Masih ingatkah boombers sekalian soal kejadian keji yang menimpa pasangan di Tangerang beberapa waktu lalu? Ya, benar, mereka yang dituduh mesum lalu diarak serta ditelanjangi di depan publik. Padahal, setelah diperiksa polisi, mereka tidak melakukan tindakan seperti yang dituduhkan.
Bahkan mereka berkali-kali meminta maaf atas kesalahan yang sama sekali tak dilakukannya. Sungguh menyedihkan perbuatan oknum-oknum tak bertanggung jawab itu hingga tega menelanjangi mereka. Namun, memang Tuhan maha adil, bisa dibilang pasangan ini sangat beruntung semenjak kejadian itu, nasibnya kini telah berubah! Simak kisahnya dalam ulasan berikut ini.
Dibuktikan Tidak Bersalah
Ketika menjalani pemeriksaan di kantor polisi, ternyata terkuak bahwa pasangan RN dan MA tidak melakukan hal mesum seperti yang dituduhkan. Namun, para tetangga yang sekaligus oknum tidak bertanggung jawab sudah terlanjur menilai bahwa tindakan mereka patut dihakimi.
Mendapat Tawaran Pekerjaan dari Perusahaan Ternama
Melihat kelakuan bejat para oknum membuat RN dan MA menuai perhatian publik. Termasuk juga ketika diketahui MA (si perempuan) adalah yatim piatu. Sosok Koko Dirgantoro, CEO dari Opa Communication pun merasa hal yang sama sehingga ia memberikan sebuah pernyataan pada laman facebooknya.
Dilindungi oleh Banyak Pihak
Selain mendapatkan pekerjaan, MA juga diberikan fasilitas khusus oleh sang CEO, Kokok Dirgantoro, yaitu perlindungan. Mungkin jika nanti MA keluar ke hadapan publik, banyak sekali orang yang akan menjustifikasinya tanpa tahu apa yang sebenarnya ia lakukan.
Telah Resmi Menikah
Belajar dari peristiwa yang menimpanya, akhirnya orang tua serta kerabat dari pasangan RN dan MA sepakat untuk mempercepat prosesi pernikahannya. Hal tersebut agar orang tidak mengira yang tidak-tidak lagi kepada mereka berdua.
Kejadian ini memberikan banyak pelajaran bukan hanya bagi RN dan MA tapi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahwasanya pemikiran orang-orang kita ini masih tergolong primitif. Sehingga susah untuk menerima sebuah perbedaan. Selain itu, tanpa adanya bukti yang kuat sebagian orang malah dengan entengnya main hakim sendiri. Hal ini sama saja dengan para warganet yang suka menyebarkan hoax tanpa tahu kebenarannya terlebih dulu.