Semua manusia butuh tidur, tiap harinya kita menyisihkan sekitar delapan jam untuk tidur. Saat itu seluruh tubuh kita diistirahatkan. Tapi, tentu kita tahu bahwa ada beberapa organ yang tidak pernah istirahat, seperti jantung yang terus berdetak memompa darah ke seluruh tubuh, kemudian paru-paru yang terus menukar oksigen dengan karbondioksida.
Pernahkah kalian membayangkan jika organ vital kita beristirahat saat kita tidur? Misalnya saja, kita berhenti bernapas? Wah, nggak kebayang kan? Tapi ternyata kejadian tersebut benar-benar terjadi di Spanyol. Gadis berusia 3 tahun bernama Paula menderita sindrom langka yang membuat tubuhnya selalu berhenti bernapas saat tidur. Tiap malam, kedua orangtua Paula dilanda kecemasan. Lantas, seperti apa sih sindrom yang diderita Paula?
Sehat seperti anak pada umumnya ketika tidak tidur
Hanya sedikit yang tertolong

Kebanyakan bayi penderita Sleep Apnea tidak tertolong. Hal itu karena sindrom tersebut tidak terdeteksi. Organ yang awalnya terlihat baik-baik saja, namun tidak berfungsi ketika bayi tersebut terlelap, sehingga penderita langsung kehilangan nyawa beberapa jam setelah kelahirannya. Ada pun beberapa bayi yang selamat, mereka harus menggunakan ventilator selama tidur. Ventilator tersebut terhubung dengan tenggorokannya untuk membantu pernapasan. Hingga kini, diperkirakan hanya ada sekitar 1.000 hingga 1.200 orang yang menderita Sleep Apnea.
Penderita butuh ventilator selama hidupnya
Usaha pengobatan untuk Sleep Apnea
Kita yang tiap harinya bisa tidur tanpa memikirkan apa pun sudah selayaknya banyak bersyukur. Karena di luar sana, ternyata masih ada orang-orang yang nyawanya dipertaruhkan hanya untuk tidur. Semoga kisah Paula bisa jadi cerminan kita untuk menghargai kesehatan kita.