in

Nasi Bungkus Daun Pisang Ini Laris Dijual Mahal di Belanda Padahal di Indonesia Pamornya Biasa Aja

Nasi bungkus [image source]

Memang tidak ada makanan manapun yang bisa mengalahkan nikmatnya kuliner Indonesia. Perpaduan antara racikan bumbunya yang begitu kuat serta proses pembuatannya seakan mampu memanjakan lidah siapa saja, tak terkecuali warga negara asing. Itulah mengapa kemudian hampir semua restoran Indonesia di luar negeri selalu tidak pernah sepi pembeli yang merasa ketagihan dengan cita rasa tanah air. Apalagi bila kita berbicara mengenai negara Belanda.

Bukan rahasia lagi bahwa negara yang pernah menjajah kita itu sekarang menjadi rumah bagi banyak masyarakat Indonesia. Pantas saja bila orang Indonesia di sana mencoba peruntungan dengan membuka bisnis kuliner Indonesia. Ada banyak sekali macam makanan Indonesia yang bisa dengan mudah ditemukan di Belanda, salah satunya adalah nasi bungkus. Bukan yang menggunakan kertas pembungkus berwarna cokelat, melainkan daun pisang. Makanan yang satu ini terbukti laris manis dan harganya puluhan kali lipat dibanding di pasar tradisional di dekat rumahmu.

Ada ribuan restoran menjajakan menu makanan Indonesia di Belanda

Belanda mungkin dulu pernah menjadi musuh besar rakyat Indonesia karena telah menjajah kita dalam jangka waktu yang sangat lama. Namun siapa sangka sang penjajah sekarang malah jatuh cinta dengan Indonesia, terutama kuliner tanah air. Padahal bila dipikir-pikir masakan Indonesia itu sebenarnya jauh berbeda dengan luar negeri. Rasa yang syarat akan rempah tidak jarang membuat lidah para bule merasa tak cocok, kecuali untuk rendang atau nasi goreng ya. Namun rupanya hal itu tidak banyak dialami oleh warga Belanda.

Makanan Indonesia di Belanda [image source]
Siapa sangka di negeri kincir angin itu ada kurang lebih 2500 warung, restoran, toko, maupun kedai yang menawarkan menu-menu khas Indonesia. Jangan kira pembelinya hanya para perantau dari Indonesia saja ya karena memang ternyata makanan kita di Belanda justru sering diburu oleh orang Belanda maupun bule-bule dari negara lain. Tentu di sini kita bisa berbangga dong, boleh jadi banyak pengusaha asing membuka ladang bisnis kuliner western di Indonesia namun makanan kita di negara mereka juga laris manis diburu.

Ada 1 restoran menjajakan nasi bungkus

Di antara ribuan rumah makan khas Indonesia, ada satu warung yang menjajakan hidangan nasi bungkus. Dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa nasi ini dibungkus bukan dengan kertas bungkus cokelat melainkan menggunakan daun pisang. Rumah makan tersebut bernama Toko Si Pentje yang bisa ditemukan di daerah Den Haag. Banyak orang yang menggilai sensasi makan nasi bungkus Si Pentje karena tidak hanya dinilai unik tetapi juga memiliki rasa yang enak.

Nasi bungkus [image source]
Toko ini awalnya bernama ‘Bunga Mas’ dan sekarang berganti nama karena memang sudah dikelola oleh pria yang dikenal dengan nama Ventje. Selain membuka warungnya di salah satu sudut Den Haag, toko ini juga menerapkan konsep katering dan juga take away. Konsep ini memungkinkan pelanggan tak hanya mengantri di warung tetapi juga cukup memesan melalui email di situs mereka. Bahagianya lagi rata-rata pengunjung yang mencoba makanan sang koki di sini adalah masyarakat Eropa.

Pemilik toko berasal dari Bandung berniat menciptakan suasana Indonesia di sana

Toko yang berdiri sejak 1983 ini adalah milik seorang pria bernama lengkap Marcel Rene Pallencaoe atau Ventje. Pria yang sudah memasuki usia kepala enam ini sudah pindah menuju Belanda bersama orang tuanya pada tahun 1966. Ventje kemudian menyelesaikan pendidikannya di sebuah Sekolah Perkapalan Belanda sebelum kemudian memilih menjalankan usaha keluarga ini. ventje menjalankan bisnis ini bersama sang istri yang ternyata juga merupakan keturunan Indonesia.

Ventje [image source]
Toko milik pria Bandung ini syarat akan nuansa Indonesia, salah satunya dapat dilihat dari peletakan lambang negara Indonesia yang selalu akan dilihat pengunjung saat memasuki toko. Ada kurang lebih 50 jenis makanan yang disajikan di toko ini, mulai dari nasi goreng, bakmi goreng, gado-gado, serta aneka olahan sayur, ikan, ayam, dan daging. Uniknya lagi semua makanan itu dibuat dengan menggunakan resep asli dari Sumatera dan juga Jawa yang diperolehnya dari nenek-nenek.

Nasi bungkus Pentje dihargai cukup tinggi karena kualitasnya dan rasa yang terbukti

Menurut sang pemilik umumnya para pengunjung memesan nasi bungkus yang terdiri dari nasi dengan lauk rendang, balado tempe, acar, dan juga sambal goreng telur. Untuk daun pisangnya sendiri, sebelum digunakan membungkus terlebih dahulu akan dipanaskan satu persatu menggunakan api agar lebih lunak. Dan ternyata daun pisang yang digunakan di toko Ventje ini didatangkan dari Thailand karena dikenal memiliki kualitas bagus.

Nasi bungkus [image source]
Tidak heran bila kemudian harga nasi bungkusnya sedikit lebih mahal. Tapi kalau sudah melihat porsinya pasti semua akan mengatakan bahwa harga tersebut sudah sesuai. Untuk satu nasi bungkus dengan lauk rendang, dijual Ventje dengan harga sekitar 10,5 Euro atau setara dengan Rp 140 ribu. Sedangkan jika menggunakan lauk ikan maupun udang maka harganya menjadi 11,5 Euro atau Rp 160 ribu.

Bangga rasanya bila mengetahui fakta bahwa makanan tradisional kita sangat dinikmati oleh warga negara lain. Padahal kalau boleh jujur di Indonesia sendiri masih ada orang yang enggan menikmati nasi dengan bungkus daun pisang. Dengan adanya fakta ini diharapkan semua masyarakat Indonesia bisa kembali mencintai kuliner tradisional dan tidak melulu menghamba pada makanan luar negeri saja. Makanan kita boleh jadi bukan berasal dari merek restoran ternama, namun kalau masalah rasa bisa tuh diadu.

Written by Faradina

Leave a Reply

10 Nama Jalan Nyeleneh di Google Maps Ini Pasti Bikin Kamu Gak Bisa Berhenti Ngakak

Memalukan, Oknum TNI Pangkat Mayor Ini Mengamuk Sambil Merusak Kaca Bus Akibat Terjebak Macet dan Tidak Bisa Menyalip