in

Apakah Benar Kita Mencintai Allah?

Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta seisinya dengan penuh cinta dan keMaha PerkasaanNya. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, menciptakan hewan dan tumbuhan dengan segala manfaatnya yang diambil oleh manusia. Allah menciptakan gunung dan pantai, bukit dan lembah, daratan dan lautan, semua adalah bentuk kecintaannya pada hamba-hambaNya. Dengan segala nikmat yang Allah beri tersebut, kadang masih sulit kita membuka mata dan hati kita bahwa hanya Allah yang Maha Esa, dan dengan segala keEsa-anNya tak mungkin ada Tuhan selain Dia.

Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi seorang khalifah atau pemimpin, pemimpin ummat atau minimal untuk dirinya sendiri. Allah memerintahkan manusia untuk menjaga bumi dan seisinya dari kerusakan. Allah memerintahkan manusia untuk taat dan bertakwa kepadaNya. Allah memerintahkan manusia untuk berdakwah, menyebarkan kebaikan dan tidak hanya memperbaiki diri sendiri namun mengajak orang lain menjadi lebih baik juga, sesuai kodrat manusia sebagai seorang Da’i.

Nah, apakah selama hidup yang telah kita jalani bertahun-tahun ini kita telah memanfaatkan waktu dan kesempatan terbaik kita dari Allah untuk terus berbuat kebaikan dan lebih mendekatkan diri kepadaNya? Atau jangan-jangan justru kita hanya mengucap cinta kepada Allah namun sejatinya kita tak benar-benar cinta kepada Allah karena kita hanya pura-pura cinta dengan masih sering menduakan atau membuatNya kecewa? Yuk kita tanyakan pada diri kita dengan ciri-ciri cinta kita kepada Allah seperti di bawah ini:

1. Mencintai Allah berarti Mendahulukan Allah Melebihi Yang Lain

Allah SWT selalu menjadi nomor satu dan tak tergantikan dengan apapun di urutan pertama. Seperti ketika kita mencintai seseorang, maka keinginan kita adalah selalu menomorsatukan orang tersebut dalam urusan kita. Nah, kita saja bisa mencintai manusia yang adalah ciptaan Allah, apakah kita malah justru akan melupakan Sang Penciptanya yang Maha Hebat?

Ketika masih ada dalam diri kita meletakkan urusan duniawi seperti harta atau orang lain di atas Allah, segeralah kita bertaubat dan memohon ampun pada Allah, karena itu berarti kita telah menduakan posisi Allah dalam kehidupan kita. Dan apa jadinya? Maka hidup kita akan penuh dengan ketidakpuasan dan ketidaktenteraman.

2. Mencintai Allah berarti Melakukan Segala PerintahNya

Allah SWT menciptakan manusia untuk bersujud atau menghamba kepadaNya. Bumi dan seisinya inilah bukti kasih cinta Allah yang diberikan sebagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Manusia diciptakan begitu sempurna, mampu berpikir serumit apapun dan mampu menemukan penemuan-penemuan luar biasa, ada yang pintar ada yang cantik ada yang kaya, lalu apakah masih kita akan melupakan Sang Pencipta kita, Allah SWT?

Ketika kita menyatakan cinta kepadaNya, seperti konsep cinta kita pada seseorang, maka kita akan memenuhi segala permintaan orang yang kita cintai, sehingga benarlah ketika kita merasakan cinta luar biasa kepada Allah maka kita tak akan pernah ragu atau berat hati lagi dalam menjalankan segala perintahNya dan menjauhi semua yang dibenciNya.

3. Mencintai Allah berarti Selalu Mengingat dan Ingin Selalu Dekat DenganNya

Ketika kita jatuh cinta, maka kita selalu ingin dekat dan mengingat orang yang kita cintai bukan? Dunia serasa indah saat kita bisa dekat dengannya dan apapun akan kita lakukan asalkan kita bisa terus dekat dengannya. Nah begitu juga seharusnya ketika kita mencintai Allah kita. Allah begitu mencintai kita dan ingin selalu dekat dengan kita, lalu apakah kita malah justru akan meninggalkanNya?

Ya, Allah selalu ingin hambaNya dekat dan terus mengingatnya. Itulah mengapa ketika kita mengaku cinta kepada Allah, sudah seharusnya tak pernah luput hati dan lisan kita untuk selalu menyebut namaNya, tak pernah henti pikiran dan hati kita mengingatNya, dan selalu rasa diri kita untuk ingin dekat dan semakin dekat denganNya. Lalu dengan apa? Banyak bersyukur, banyak berdzikir atau menyebut Allah dalam setiap hembusan nafas kita, dan memperbanyak ‘amal yang bisa mendekatkan hati kita kepadaNya.

4. Mencintai Allah berarti Siap Berkorban demi KeridhaanNya

Rasulullaah SAW dan para sahabat beliau, rela menyerahkan bahkan nyawa, tak hanya sekedar harta atau jabatan saja, demi membela Islam dan dakwah, demi berjuang menegakkan Agama Allah, demi menjemput keridhaan Allah. Nabi Ibrahim rela akan menyembelih Nabi Ismail, putera kesayangannya, demi perintah Allah, dan melihat kesungguhan dan keikhlasan Nabi Ibrahim maka Allah ganti Ismail yang pemberani itu dengan seekor domba.

Nabi Nuh rela menerima ribuan cemooh bahkan ditinggalkan Anak dan Isterinya demi menjalankan perintah Allah untuk berdakwah dan membuat Perahu, dan pada akhirnya Perahu itulah yang menyelamatkan Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir bandang yang merupakan murka Allah untuk menenggelamkan hamba-hamba yang mengingkariNya.

Sungguh luar biasa, begitulah seharusnya ketika kita mengaku mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, bahwa tak ada keraguan dan ketakutan lagi kehilangan dunia dan seisinya demi meraih keridhaan Allah, karena Allah pasti akan menggantinya dengan sebaik-baik ganti di SyurgaNya kelak. In shaa Allah.

Nah, 4 hal di atas perlu kita renungkan dalam diri kita masing-masing, sudah benarkan pengakuan cinta kita kepada Allah? Atau hanyalah kita sebutkan dan gembar-gemborkan secara lisan saja namun na’udzubillaah ternyata hati kita mengatakan tidak? Semoga bermanfaat untuk introspeksi kita bersama. Aamiin. (sof)

Written by Sofia Fitriani

Leave a Reply

Tekanan Kerja yang Mengerikan (C)Youtube via AwesomeVideos

Miris, Para Pekerja di Jepang Tinggal di Warnet Karena Mahalnya Biaya Hidup

Shalat (c) abujibriel

Keringanan Shalat Dari Allah Untuk Para Musafir