in

Mitos Seputar Bayi dan Kelahiran yang Hanya Ada Indonesia

Di bangsa yang majemuk seperti Indonesia, adat budaya masih sangat kental. Hal itu pun sedikit banyak mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap berbagai aspek. Salah satunya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kelahiran dan bayi.

Beredar banyak mitos di kalangan masyarakat yang terkait dengan kelahiran dan bayi. Bahkan, mitos-mitos itu masih dipercaya sampai sekarang. Meskipun pada kenyataannya, hal semacam itu hanyalah sebatas kepercayaan belaka dan belum dibuktikan secara ilmiah kebenarannya. Masih tentang kepercayaan soal bayi dan kelahiran, berikut adalah mitos-mitos seputar hal tersebut yang sepertinya hanya ada di Indonesia.

Jika Ibu Makan Pedas, Maka ASI Akan Jadi Pedas

Setelah melahirkan, seorang ibu yang menyusui biasanya diminta untuk menghindari makanan tertentu, karena ditakutkan efek dari makanan tersebut bisa berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan bayinya. Salah satunya adalah tidak boleh makan makanan pedas. Menurut mitos yang beredar di masyarakat, ibu yang mengonsumsi makanan pedas akan memiliki ASI yang terasa pedas.

Ilustrasi ibu menyusui [Image Source]
Ilustrasi ibu menyusui [Image Source]

Itu tentunya cuma mitos saja, sebab menurut penjelasan dr Ira Rizanty di situs Detik.com, makanan pedas tidak akan membuat ASI jadi terasa pedas pula. Namun, di sisi lain, konsumsi makanan pedas bisa membuat si ibu sakit perut dan mengalami diare. Dan kondisi itu bisa membuat kualitas ASI seorang ibu menurun.

Minum Es Selama Kehamilan Bikin Bayi Jadi Besar

Para ibu pasti pernah mendengar mitos ini, bahwa minum es bisa bikin bayi jadi besar dan akhirnya susah dilahirkan. Apakah itu benar? Tidak! Minum es tidak akan membuat bayi dalam kandungan Anda membesar, kecuali jika ada menambahkan campuran sirup, gula, dan santan, yang jelas-jelas mengandung banyak kalori.

Ilustrasi ibu hamil [Image Source]
Ilustrasi ibu hamil [Image Source]
Jadi masalahnya tidak ada pada air esnya, melainkan kandungan kalori yang ditambahkan pada es tersebut. Misalnya, Anda cuma minum segelas air minum dingin, itu tentunya tidak akan membuat bayi jadi besar. Sebab, minuman itu tidak mengandung kalori sama sekali.

Minum Air Kelapa Bisa Mempermudah Persalinan

Mitos lain yang sering dikatakan kepada ibu hamil adalah bahwa minum air kelapa bisa memudahkan persalinan. Sayangnya, hal itu masih sekadar mitos belaka. Karena sampai sekarang, mitos itu belum dibuktikan secara medis.

Minum air kelapa [Image Source]
Minum air kelapa [Image Source]

Meski demikian, air kelapa memang bagus untuk ibu hamil karena kaya elektrolit. Dan seorang ibu memang membutuhkan banyak cairan selama kehamilan. Tak hanya ibu, bagi si bapak, air kelapa pun bisa bermanfaat besar.

Mengonsumsi Kedelai Bisa Bikin Kulit Bayi Putih

Punya bayi yang memiliki kulit putih bersih tentunya jadi dambaan banyak ibu. Karena itu, banyak dari mereka yang kemudian melakukan upaya-upaya tertentu untuk mewujudkan hal tersebut. Termasuk salah satunya adalah mengonsumsi kedelai banyak-banyak. Pasalnya, kata orang ini bisa bikin bayi memiliki kulit putih bersih.

Mengonsumsi kedelai [Image Source]
Mengonsumsi kedelai [Image Source]

Ya, sudah bisa ditebak ini hanyalah sebuah mitos belaka. Tak pernah ada penelitian medis yang membuktikan hal tersebut. Putih atau tidak kulit si bayi tergantung dari bagaimana gen orangtua. Kalau dari sananya memang putih, maka kemungkinan besar si bayi pun bakal serupa.

Wanita Hamil Tidak Boleh Potong Rambut

Beberapa orang percaya bahwa memotong rambut saat hamil bisa mendatangkan penyakit bagi janin yang dikandung. Mitos tersebut masih diyakini sampai sekarang, meskipun sangat tidak masuk akal jika dipikir dengan logika. Mitos ini juga tidak memiliki penjelasan ilmiah serta tidak terbukti secara medis.

Ilustrasi potong rambut [Image Source]
Ilustrasi potong rambut [Image Source]
Kesehatan janin sendiri sangat tergantung pada pola makan dan kebugaran si ibu. Jadi, potong rambut atau tidak, jika si ibu memang lalai menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, kesehatan janin pasti bisa terganggu.

Mitos-mitos tersebut masih dipercaya sampai sekarang, khususnya di kalangan masyarakat yang masih berpegang teguh pada adat budaya. Mitos sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang harus dihindari. Kalau bermakna baik dan memang bermanfaat kenapa tidak? Tapi, jika dirasa aneh dan sama sekali tak masuk akal, maka memang lebih baik ditinggalkan saja.

Written by dwiandika

Leave a Reply

5 Pertunjukan Paling Berdarah yang Pernah Digelar di Colosseum

4 Destinasi Wisata Aneh di Jepang yang Menarik Untuk Dikunjungi