Siapa sangka kalau di Indonesia pernah hidup seorang pebisnis yang namanya sampai terkenal ke Eropa dan Amerika. Berkat semangat juang dan strategi dagang yang sangat hebat, dia mampu mengeruk uang yang cukup banyak. Bahkan, jika dibandingkan dengan emas, dia bisa memiliki 20 ton emas murni yang harga bisa mencapai triliunan rupiah di abad ke-19 dan 20.
Pria keturunan Tionghoa bernama Oei Tiong Ham ini dikenal sebagai juragan opium atau penduduk lokal menyebutnya dengan madat. Selain menjual narkoba yang kala itu harga sangat mahal, dia juga dikenal sebagai juragan gula terkaya di Hindia Belanda. Berikut kisah tentang Oei Tiong Ham yang jejaknya masih tersisa di Indonesia.
Kehidupan Pribadi Oei Tiong Ham
Oei Tiong Ham adalah pria Tionghoa yang lahir di Semarang pada tahun 1866. Dia hidup dari keluarga pedagang yang secara tidak langsung membuat jiwa berdagangnya meningkat. Setelah semua warisan keluarga diturunkan padanya, Oei Tiong Ham mulai mengembangkan bisnis lain yang cukup menguntungkan dari jual beli madat atau opium yang banyak dikonsumsi oleh penduduk lokal hingga residen Belanda.
Memonopoli Bisnis Madat di Hindia Belanda
Madat atau candu mulai masuk ke kawasan Hindia Belanda pada awal abad ke-19. Saat Raffles menjadi Gubernur Jenderal, dia memberikan keleluasaan kepada pedagang Tionghoa untuk menjadi pakter atau penyewa lahan. Dia juga memberikan aturan untuk menjadikan pedagang Tionghoa sebagai pemegang lisensi penjualan madat yang memiliki keuntungan cukup banyak.
Jumlah Kekayaan dari Oei Tiong Ham
Sebagai seorang pakter madat, keuntungan yang dimiliki oleh Oei Tiong Ham sangatlah besar. Selama menjalani bisnis di tahun 1890 hingga 1903, dia mendapatkan keuntungan nyaris 20 juta gulden Belanda. Jika uang itu ditukar dengan emas, dia bisa mendapatkan 2,5 ton emas yang nilainya bisa mencapai 1,2 triliun rupiah di kala itu. Kalau di zaman sekarang mungkin bisa lebih banyak.
Bisnis yang Akhirnya Berakhir Mengenaskan
Seiring dengan berkembangnya dunia perdagangan di Hindia Belanda, perusahaan yang dirikan oleh Oei Tiong Ham terus ditekan oleh Belanda. Aturan sewa yang naik dua kali lipat membuatnya pindah ke Singapura. Setelah dia meninggal di negeri merlion, perusahaan besar itu ditangani oleh anak-anaknya hingga Indonesia merdeka dan diakui oleh dunia internasional secara de jure.
Inilah kisah dari Oei Tiong Ham yang merupakan juragan candu terkaya di Asia Tenggara. Dari kisah di atas kita bisa belajar bahwa sekaya apa pun kita, suatu saat harga