofoodindonesia, @GOFOODpartners yang melarang kami melangkah ke sana, jawabannya TIDAK. #LOL”, begitu bunyi dari cuitan akun ini.

Mereka juga menuliskan bahwa para ojol dan resto yang bersangkutan sudah punya hubungan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan). Jadi, alangkah baiknya kalau hospitality-nya diperhatikan secara penuh. Masa iya harus menunggu di luar dalam waktu yang tidak ditentukan?

Setelah tulisan ini viral, banyak netizen kemudian ikut berkomentar. Tanpa babibu lagi, mereka memberikan rating bintang satu plus komentar pedas untuk restoran tersebut di Google. Banyak dari mereka yang kemudian menyuruh pemilik restoran untuk cabut saja dari aplikasi ojek online kalau memang tidak mau dimasuki oleh ojol.

Selain itu, ada pula yang membandingkan restoran ini dengan restoran lain yang memberikan pelayanan baik kepada para ojol yang datang. Netizen memberikan beberapa potret para ojol sedang menunggu di dalam restoran sambil minum teh. Mereka menyebut bahwa teh tersebut diberikan secara cuma-cuma untuk para ojek online yang sudah susah payah mengambil pesanan.

Para ojol sedang menunggu [sumber gambar]
Memberikan peringatan semacam ini sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh resto yang bersangkutan saja. Banyak resto yang menyediakan bangku di luar untuk ojol duduk, bahkan menyediakan parkir gratis. Tetapi, untuk himbauan ditulis dengan bahasa yang lebih sopan dan tidak terkesan menghina para ojek online.

Permohonan maaf [sumber gambar]
Beberapa netizen lain mengatakan memang ada beberapa resto yang melarang ojol masuk. Alasannya, mungkin karena bau knalpot, bau matahari, dan gerombolan ojol yang tidak enak dipandang mata. Namun, lagi-lagi kalau hanya mau enaknya saja, ya lebih baik enggak usah berpartner dengan aplikasi ojek online sekalian, kan?

BACA JUGA: 10 Potret Perjuangan Keras Driver Ojol Mencari Nafkah Buat Kamu Makin Bersyukur

Pasca viralnya berita ini, owner restoran tersebut meminta maaf kepada para ojol. Ia mengatakan bahwa hal itu dilakukan oleh para karyawan tanpa sepengetahuannya. Sehingga ada salah paham antara ojol dan restoran tersebut. Ke depannya, restoran itu dengan sebaik mungkin akan melakukan pelayanan terbaik karena mereka memang bergerak di bidang jasa pelayanan. Netizen dilawan, ya jelas kalah tho~~~

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Larang Bertamu Saat Magrib-Isya, Imbauan Bupati Demak Ini Jadi Perdebatan Netizen

Luka Bakar Sampai Juru Kupas, Begini Cerita Pahit Juri MasterChef Indonesia di Masa Lalu