in

Menjadi Muslimpreneur, Ini Dia Alasan Kuatnya dalam Islam

cover

Entrepreneur atau wirausaha adalah sebuah alternatif lahan rezeki yang sangat banyak diminati oleh orang-orang. Selain kita bisa mengelola usaha sesuai dengan keinginan kita, kita bisa mengatur pola kerja kita sendiri karena kita adalah Bos-nya.

Selain itu, dengan berwirausaha, juga bisa menjadikan kita lebih ulet dan kokoh dalam berjuang menjalani kehidupan. Karena kita tahu sendiri bahwa dunia wirausaha itu butuh ketelatenan dan ketelitian. Jatuh bangun dalam membangun itu sudah menjadi kisah biasa dalam hal berwirausaha.

Nah, bagi muslim dan muslimah yang sedang atau akan menggeluti dunia entrepreneur atau wirausaha, tidak usah ciut jika jatuh bangun atau banyak cibiran orang-orang menerpa. Karena Islam sendiri sangat menghargai bahkan mendukung kuat perekonomian Islam dari berwirausaha atau berdagang. Ini buktinya:

Ayat Terpanjang dalam Al-Qur’an Tentang Muamalah (Berdagang)

Tahukah kalian bahwa ayat terpanjang dalam Al-Qur’an ternyata membahas tentang muamalah atau berdagang? Ya, dalam Al-Baqarah ayat 282 ini, Allah merincikan tentang muamalah kepada hambaNya dengan sangat jelas dan terperinci.

Berdagang memang dianjurkan di dalam Al-Quran
Berdagang memang dianjurkan di dalam Al-Quran [imagesource]
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janglah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya”.

“Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya, atau lemah (keadaannya), atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari dua orang laki-laki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan, dari saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lagi lupa maka seorang lain mengingatkannya.”

“Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarannya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian, dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu) kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai, yang kamu jalankan di antara kamu, (jika) kamu tidak menuliskannya”.

“Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarmu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”. Panjang sekali bukan? Tapi sungguh luar biasa hikmahnya.

Rasulullah dan Para Sahabat Juga Berdagang

Dalam sejarah kenabian, atau Shirah Nabawiyah, kita ketahui bahwa Rasulullah dan Para Sahabat adalah pedagang-pedagang yang sangat sukses. Siapa tak kenal seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq? Ya, khalifah Islam yang pertama itu terkenal sangat kaya raya karena dia adalah pedagang yang sukses. Kebunnya banyak dan pekerjanya juga sejahtera semua.

Pada zaman dahulu Sahabat Rasulullah juga berdagang
Pada zaman dahulu Sahabat Rasulullah juga berdagang [imagesource]
Bahkan, dari semua penghasilannya berdagang itu, Abu Bakar gunakan untuk memerdekakan budak dan akhirnya menjadikan mereka sahabat-sahabat Rasulullah yang setia. Salah satunya adalah Bilal bin Rabbah, yang dia merdekakan. Selain memerdekakan budak, Abu Bakar juga menyedekahkan semua hartanya demi dakwah Islam kala itu.

Dan kita tahu juga, bahwa Rasulullah adalah seorang pedagang sukses yang sangat jujur. Sehingga beliau dijuluki Al-Amin. Dan dari kejujurannya tersebut, banyak orang yang kemudian masuk Islam, dan bahkan seorang wanita mulia bernama Khadijah bersedia menjadi pendamping hidupnya dalam suka dan duka.

Islam Masuk Indonesia Lewat Para Pedagang

Masih ingat sejarah masa SD atau SMP yang menceritakan tentang masuknya Islam ke Nusantara? Ya, Islam dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, dan negeri Timur Tengah lain yang berlayar ke Indonesia baik untuk menetap atau sekedar singgah. Mereka adalah pedagang sukses yang kemudian bermuamalah dengan orang-orang pribumi, baik berpartner bisnis maupun membentuk sebuah keluarga dengan pernikahan.

Islam Masuk Indonesia Lewat Para Pedagang
Islam Masuk Indonesia Lewat Para Pedagang [imagesource]
Ternyata memang berdagang selain bisa menjadi lahan atau sumber rezeki bagi kita, bisa juga dan bahkan sangat efektif sebagai lahan dakwah dan kebermanfaatan demi menyebarkan kebaikan pada masyarakat. Dengan berdagang, kita juga bisa menambah kenalan dan sahabat. Asal tentu saja dengan perdagangan yang jujur dan sesuai dengan syariat dari Allah.

Itulah ketiga hal yang menguatkan semangat kita sebagai seorang muslim atau muslimah dalam berwirausaha. Tak usah takut gagal karena begitulah fase kehidupan, Allah sendiri yang akan menjamin rezeki kita, tugas kita adalah berusaha dan bedoa, kemudian memasrahkan semua keputusan kepada Allah dalam tawakal. Selamat berdagang. (sof)

Written by Sofia Fitriani

Leave a Reply

4 Alasan kenapa Sepak Bola Indonesia Tak Bakal Maju Sampai Kiamat!

6 Orang-orang Berdarah Tionghoa yang Berjasa Besar Untuk Indonesia